Surat al-Faatihah (5/2)
Al-Faatihah adalah petunjuk agar kita memuji Allah, maka kita wajib membacanya ketika shalat
Ini merupakan dalil bahwasanya awal-awal surat al-Faatihah merupakan pemberitahuan dari Allah 'Azza wa Jalla yang memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagai sifat-Nya yang agung, serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut. Oleh karena itu tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca al-Faatihah di dalamnya, sedangkan ia mampu melakukannya, sebagaimana hadits yang terdapat dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim dari 'Ubaidah bin ash-Shamit radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
'Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab.'" (62)
Dan dalam Shahiih Muslim diriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Allah Ta'ala berfirman: 'Aku telah membagi shalat (bacaan al-Faatihah) menjadi dua bagian antara diriku dengan hamba-Ku. Satu bagian untuk diri-Ku dan satu bagian untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.' Jika ia mengucapkan al-hamdulillaahi Rabbil 'aalamiin, maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.' Jika ia mengucapkan ar-Rahmaanir Rahiim, maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah memuliakan-Ku.'" Dan pernah Abu Hurairah mengatakan: "(Allah berfirman:) 'Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku.' Jika ia mengucapkan iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, maka Allah berfirman: 'Ini adalah bagian diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.' Dan jika ia mengucapkan ihdinash shiraathal mustaqiim, shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim wa ladhdhaalliin, maka Allah berfirman: 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.'" (63)
Bersambung...
===
(62) Fat-hul Baari 2/276 dan Muslim 1/276. Al-Bukhari no. 756, Muslim no. 394.
(63) Muslim 1/297. Muslim no. 395, an-Nasa-i no. 909. Dan riwayat senada oleh Abu Dawud no. 821, at-Tirmidzi no. 2953, Ibnu Majah no. 3784, Ahmad no. 7289, 7823, dan lihat Shahiih at-Targhiib no. 1455.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT