Skip to main content

Tawakal Kepada Allah | Kitab Tauhid

Bab 33

Tawakal Kepada Allah

Allah Ta'ala berfirman,

"Hanya kepada Allah-lah, hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang-orang yang beriman." (QS. Al Maidah: 23)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) serta kepada Rabblah mereka bertawakal." (QS. Al Anfal: 2)

"Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu." (QS. Al Anfal: 64)

"Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. Ath Thalaq: 3)

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa ketika Nabi Ibrahim 'alaihis salam dilemparkan dalam api, beliau mengucapkan,

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran: 173) (HR. Bukhari 4563, Nasa'i dalam kitab Al Kubra 11081)

Ketika orang-orang berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka." Akan tetapi perkataan itu justru menambah keimanan orang-orang yang menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka mengatakan, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran: 173) (HR. Bukhari Muslim)

Kandungan Bab

1. Tawakal itu hukumnya wajib.

2. Tawakal adalah salah satu syarat keimanan.

3. Tafsir surat Al Anfal ayat: 6.

4. Tafsir surat Al Anfal ayat: 64. (146)

5. Tafsir surat Ath Thalaq ayat: 3. (147)

6. Kalimat, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung," memiliki kedudukan yang sangat agung, karena kalimat ini pernah diucapkan oleh Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dalam kondisi genting.

=====

Catatan Kaki:

146. Kedua ayat dalam surat Al Anfal di atas menjelaskan bahwa tawakal adalah salah satu bentuk ibadah. Menyelewengkan ibadah kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. (Lihat Al Jadiid fi Syarh Kitab At Tauhid hlm. 301)

147. Ayat ini menjelaskan kewajiban untuk bertawakal kepada Allah dan merasa cukup dengan-Nya tidak kepada selain-Nya. (Lihat Al Jadiid fi Syarh Kitab At Tauhid hlm. 304)

=====

Maraji'/ Sumber:
Kitab: At Tauhid, Alladzi Huwa Haqqullah 'alal 'Abid, Penulis: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullaah, Penerbit: Darul Aqidah, Kairo - Mesir, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun 1422 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Kitab Tauhid, Memurnikan La Ilaha Illallah, Penerjemah: Eko Haryono, Editor, Taqdir, Hidayati, Penerbit: Media Hidayah - Indonesia, Cetakan Pertama, Sya'ban 1425 H/ Oktober 2004 M.