Skip to main content

Adab Membaca al-Qur-an | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Ketigabelas.

Adab Membaca al-Qur-an.

Segala puji bagi Allah. Orang yang menyembah-Nya pasti tunduk kepada syari'at-Nya, orang yang ruku' dan sujud merasa takut kepada keagungan-Nya, orang yang bertahajjud rela tidak tidur malam untuk menikmati munajat kepada-Nya, dan para mujahid rela mencurahkan jiwa dan hartanya demi mendapatkan pahala dari-Nya.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman dengan firman yang tidak akan bisa diserupai oleh perkataan makhluk-Nya. Firman-Nya diturunkan kepada Nabi-Nya yang kemudian kita baca dan kita ulang-ulang siang dan malam. Yang tidak akan membosankan untuk diulang-ulang.

Aku memuji Allah dengan pujian orang yang mengharap bisa sampai kepada pintu-Nya dan tidak akan diusir darinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah yang tidak mempunyai sekutu, dengan kesaksian yang penuh ketulusan dan kemurnian 'ibadah kepada Allah.

Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang telah menunaikan kewajiban 'ibadah dan terus berbekal dengannya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kasih sayang kepada beliau, kepada shahabat beliau terdekat, Abu Bakar, yang telah membuat hati orang-orang yang membencinya penuh luka, kepada 'Umar yang masih terus mengukuhkan Islam, kepada 'Utsman yang dijemput oleh kesyahidan, kepada 'Ali yang telah berhasil membabat tanaman kekufuran dan mencabutnya, juga kepada keluarga dan para shahabat beliau seluruhnya sepanjang zaman.

Sesungguhnya al-Qur-an yang ada di tangan kita, yang kita baca, kita dengar, kita hafal, dan kita tulis adalah firman (kalam) Allah, Rabb semesta alam, sembahan orang dahulu hingga orang mendatang. Al-Qur-an adalah tali Allah yang kuat, jalan-Nya yang lurus, dzikir penuh berkah serta cahaya yang menerangi. Allah berbicara dan berfirman dengan al-Qur-an ini secara hakiki sebagaimana penyifatan yang layak dengan kemuliaan dan keagungan-Nya. Allah menyampaikannya kepada Jibril yang terpercaya, salah seorang Malaikat mulia yang dekat dengan-Nya, lalu Jibril membawanya turun untuk dimasukkan ke dalam dada Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam agar ia menjadi pemberi peringatan dengan lidah Arab yang jelas. Allah menyifatinya dengan sifat-sifat yang agung, agar kita semua mengagungkan dan menghormatinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Qur-an Surat al-Baqarah (2): ayat 185)

"Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) al-Qur-an yang penuh hikmah." (Qur-an Surat Ali 'Imran (3): ayat 58)

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur-an)." (Qur-an Surat an-Nisa' (4): ayat 174)

"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan." (Qur-an Surat al-Ma-idah (5): ayat 15-16)

"Tidaklah mungkin al-Qur-an itu dibuat oleh selain Allah, akan tetapi (al-Qur-an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Rabb semesta alam." (Qur-an Surat Yunus (10): ayat 37)

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Qur-an Surat Yunus (10): ayat 57)

"(Inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Mahatahu." (Qur-an Surat Hud (11): ayat 1)

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur-an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Qur-an Surat al-Hijr (15): ayat 9)

"Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur-an yang agung. Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman." (Qur-an Surat al-Hijr (15): ayat 87-88)

"Sesungguhnya al-Qur-an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih." (Qur-an Surat al-Isra' (17): ayat 9-10)

Baca selanjutnya: Adab Membaca al-Qur-an (1/2)

==

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT