Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Ucapan yang Terlarang | Kitab Tauhid

Bab 44 Ucapan yang Terlarang Di antara ucapan yang dilarang adalah mengucapkan, "Atas kehendak Allahbdan kehendak si Fulan." Qutailah (166) radhiyallahu 'anhu menuturkan, "Ada seorang yahudi yang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengatakan, 'Sesungguhnya kalian telah berbuat syirik karena kalian mengatakan, 'Atas kehendak Allah dan atas kehendakmu,' dan mengatakan, 'Demi Ka'bah.'' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas memerintahkan para sahabat jika ingin bersumpah hendaknya mengucapkan, 'Demi Rabb Ka'bah,' dan mengucapkan, 'Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu.'" (Shahih, diriwayatkan oleh Nasa'i 7/7, Ahmad 6/371-372, Hakim 4/297, Baihaqi 3/216) Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa ada seseorang yang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Atas kehendak Allah dan atas kehendakmu." Nabi (shallallahu 'ala

Orang yang Tidak Rela Bersumpah dengan Nama Allah | Kitab Tauhid

Bab 43 Orang yang Tidak Rela Bersumpah dengan Nama Allah Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian bersumpah dengan nama leluhur kalian. Barangsiapa yang bersumpah dengan nama Allah hendaklah dia jujur. Jika ada orang bersumpah kepadanya dengan menyebut nama Allah, maka hendaknya dia rela. Barangsiapa yang tidak rela, maka Allah berlepas diri darinya." (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan, bahkan hadits ini shahih dengan nomor hadits 2101) Kandungan Bab 1. Larangan untuk bersumpah dengan nama leluhur. 2. Perintah untuk rela jika ada orang yang bersumpah dengan nama Allah kepada kita. 3. Ancaman bagi orang yang tidak rela (jika ada orang lain yang bersumpah dengan nama Allah kepadanya, -pent). ===== Maraji'/ Sumber: Kitab: At Tauhid, Alladzi Huwa Haqqullah 'alal 'Abid, Penulis: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullaah, Penerbit: Darul Aqidah, Kairo - Mesir,

Larangan Menjadikan Sekutu Bagi Allah | Kitab Tauhid

Bab 42 Larangan Menjadikan Sekutu Bagi Allah Allah Ta'ala berfirman, "Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui." (QS. Al Baqarah: 22) Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menafsirkan ayat di atas, bahwa yang dimaksud dengan andad adalah syirik, yaitu suatu perbuatan yang lebih samar daripada bekas rayapan semut di atas batu hitam dalam kegelapan malam. Perbuatan syirik yang dimaksud adalah seperti ucapan, "Demi Allah, demi hidupmu, wahai Fulan, dan demi hidupku.", "Kalau tidak ada anjing kecil ini, niscaya kita akan didatangi para pencuri.", "Kalau tidak ada angsa di rumah ini, niscaya kita akan didatangi para pencuri.", ucapan seseorang yang disampaikan kepada temannya, "Demi Allah dan demi engkau.", dan ucapan seseorang, "Kalau tidak karena Allah dan si Fulan." Janganlah menyebutkan Fulan ketika mengucapkan perkataan itu. Itu semua adalah perbuatan syirik. (HR. Ibnu A

Ingkar Terhadap Nikmat Allah | Kitab Tauhid

Bab 41 Ingkar Terhadap Nikmat Allah Allah Ta'ala berfirman, "Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya..." (QS. An Nahl: 83) Mujahid menafsirkan ayat di atas yang maknanya adalah sebagai berikut, ayat di atas berkenaan dengan seseorang yang berkata, "Ini adalah harta kesayanganku, aku mewarisinya dari bapakku." 'Aun bin Abdillah menafsirkan bahwa ayat di atas berkenaan dengan orang-orang yang mengatakan, "Kalau bukan karena Fulan tentu tidak akan menjadi begini." Qutaibah berkata, "Mereka mengatakan, 'Semua ini berkat bantuan sembahan-sembahan kita.'" Setelah menyebutkan hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid, yang isinya bahwa Allah berfirman, "Pagi ini, ada hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada-Ku...," sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Abul Abbas mengatakan, "Demikian itu banyak terdapat dalam Al Qur'an dan hadits. Allah Subhanahu wa Ta'ala mencel

Mengingkari Sebagian Nama-nama dan Sifat-sifat Allah | Kitab Tauhid

Bab 40 Mengingkari Sebagian Nama-nama dan Sifat-sifat Allah Allah Ta'ala berfirman, "Mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah, 'Dialah Rabbku, tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Dia. Hanya kepada-Nyalah, aku bertawakal dan bertaubat." (QS. Ar Ra'd: 30) Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari bahwa Ali (radhiyallahu 'anhu) berkata, "Bicaralah dengan orang sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Apakah kalian menginginkan bahwa Allah dan Rasul-Nya dituduh tidak benar?" (HR. Bukhari 127) 'Abdurrazzaq meriwayatkan dengan sanad yang shahih, dari Ma'mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma melihat seseorang yang terperanjat ketika mendengar hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbicara tentang sifat-sifat Allah karena merasa tidak sependapat dengannya. Ibnu Abbas berkata, "Apakah yang membuat mereka takut sehingga mereka menerima ayat yang muhkam akan tetapi m

Berhukum Kepada Selain Allah | Kitab Tauhid

Bab 39 Berhukum Kepada Selain Allah Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut. Padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut tersebut. Setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka, 'Marilah kuajak (tunduk) kepada hukum yang Allah turunkan dan kepada hukum Rasul,' niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalang-halangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. Bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa suatu musibah lantaran ulah tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu seraya bersumpah, 'Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.'" (QS. An Nisa': 60-62) "Apabila dikatakan kepa

Taklid Buta Terhadap Ulama dan Penguasa | Kitab Tauhid

Bab 38 Taklid Buta Terhadap Ulama dan Penguasa Barangsiapa yang menaati ulama dan penguasa dalam mengharamkan perkara yang telah dihalalkan Allah dan menghalalkan perkara yang telah diharamkan-Nya, maka dia telah menjadikan mereka sebagai rabb-rabb selain Allah. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan, "Aku khawatir bila kalian ditimpa hujan batu dari langit. Aku menyampaikan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, akan tetapi kalian membantah dengan perkataan Abu Bakar dan Umar." (Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad 1/337) Imam Ahmad bin Hambal berkata, "Aku heran dengan orang-orang yang mengerti ilmu sanad dan keshahihan hadits akan tetapi mereka justru menjadikan pendapat Sufyan sebagai patokan, padahal Allah Ta'ala berfirman, "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa siksa yang pedih." (QS. An Nur: 63) Apakah engkau mengetahui maksud fitnah dalam ayat di atas?! Fitnah itu adalah

Beramal dengan Orientasi Duniawi | Kitab Tauhid

Bab 37 Beramal dengan Orientasi Duniawi Orang yang beramal hanya berorientasi kepada duniawi (155) semata berarti telah berbuat syirik. Allah Ta'ala berfirman, "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna bahkan di dunia mereka tidaklah dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat melainkan Neraka. Segala yang telah mereka usahakan di dunia akan lenyap dan sia-sialah segala yang mereka kerjakan." (QS. Hud: 15-16) Dalam Shahih Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi, hatinya senang, tapi jika tidak diberi, hatinya marah. Celakalah dia dan semoga urusannya semakin dipersulit (156). Apabila dia tertusuk duri, semoga tidak bisa mencabutnya

Riya' | Kitab Tauhid

Bab 36 Riya' Allah Ta'ala berfirman, "Katakanlah, 'Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kalian, akan tetapi aku diberi wahyu. Sesungguhnya sesembahan kaliam adalah sesembahan yang satu. Barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah mengerjakan amal yang shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada-Nya." (QS. Al Kahfi: 110) Imam Muslim meriwayatkan hadits marfu' dari Abu Hurairah (radhiyallahu 'anhu) bahwa Allah Ta'ala berfirman, "Aku tidaklah butuh dengan sekutu-sekutu yang lain. Barangsiapa yang berbuat sesuatu yang tercampur dengan perbuatan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya dan amal perbuatannya yang tercampuri syirik." (HR. Muslim 2985, Ibnu Majah 4202, dan Ahmad 2/301) Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu' dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu, "Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang lebih aku khawatirkan daripada Al Masih Ad

Sabar Terhadap Takdir Allah | Kitab Tauhid

Bab 35 Sabar Terhadap Takdir Allah Sabar terhadap takdir Allah termasuk bentuk keimanan kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman, "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At Taghabun: 11) 'Alqamah (152) menjelaskan bahwa ayat di atas berbicara tentang seseorang yang ditimpa musibah, lantas dia sadar bahwa musibah itu datangnya dari Allah maka dia pun rela dan pasrah. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua perkara yang masih dikerjakan orang padahal kedua-duanya adalah kekafiran, yaitu: mencela nasib orang lain dan meratapi orang yang telah mati." (HR. Muslim 67, Tirmidzi 1001) Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu' dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, "Tidaklah termas

Merasa Aman dari Siksa Allah dan Putus Asa dari Rahmat-Nya | Kitab Tauhid

Bab 34 Merasa Aman dari Siksa Allah dan Putus Asa dari Rahmat-Nya Allah Ta'ala berfirman, "Maka apakah mereka merasa aman dari makar (148) Allah? Tiadalah yang merasa aman dari siksa Allah kecuali orang-orang yang merugi." (QS. Al A'raf: 99) "Ibrahim berkata, 'Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Rabbnya kecuali orang-orang yang sesat.'" (QS. Al Hijr: 56) Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab, "Menyekutukan Allah, berputus asa dari rahmat Allah dan merasa aman dari makar Allah." (Hasan, diriwayatkan oleh Bazzar dalam kitab Kasyful Astar 106) 'Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dia menuturkan, "Dosa besar yang paling besar adalah menyekutukan Allah, merasa aman dari makar Allah, berputus asa dari rahmat Allah dalam meraih cita-cita dan menyelesaikan permasalahan." (149) (Shahih, diriw

Tawakal Kepada Allah | Kitab Tauhid

Bab 33 Tawakal Kepada Allah Allah Ta'ala berfirman, "Hanya kepada Allah-lah, hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang-orang yang beriman." (QS. Al Maidah: 23) "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) serta kepada Rabblah mereka bertawakal." (QS. Al Anfal: 2) "Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu." (QS. Al Anfal: 64) "Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. Ath Thalaq: 3) Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa ketika Nabi Ibrahim 'alaihis salam dilemparkan dalam api, beliau mengucapkan, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran: 173) (HR. Bukhari 4563, Nasa'i dalam kitab Al

Takut Kepada Allah | Kitab Tauhid

Bab 32 Takut Kepada Allah Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kalian) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy). Oleh karena itu, janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar orang yang beriman." (QS. Ali Imran: 175) "Orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk." (QS. At Taubah: 18) "Di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah,' maka apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah, dia menganggap siksaan manusia itu seperti siksaan Allah. Sungguh, jika datang pertolongan dari Rabbmu, mereka pasti akan berkata, 'Sesungguhnya kami beserta

Cinta Kepada Allah | Kitab Tauhid

Bab 31 Cinta Kepada Allah Allah Ta'ala berfirman, "Di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah." (QS. Al Baqarah: 165) "Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian senangi lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. At Taubah: 24) Anas radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Salah seorang di antara kalian tidak dikatakan beriman dengan sempurna sebelum menjadikan diriku lebih dicintainya daripada anaknya, oran

Menisbatkan Turunnya Hujan Kepada Bintang | Kitab Tauhid

Bab 30 Menisbatkan Turunnya Hujan Kepada Bintang Allah Ta'ala berfirman, "Kalian membalas rizki (yang telah dikaruniakan Allah) kepada kalian dengan mendustakan Allah." (QS. Al Waqi'ah: 82) Abu Malik Al Asy'ari (139) (radhiyallahu 'anhu) menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Empat perkara dalam umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang belum mereka tinggalkan adalah; membangga-banggakan kebesaran leluhur, mencela nasab orang lain, menisbatkan turunnya hujan kepada bintang-bintang dan meratapi orang yang telah meninggal." Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) lantas bersabda, "Wanita yang meratapi orang yang telah meninggal jika dia tidak bertobat sebelum matinya, maka dia akan dibangkitkan pada hari Kiamat dengan mengenakan pakaian yang berlumuran cairan tembaga dan mengenakan mantel yang bercampur dengan penyakit gatal." (HR. Muslim 934) Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Khal

Ilmu Nujum | Kitab Tauhid

Bab 29 Ilmu Nujum Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahihnya bahwa Qatadah berkata, "Allah menciptakan bintang-bintang di langit untuk tiga hal, yaitu: sebagai perhiasan di langit, sebagai alat penembak setan dan sebagai tanda penunjuk. Barangsiapa yang menafsirkan bintang-bintang itu untuk selain tujuan tersebut di atas, maka dia telah berbuat kesalahan, menyia-nyiakan nasibnya dan membebani diri dengan sesuatu yang tidak diketahuinya." Sekian penukilan dari Imam Bukhari. (Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu'allaq di kitab Bad'il Khalqi bab Fin Nujum, Al Hafizh dalam Al Fath 215, Ibnu Jarir dalam kitab At Tafsir 14/91) Qatadah menyatakan bahwa mempelajari letak-letak peredaran bulan hukumnya makruh. Ibnu 'Uyainah tidak memperbolehkan hal itu sama sekali. Harb meriwayatkan pernyataan di atas dari mereka berdua. Akan tetapi Imam Ahmad dan Ishaq memperbolehkan mempelajari letak-letak peredaran bulan. Abu Musa radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulul

Hukum Tathayur | Kitab Tauhid

Bab 28 Hukum Tathayur Allah Ta'ala berfirman, "Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Al A'raf: 131) "Utusan-utusan itu berkata, 'Kemalangan kalian itu adalah karena kalian sendiri. Apakah jika kalian diberi peringatan (kalian mengancam kami)? Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas.'" (QS. Yasin: 19) Abu Hurairah (radhiyallahu 'anhu) menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada 'adwa (134), thiyarah (135), hamah (136),  dan shafar (137)." (HR. Bukhari 5757, Muslim 2220 dengan lafazh tambahan seperti berikut ini) "Tidak ada juga nau' dan ghul." Imam Bukhari 5776 dan Muslim 2224 meriwayatkan hadits dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada 'adwa dan thiyarah, akan tetapi yang membuatku terkagum-kagum adal

Hukum Nusyrah | Kitab Tauhid

Bab 27 Hukum Nusyrah Jabir radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang nusyrah. Beliau lantas menjawab, "Nusyrah adalah perbuatan setan." (HR. Ahmad 3/294 dengan sanad yang jayyid dan Abu Dawud 3868) Imam Ahmad (rahimahullah) ketika ditanya tentang nusyrah berkata, "Ibnu Mas'ud (radhiyallahu 'anhu) membenci semua bentuk nusyrah." Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Qatadah (131), dia berkata kepada Ibnul Musayyab, "Ada orang yang terkena sihir atau mungkin ditenung sehingga tidak bisa menggauli isterinya, apakah dia diperbolehkan untuk melakukan nusyrah? Ibnul Musayyab mengatakan, "Tidak mengapa, karena mereka melakukannya dalam rangka untuk kebaikan. Nusyrah yang bisa bermanfaat itu tidaklah dilarang." Sekian penukilan dari Shahih Bukhari. (Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari secara mu'allaq dalam kitab Ath Thibb, bab Hal yustakhraju As Sihr. Ibnu Abdil Bar meriwayatkan seca