Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Faatihah (0/3)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Faatihah (0/3)

Keutamaan al-Faatihah

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaah meriwayatkan dalam Musnadnya dari Abu Sa'id bin Mu'alla rahimahullaah, ia berkata: "Aku pernah mengerjakan shalat, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya hingga aku menyelesaikan shalat. Setelah itu aku mendatangi beliau, maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: 'Apa yang menghalangimu untuk datang kepadaku?' Maka aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi aku sedang mengerjakan shalat.' Lalu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: 'Bukankah Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

'Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada apa yang memberi kehidupan kepadamu'. (QS. Al-Anfaal: 24)?

Setelah itu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: 'Aku akan mengajarkan kepadamu satu surat yang paling agung dalam al-Qur-an sebelum engkau keluar dari masjid ini.' Maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menggandeng tanganku. Dan ketika beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam hendak keluar dari masjid, aku mengatakan: 'Wahai Rasulullah, engkau tadi mengatakan akan mengajarkan kepadaku surat yang paling agung dalam al-Qur-an.' Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

'Benar, al-Hamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin adalah as-Sab'ul Matsaani dan al-Qur-aanul 'Azhiim yang telah diturunkan kepadaku'." (7)

Demikian pula diriwayatkan oleh al-Bukhari, (8) Abu Dawud, an-Nasa-i, dan Ibnu Majah. (9)

Hadits lain, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Fadhaa-ilul Qur-aan dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallaahu 'anhu: "Kami pernah melakukan suatu perjalanan, lalu kami singgah. Kemudian datanglah seorang budak wanita seraya berkata: 'Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak ada di tempat. Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah?' Maka berangkatlah bersamanya seorang laki-laki yang kami tidak pernah menyangka bahwa ia bisa meruqyah. Kemudian ia membacakan ruqyah dan kepala suku itu pun sembuh. Lalu kepala suku itu memerintahkan agar ia diberi tiga puluh ekor kambing dan kami diberi minum susu. Setelah kembali kami bertanya kepadanya: 'Apakah engkau memang pandai dan biasa meruqyah?' Maka ia menjawab: 'Aku tidak meruqyah kecuali dengan Ummul Kitaab (al-Faatihah).' Kami katakan: 'Jangan melakukan apa pun hingga kita menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan menanyakan hal itu kepada beliau.' Sesampainya di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, maka beliau bersabda:

'Bagaimana ia tahu bahwa surat al-Faatihah itu adalah ruqyah? Bagi-bagilah kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku'." (10)

Hadits lain, diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahiihnya dan an-Nasa-i dalam Sunannya dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, ia berkata: "Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tengah bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba terdengar suara keras dari atas. Maka Jibril mengarahkan pandangannya ke langit seraya berkata: 'Itu adalah dibukanya sebuah pintu di langit yang belum pernah dibuka sebelumnya.'" Ibnu 'Abbas melanjutkan: "Dari pintu itu turunlah satu Malaikat dan menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seraya berkata: 'Sampaikanlah kabar gembira kepada ummatmu tentang dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu dan belum pernah diturunkan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu Faatihatul Kitaab dan beberapa ayat terakhir surat al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf darinya melainkan akan diberikan pahala kepadamu.'" Ini adalah lafazh dalam riwayat an-Nasa-i dan riwayat Muslim senada dengannya. (11)

Bersambung...

===

(7) Ahmad 4/211.

(8) Fat-hul Baari 8/6, 671. Al-Bukhari no. 4474, 4647, 4703, 5006.

(9) Abu Dawud 2/150, an-Nasa-i 2/139, dan Ibnu Majah 2/1244. Shahih: Abu Dawud no. 1458, an-Nasa-i no. 913, Ibnu Majah no. 3785. Dan lihat pula Shahiih at-Targhiib no. 1452.

(10) Fat-hul Baari 8/671. Al-Bukhari no. 5007, Muslim no. 2201.

(11) Muslim 1/296, dan an-Nasa-i dalam al-Kubra 5/12. Muslim no. 806(254), an-Nasa-i no. 912.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog