Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Faatihah (2/2)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Faatihah (2/2)

Ucapan-ucapan Salaf tentang al-Hamdu

Dan diriwayatkan oleh selain Abu Ma'mar, dari Hafsh, ia berkata: "'Umar radhiyallaahu 'anhu berkata kepada 'Ali radhiyallaahu 'anhu -dan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum berada di sisinya-: 'Kami telah mengetahui tentang Laa ilaaha illallaah, Sub-haanallaah, dan Allaahu Akbar. Lalu apa al-Hamdulillaah itu?' Maka 'Ali menjawab: 'Ia adalah kalimat yang disukai oleh Allah Ta'ala bagi diri-Nya dan Dia meridhainya bagi diri-Nya serta menyukai kalimat itu diucapkan'." (46)

Dan Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhu berkata: "Al-Hamdulillaah adalah kalimat syukur. Apabila seorang hamba mengucapkan al-hamdulillaah, maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah memuji-Ku." Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. (47)

Keutamaan al-Hamdu

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaah meriwayatkan dari al-Aswad bin Sari' radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Aku berkata kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: 'Wahai Rasulullah, maukah engkau aku puji dengan segala pujian seperti yang aku berikan kepada Rabbku Tabaaraka wa Ta'aala?' Maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: '(Tidak!) Adapun Rabbmu 'Azza wa Jalla sesungguhnya Dia menyukai al-hamdu'." Diriwayatkan juga oleh an-Nasa-i. (48)

Diriwayatkan oleh Abu 'Isa al-Hafizh at-Tirmidzi, an-Nasa-i dan Ibnu Majah dari hadits Musa bin Ibrahim bin Katsir, dari Thalhah bin Khurrasy dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

'Sebaik-baik dzikir adalah kalimat Laa ilaaha illallaah, dan sebaik-baik do'a adalah al-Hamdulillaah.'"

At-Tirmidzi mengatakan: "(Hadits hasan) ini gharib." (49)

Ibnu Majah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidaklah Allah menganugerahkan suatu nikmat kepada seorang hamba, lalu ia mengucapkan al-hamdulillaah, melainkan apa yang diberikan-Nya itu lebih baik dari apa yang diambil-Nya." (50)

Di dalam kitab Sunan Ibni Majah diriwayatkan dari Ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhuma, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:

'Sesungguhnya seorang dari hamba Allah mengucapkan:

Yaa Rabbi, lakal hamdu kamaa yanba-ghii lijalaali waj-hika wa li'a-zhiimi sul-thaanika
'Ya Rabbku, segala puji bagi-Mu sebagaimana yang layak bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu.' Maka hal itu membingungkan dua Malaikat (pencatat), mereka tidak tahu bagaimana mencatatnya, maka keduanya naik ke langit menemui Allah, seraya berkata: 'Wahai Rabb kami, sesungguhnya seorang hamba telah mengucapkan sebuah ucapan yang kami tidak tahu bagaimana mencatatnya.' Maka Allah bertanya -dan Dia Maha Mengetahui apa yang diucapkan oleh hamba-Nya-: 'Apa yang diucapkan hamba-Ku?' Kedua Malaikat itu menjawab: 'Wahai Rabb, dia mengatakan: 'Bagi-Mu segala puji sebagaimana kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu.' Maka Allah berfirman: 'Tulislah sebagaimana yang diucapkan hamba-Ku, hingga ia bertemu dengan-Ku lalu Aku memberinya balasan karenanya.'" (51)

Bersambung...

===

(46) Ibnu Abi Hatim 1/15.

(47) Ibnu Abi Hatim 1/13.

(48) Ahmad 3/435 dan an-Nasa-i dalam al-Kubra 4/416. Hasan: Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiih Adabul Mufrad no. 660.

(49) Tuhfatul Ahwadzi 9/324, an-Nasa-i dalam al-Kubra 6/208 dan Ibnu Majah 2/1249. Hasan: at-Tirmidzi no. 3383, Ibnu Majah no. 3800. Lihat Shahiih at-Targhiib no. 1526.

(50) Ibnu Majah 2/1250. Shahih: Ibnu Majah no. 3805. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullaah dalam Shahiih Jami' ash-Shaghiir no. 5563.

(51) Ibnu Majah 2/1249. Dha'if: Ibnu Majah no. 3801. Lihat Dha'iif at-Targhiib wat Tarhiib no. 961.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog