Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2018

Rasulullah Memerintahkan untuk Berobat dan Berupaya Mencari Kesembuhan serta Tidak Berputus Asa dari Kesembuhan Atas Suatu Penyakit | Bekam Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Memerintahkan untuk Berobat dan Berupaya Mencari Kesembuhan serta Tidak Berputus Asa dari Kesembuhan Atas Suatu Penyakit Dari Jabir bin 'Abdillah (radhiyallahu 'anhu), dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: "Setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang tepat dalam melakukan pengobatan suatu penyakit, maka dengan izin Allah 'Azza wa Jalla dia akan sembuh." (1) Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia bercerita: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan penyembuh untuknya.'" (2) Dan dengan lafazh yang lain disebutkan: "Sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit melainkan Dia turunkan juga penyembuh untuknya, yang hanya diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya." (3) Imam Ibnul

Hukum Sihir | Kitab Tauhid

Bab 24 Hukum Sihir (118) Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya mereka telah menyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tidaklah mendapatkan keuntungan di akhirat." (QS. Al Baqarah: 102) "Mereka beriman kepada jibt dan thaghut." (QS. An Nisa': 51) Umar radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa jibt adalah sihir, sedangkan thaghut adalah setan. Jabir radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa thaghut-thaghut adalah para dukun yang ada di setiap kampung dan selalu didatangi setan. Abu Hurairah (radhiyallahu 'anhu) menuturkan bahwa Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda, "Jauhilah tujuh perkara yang bisa membinasakan?" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara itu? Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan Islam, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari meda

Realita Bahwa Sebagian Umat Islam Ada yang Menyembah Berhala | Kitab Tauhid

Bab 23 Realita Bahwa Sebagian Umat Islam Ada yang Menyembah Berhala Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut (109). Mereka mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa': 51) "Katakanlah, 'Apakah kalian mau aku beritakan tentang orang-orang yang balasannya lebih buruk daripada (orang-orang fasik) di sisi Allah. Mereka adalah orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah. Di antara mereka ada yang dijadikan kera, babi dan orang-orang yang menyembah thaghut?'" (QS. Al Maidah: 60) "Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, 'Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.'" (QS. Al Kahfi: 21) Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh

Tindakan Preventif Rasulullah Untuk Membentengi Tauhid | Kitab Tauhid

Bab 22 Tindakan Preventif Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) Untuk Membentengi Tauhid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa berusaha melindungi tauhid umat ini. Bahkan beliau menutup semua jalan yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kesyirikan. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, terasa berat olehnya penderitaan kalian. Dia sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian. Dia juga amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang Mukmin." (QS. At Taubah: 128) Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kubur. Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai tempat perayaan. Bershalawatlah kepadaku karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di mana pun kalian berada." (HR. Abu Dawud dengan sanad hasan dan para per

Dampak Sikap Berlebih-lebihan Terhadap Kuburan Orang-orang Shalih | Kitab Tauhid

Bab 21 Dampak Sikap Berlebih-lebihan Terhadap Kuburan Orang-orang Shalih Sikap ekstrim terhadap kuburan orang shalih akan menjadikannya sebagai berhala yang disembah selain Allah. Imam Malik (99) meriwayatkan dalam kitab Al muwatha' bahwa Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda, "Ya Allah, janganlah engkau menjadikan kuburku sebagai berhala yang disembah. Alangkah murkanya Allah kepada orang yang menjadikan kubur-kubur orang shalih sebagai tempat ibadah." (Shahih, diriwayatkan oleh Malik, Bazzar secara maushul dalam kitab Kasyful Astar 440) Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir (100) dengan sanadnya dari Sufyan (101) dari Manshur (102) dari Mujahid (103) tentang tafsir firman Allah Ta'ala, "Terangkanlah kepadaku (wahai musyrikin) tentang (berhala yang kalian anggap sebagai anak perempuan Allah) yaitu Al Lata dan Al Uzza." (QS. An Najm: 19) Mujahid mengatakan bahwa Al Lata adalah orang yang dulunya mengaduk tepung untuk para jamaah haji. Setelah

