Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Muqaddimah Ibnu Katsir (7)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Muqaddimah Ibnu Katsir (7)

Tafsir dengan ra'-yu (akal)

Adapun menafsirkan al-Qur-an dengan ra'-yu semata hukumnya haram, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Muhammad Ibnu Jarir rahimahullaah, dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

"Barangsiapa berbicara tentang al-Qur-an dengan akalnya atau dengan apa yang tidak dia ketahui ilmunya, maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di Neraka."

Demikian yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Abu Dawud. At-Tirmidzi mengatakan, "Ini adalah hadits hasan." (12)

Diam (tidak berbicara) tentang ayat yang tafsirnya tidak diketahui.

Oleh karena itu sejumlah ulama Salaf menahan diri dari berbicara tentang masalah tafsir ayat yang mereka tidak memiliki ilmu tentangnya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abu Ma'mar, ia berkata: "Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhuma berkata:

"Bumi mana tempatku berpijak dan langit mana tempatku bernaung jika aku berbicara tentang Kitabullah apa yang tidak aku ketahui ilmunya." (13)

Demikian juga dari Anas bahwasanya 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu di atas mimbar membaca:

"Dan buah-buahan serta rumput-rumputan." (Qur-an Surat 'Abasa: ayat 31)

Maka ia berkata: "Adapun buah-buahan kita telah mengenalnya, lalu apa yang dimaksud dengan rumput-rumputan?" Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Ini adalah takalluf (memberatkan diri) wahai 'Umar." (14)

Hal ini dibawakan kepada makna bahwa ia radhiyallaahu 'anhu berkeinginan mengungkap ilmu tentang kaifiyat al-Abba. Sebab, pada asalnya makna al-Abba sudah jelas dan diketahui yaitu sejenis tanaman yang merambat di tanah. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah:

"Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran." (Qur-an Surat 'Abasa: ayat 27-28)

Bersambung...

===

(12) Tafsiir ath-Thabari 1/77, Tuhfatul Ahwadzi 8/277, an-Nasa-i dalam Fadhaa-ilul Qur-aan nomor 114, Abu Dawud dalam al-'Ilmu min Riwayati Abil Hasan bin al-'Abdi -dikatakan oleh al-Mizzi dalam al-Athraaf 4/423. Dha'if. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi nomor 2951, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhu. Lihat pula Silsilah adh-Dha'iifah nomor 1783.

(13) Tafsiir ath-Thabari 1/78.

(14) Tafsiir ath-Thabari 24/229.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog