Skip to main content

Sarana-sarana untuk Meraih Kemenangan yang Hakiki (5) | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Kedua Puluh.

Sarana-sarana untuk Meraih Kemenangan yang Hakiki (5).

Hal yang sama juga terjadi pada diri fir'aun. Ia merasa bangga dan sombong dengan kerajaan mesir yang ada di tangannya, dengan sungai-sungainya yang mengalir di bawahnya. Namun kemudian Allah menenggelamkannya dengan air yang ia banggakan, kemudian kerajaan-Nya diwarisi oleh Musa 'alaihis salaam dan kaumnya, yang sebelumnya mereka itu di mata fir'aun sangatlah kerdil dan tidak ada apa-apanya.

Kaum Quraisy pun demikian. Mereka merasa bangga dan angkuh dengan keagungan dan keperkasaannya. Mereka keluar dari kampung halaman mereka dengan membawa para pemimpin dan pembesar mereka dengan begitu sombong dan pamer kehebatan di muka manusia lain. Mereka mengatakan: "Kami tidak akan pernah mau kembali sehingga kami tiba di Badar, untuk kemudian berpesta dengan memotong ternak, minum-minum arak, menikmati para biduan bernyanyi dan bermain musik. Dan, biar bangsa Arab mendengar dan tahu, sehingga mereka senantiasa merasa takut terhadap kehebatan kita."

Namun pada akhirnya mereka kalah telak di tangan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum -dengan izin Allah- dengan kekalahan yang paling buruk sepanjang peperangan yang pernah mereka alami. Bangkai-bangkai mereka dimasukkan ke dalam sumur di Badar. Akhirnya mereka menjadi bahan pembicaraan orang mengenai kehinaan dan kenistaan mereka hingga hari Kiamat.

Kita kaum muslimin di zaman ini jika mampu melaksanakan sebab-sebab terwujudnya kemenangan dan pertolongan dari Allah, yaitu dengan melaksanakan kewajiban agama kita, sehingga kita menjadi teladan yang menjadi orang yang diikuti, bukannya menjadi pengikut orang lain, lalu kita berupaya memiliki dan menguasai seluruh sarana perang modern dengan penuh kesungguhan dan ketulusan, maka sungguh Allah pasti menolong kita di dalam menghadapi musuh-musuh kita sebagaimana Allah telah menolong dan memenangkan para pendahulu kita. Allah benar-benar memenuhi dan mewujudkan janji-Nya, menolong hamba-Nya serta menghancurkan golongan-golongan musuh. "Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu." (QS. Al-Fat-h (48): 23)

Ya Allah, bantulah kami untuk bisa melaksanakan sebab-sebab mendapat pertolongan dan meraih kemenangan, yang dengan itu kami mendapatkan pertolongan dan kemenangan, meraih kemuliaan dan kehormatan, sehingga Islam menjadi tinggi sedangkan kekufuran dan kedurhakaan menjadi hina nista. Sesungguhnya Engkau Maha Dermawan.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, serta kepada keluarga dan para Shahabat seluruhnya.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT