Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (5) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125-128 (5) Kemudian 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma membaca ayat: "Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Rabb-mu. Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi." (QS. Al-Israa': 20) Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih. Dan diriwayatkan pula dari 'Ikrimah dan Mujahid yang semakna dengan itu. Dan riwayat ini sama seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung. (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat disebabkan kekafiran mereka." (QS. Yunus: 69-70) Dan firman Allah, "Dan barangsiapa kafir, maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kemba

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (4) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125-128 (4) Do'a Al-Khaliil (Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam) Bagi Makkah Agar Mendapatkan Keamanan dan Rizki Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan tentang Nabi Ibrahim 'alaihis salam yang berdo'a: رَبِّ اجْعَÙ„ْ Ù‡ٰØ°َا بَÙ„َدًا آÙ…ِÙ†ًا Rabbij'al Haadzaa baladan aaminan. "Wahai Rabb-ku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa." Artinya, aman dari rasa takut. Maksudnya, supaya penduduknya tidak merasa takut. Dan Allah Ta'ala telah memenuhi hal itu, baik menurut syari'at maupun takdir. Sebagaimana firman-Nya, "Barangsiapa yang memasuki (Baitullah), maka ia akan aman." (QS. Ali 'Imran: 97) Juga firman-Nya, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia di sekitarnya rampok-merampok." (QS. Al-'Ankabuut: 67) Dan masih b

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (3) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125-128 (3) Diriwayatkan dari Abu Syuraih al-'Adawi, ia pernah berkata kepada 'Amr bin Sa'id yang mengirimkan utusan ke Makkah, "Izinkanlah aku, wahai al-Amir untuk memberitahukan kepadamu ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada keesokan hari setelah hari pembebasan kota Makkah. Aku mendengarnya secara langsung dengan kedua telingaku, kufahami hingga lubuk hatiku, dan kusaksikan dengan kedua mataku ketika beliau menyampaikannya. Beliau memanjatkan pujian kepada Allah, lalu bersabda: "Sesungguhnya Makkah telah diharamkan (dijadikan kota suci) oleh Allah dan tidak dibolehkan bagi seorang pun yang beriman kepada Allah dan hari Akhir untuk menumpahkan darah di sana, dan tidak boleh juga memotong pohonnya. Jika seseorang membolehkan untuk berperang dengan alasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berperang di sana, mak

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 (2) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125-128 (2) Pengharaman Makkah Selanjutnya firman Allah 'Azza wa Jalla: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo'a, 'Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa. Dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari Akhir di antara mereka.'" Imam Abu Ja'far bin Jarir meriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan Baitullah sebagai tanah haram dan tempat yang aman. Dan sesungguhnya aku pun telah menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram di antara kedua batasnya, dan binatang buruannya tidak boleh diburu, serta pepohonannya tidak boleh dipotong." (496) Demikian riwayat an-Nasa-i (497) dan juga Muslim. (498) Ada pula hadits lain yang menunjukkan bahwa Allah Subhanahu

Surat Al-Baqarah Ayat 125-128 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125-128 Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il 'alaihimas salam, -pent. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Isma'il: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud." (QS. 2:125) Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa: "Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang berimana kepada Allah dan hari Kemudian di antara mereka." Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa Neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. 2:126) Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Isma'il (seraya berdo'a): "Ya Rabb kami, terimalah dari kami (ama

Surat Al-Baqarah Ayat 125 (3) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125 (3) Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan maqam di sini adalah batu yang pernah dijadikan Ibrahim sebagai pijakan untuk membangun Ka'bah. Ketika dinding Ka'bah sudah agak tinggi, Isma'il datang membawa batu tersebut agar Ibrahim dapat berdiri di atasnya, lalu Isma'il memberikan batu-batu kepada beliau. Ibrahim meletakkan batu-batu itu dengan tangannya untuk meninggikan dinding Kabah. Apabila satu sisi sudah selesai, beliau berpindah ke sisi yang lain, berputar mengelilingi Ka'bah. Sementara Ibrahim tetap berpijak pada maqam tersebut. Setiap kali selesai membangun dinding pada satu sisi, beliau memindahkan maqam ke sisi yang lain. Begitulah seterusnya hingga dinding Ka'bah selesai dibangun, sebagaimana yang akan disebutkan penjelasannya dalam kisah Ibrahim dan Isma'il membangun Ka'bah dalam riwayat Ibnu '

Surat Al-Baqarah Ayat 125 (2) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125 (2) Maqam Ibrahim Shufyan ats-Tsauri meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair bahwa maksud firman-Nya: "Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat," yakni batu yang dijadikan pijakan oleh Nabiyullah Ibrahim 'alaihis salam. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikannya sebagai rahmat. Beliau berdiri di atas batu itu, sedangkan Isma'il memberikan batu-batu kepada beliau. Seandainya beliau mencuci kepala -seperti yang mereka katakan- niscaya akan bersilangan kedua kaki beliau. (481) As-Suddi berkata, "Maqam Ibrahim ialah batu yang diletakkan oleh isteri Nabi Isma'il di bawah tapak kaki Ibrahim, hingga ia dapat mencuci kepala beliau." (482) Al-Qurthubi mencantumkan hikayat ini namun beliau mendha'ifkannya, akan tetapi ulama lain menguatkannya. Ar-Razi menghikayatkannya dalam tafsirnya dari al-Hasan al-Bashri, Qatadah

Surat Al-Baqarah Ayat 125 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 125 Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat... Keutamaan Baitullah Al-Haram Berkenaan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan ingatlah ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia," al-'Aufi meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, "(Karena) mereka merasa hajat (keinginan)nya belum terpenuhi di sana, sehingga mereka datang, lalu pulang kepada keluarganya, dan kemudian kembali lagi." Abu Ja'far ar-Razi berkata bahwa ar-Rabi' bin Anas meriwayatkan dari Abul 'Aliyah tentang firman-Nya, "Dan ingatlah ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan sebagai tempat yang aman," ia mengatakan, "Maksudnya yaitu aman

Surat Al-Baqarah Ayat 124 (3) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 124 (3) Janji Allah Ta'ala Tidak Meliputi Orang-orang Zhalim Firman-Nya, "Ibrahim berkata, '(Dan aku mohon juga) dari keturunanku,' Allah Ta'ala pun menjawab, 'Janji-Ku ini tidak mengenai orang-orang yang zhalim.'" Ketika Allah Ta'ala menjadikan Ibrahim sebagai imam, beliau memohon kepada Allah agar para imam sepeninggalnya berasal dari keturunannya. Maka permohonannya itu dikabulkan dan Allah mengabarkan bahwa di antara keturunannya itu akan ada orang-orang yang zhalim, dan mereka tidak termasuk ke dalam janji-Nya dan tidak akan menjadi imam (pemimpin) sepeninggalnya yang patut dijadikan teladan. Yang menjadi dalil dikabulkannya permohonan Ibrahim itu adalah firman Allah Ta'ala dalam surat al-'Ankabuut, "Dan Kami berikan kenabian dan al-Kitab kepada keturunannya." (QS. Al-'Ankabuut: 27) Maka setiap Nabi

Surat Al-Baqarah Ayat 124 (2) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 124 (2) Apa yang Dimaksud dengan Beberapa Kalimat Ujian? Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kalimat-kalimat yang Allah Ta'ala tujukan kepada Ibrahim 'alaihis salam. Ada beberapa riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma yang menyebutkan tentangnya. 'Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia mengatakan, "Artinya, Allah mengujinya dengan manasik haji." (473) Demikian pula Abu Ishaq meriwayatkan. (474) 'Abdurrazzaq juga meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tentang firman Allah Ta'ala, "Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan)," ia mengatakan, "Allah mengujinya dengan thaharah (bersuci), yaitu lima di bagian kepala, dan lima di bagian badan. Di bagian kepala adalah memotong kumis, madhmadhah (berkumur ketika berwudhu'), is

Surat Al-Baqarah Ayat 124 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 124 Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim berkata, "(Dan aku mohon juga) dari keturunanku." Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zhalim." (QS. 2:124) Tentang Nabi Ibrahim al-Khalil 'alaihis salam dan Pengangkatannya Sebagai Imam Bagi Seluruh Manusia Allah Ta'ala mengingatkan akan kemuliaan Nabi Ibrahim, kekasih-Nya 'alaihis salam, bahwa Allah telah menjadikannya sebagai imam bagi manusia yang diikuti dalam perkara tauhid ketika beliau menegakkan (melaksanakan) apa yang telah Allah bebankan kepadanya berupa perintah-perintah dan larangan-larangan. Oleh karena itu Allah berfirman, "Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beb

Surat Al-Baqarah Ayat 122-123 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Baqarah Al-Baqarah, Ayat 122-123 Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu atas seluruh umat. (QS. 2:122) Dan takutlah kamu kepada suatu hari di mana seseorang tidak dapat menggantikan orang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan darinya dan tidak akan memberi manfaat satu syafa'at pun kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (QS. 2:123) Telah dikemukakan penafsiran ayat yang serupa dengan ayat ini di awal surat al-Baqarah. Diulangnya ayat ini dimaksudkan untuk menegaskan sekaligus merupakan perintah untuk mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seorang Nabi yang ummi, yang sifat-sifat, nama, perintah, dan umat beliau tercantum dalam Kitab-kitab suci mereka. Maka Allah memperingatkan mereka untuk tidak menyembunyikan semua itu dan tidak menyembunyikan nikmat yang telah dianugerahkan