Bahaya Sikap Berlebih-lebihan Terhadap Orang Shalih | Kitab Tauhid

Bab 19 Bahaya Sikap Berlebih-lebihan Terhadap Orang Shalih Faktor yang menyebabkan manusia menjadi kafir dan meninggalkan agama mereka adalah sikap berlebih-lebihan terhadap orang-orang shalih. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Wahai ahli kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu. Janganlah berkata tentang Allah kecuali yang benar." (QS. An Nisa': 171) Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari tentang tafsir firman Allah Ta'ala, "Mereka mengatakan, 'Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) sesembahan-sesembahan kalian. Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.'" (QS. Nuh: 23) Ibnu 'Abbas (radhiyallahu 'anhuma) mengatakan, "Nama-nama di atas adalah nama orang-orang shalih dari kaum Nabi Nuh ('alaihis salam). Ketika mereka telah meninggal maka setan membisikkan sesuatu kepada kaum mereka, "Buatlah patung-patung di tempat pertemuan orang-o

Memberi Hidayah Adalah Hak Allah | Kitab Tauhid

Bab 18 Memberi Hidayah (83) Adalah Hak Allah Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah-lah yang memberikan petunjuk kepada yang dikehendaki-Nya. Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al Qashash: 56) Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Ibnul Musayyab (84) dari bapaknya. Beliau menuturkan bahwa tatkala Abu Thalib akan meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya. Saat itu di sisinya telah ada Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahl. Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) berkata kepada pamannya ini, "Duhai pamanku, ucapkanlah La ilaha illallah, satu kalimat yang aku pergunakan sebagai bukti untukmu di hadapan Allah." Abdullah dan Abu Jahl berkata, "Apakah engkau membenci agama Abdul Muthallib?" Abu Thalib menolak untuk mengucapkan La ilaha illallah. Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) pun mengulan

Syafaat | Kitab Tauhid

Bab 17 Syafaat Allah Ta'ala berfirman, "Berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Rabb mereka (pada hari Kiamat), sedangkan mereka tidak memiliki seorang pelindung dan pemberi syafaat pun selain Allah, agar mereka bertakwa." (QS. Al An'am: 51) "Katakanlah, 'Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya.'" (QS. Az Zumar: 44) "Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya." (QS. Al Baqarah: 255) "Betapa banyak Malaikat di langit, tetapi syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan kepada orang yang dikehendaki dan diridhai-Nya." (QS. An Najm: 26) "Katakanlah, 'Serulah mereka yang kalian anggap (sebagai Rabb) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun dilangit dan dibumi. Mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam penciptaan langit dan bumi. Sekali-kali tidak ada di antara mereka yang men

Malaikat Tidak Berhak Untuk Diibadahi | Kitab Tauhid

Bab 16 Malaikat Tidak Berhak Untuk Diibadahi Allah ta'ala berfirman, "Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka (Malaikat), mereka berkata, 'Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?' Mereka menjawab, '(Perkataan) yang benar. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar.'" (QS. Saba': 23) Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila Allah menetapkan perintah di atas langit, para Malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena tunduk dengan firman-Nya. Firman Allah yang mereka dengarkan itu seolah-olah seperti suara gemerincing rantai di atas batu. Hal ini memekakkan mereka. Apabila rasa takut itu telah dihilangkan dari hati mereka, mereka mengucapkan, 'Apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?' Mereka menjawab, '(Perkataan) yang benar. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.'" "Setan-setan penyadap berita pun mendengarkan

Batilnya Sesembahan Selain Allah | Kitab Tauhid

Bab 15 Batilnya Sesembahan Selain Allah Allah Ta'ala berfirman, "Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan." (QS. Al A'raf: 191-192 ) "Orang-orang yang kalian sembah selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu. Kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian. Pada hari Kiamat, mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian. Tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepada kalian seperti yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui." (QS. Fathir: 13-14) Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia menuturkan bahwa pada perang Uhud, Nabi shallallahu 'ala

Istighatsah dan Berdoa Kepada Selain Allah | Kitab Tauhid

Bab 14 Istighatsah dan Berdoa Kepada Selain Allah Istighatsah (59) dan berdo'a (60) kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. Allah Ta'ala berfirman, "Janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudharat kepadamu selain Allah. Jika kamu berbuat (demikian itu), maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang lalim. Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus: 106-107) "Mintalah rizki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 17) "Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesembahan-sesembahan selain Alla

Isti'adzah (Meminta Perlindungan) Kepada Selain Allah | Kitab Tauhid

Bab 13 Isti'adzah (Meminta Perlindungan) Kepada Selain Allah Isti'adzah (56) kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. Allah Ta'ala berfirman, "Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin. Jin-jin itu menambah mereka dengan dosa dan kesalahan." (QS. Al Jin: 6) Khaulah binti Hakim (57) menceritakan bahwa dirinya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan, Ø£َعُÙˆْØ°ُ بِÙƒَÙ„ِÙ…َاتِ اﷲِ التَّامَّاتِ Ù…ِÙ†ْ Ø´َرِّ Ù…َا Ø®َÙ„َÙ‚َ A'uu-dzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq. Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari kejahatan segala makhluk yang diciptakan-Nya. Maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempat tersebut." (HR. Muslim 2708, Tirmidzi 3437, Nasa'i dalam kitab Al Kubra 10394 ) Kandungan Bab 1. Tafsir ayat dalam surat Al Jin. (5

Bernadzar dengan Niat Tidak Karena Allah | Kitab Tauhid

Bab 12 Bernadzar dengan Niat Tidak Karena Allah Bernadzar dengan niat tidak karena Allah merupakan perbuatan syirik. Allah Ta'ala berfirman, "Mereka menunaikan nadzar (55) dan takut kepada suatu hari yang siksanya merata di mana-mana." (QS. Al Insan: 7) "Apa saja yang kalian nafkahkan atau nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS. Al Baqarah: 270) Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma, dia menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang bernadzar untuk berbuat ketaatan kepada Allah, maka hendaknya dia memenuhinya. Barangsiapa yang bernadzar untuk berbuat maksiat kepada Allah, maka janganlah dia memenuhinya." (HR. Bukhari 6696) Kandungan Bab 1. Menunaikan nadzar hukumnya wajib. 2. Apabila sudah ditetapkan bahwa nadzar itu adalah bentuk peribadatan kepada Allah maka menyelewengkannya kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. 3. Tidak boleh menunaika

Menyembelih Binatang di Tempat Kesyirikan | Kitab Tauhid

Bab 11 Menyembelih Binatang di Tempat Kesyirikan Menyembelih binatang dengan niat karena Allah tidak boleh dilakukan di tempat yang dipergunakan untuk menyembelih binatang dengan niat karena selain Allah. Allah Ta'ala berfirman, "Janganlah kamu shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri." (QS. At Taubah: 108) Tsabit bin Adh Dhahhak radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Ada seseorang yang bernadzar untuk menyembelih onta di Buwanah. Dia lantas bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau pun bertanya, 'Apakah di tempat itu ada berhala peninggalan orang-orang jahiliyah yang masih disembah?' Para sahabat mengatakan, 'Tidak ada.' Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) bertanya lagi, 'Apakah di tempat it

Menyembelih Binatang yang Dipersembahkan Kepada Selain Allah | Kitab Tauhid

Bab 10 Menyembelih Binatang yang Dipersembahkan Kepada Selain Allah Allah Ta'ala berfirman, "Katakanlah, 'Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb segenap alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS. Al An'am: 162-163 ) Allah Ta'ala berfirman, "Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan berkorbanlah." (QS. Al Kautsar: 2) 'Ali (48) radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda kepadanya tentang empat hal, "Allah melaknat orang yang menyembelih binatang dengan niat untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi penjahat (49). Allah melaknat orang yang menggeser patok tanah." (HR. Muslim 1978, Nasa'i 7/204, Ahmad 1/108) Thariq bin Syihab (50) radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulull