Majaalisu Syahru Ramadhaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.
Kajian Ramadhan.
Kajian Ketigabelas.
Adab Membaca al-Qur-an (1/3).
1. Mengikhlaskan niat karena Allah.
Di antara adab membaca al-Qur-an adalah mengikhlaskan niat karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala di dalam membacanya. Sebab, membaca al-Qur-an merupakan bagian dari bentuk 'ibadah yang sangat agung, sebagamana yang telah kami jelaskan mengenai keutamaan al-Qur-an. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan 'ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)." (Qur-an Surat Ghafir (40): ayat 14)
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (al-Qur-an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya." (Qur-an Surat az-Zumar (39): ayat 2)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus." (Qur-an Surat al-Bayyinah (98): ayat 5)
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Bacalah al-Qur-an dan carilah wajah Allah (keridhaan-Nya) 'Azza wa Jalla dalam membacanya sebelum datang suatu kaum yang membacakan al-Qur-an seperti orang yang sedang mengadakan undian. Mereka mengharapkan hasil yang cepat (imbalan duniawi) dan tidak mengharapkan hasil yang lambat (pahala ukhrawi)." (Hadits Riwayat Imam Ahmad) (31)
Baca selanjutnya: Adab Membaca al-Qur-an (2)
===
(31) Sanad hadits ini hasan.
==
Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.
Kajian Ramadhan.
Kajian Ketigabelas.
Adab Membaca al-Qur-an (1/3).
1. Mengikhlaskan niat karena Allah.
Di antara adab membaca al-Qur-an adalah mengikhlaskan niat karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala di dalam membacanya. Sebab, membaca al-Qur-an merupakan bagian dari bentuk 'ibadah yang sangat agung, sebagamana yang telah kami jelaskan mengenai keutamaan al-Qur-an. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan 'ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)." (Qur-an Surat Ghafir (40): ayat 14)
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (al-Qur-an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya." (Qur-an Surat az-Zumar (39): ayat 2)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus." (Qur-an Surat al-Bayyinah (98): ayat 5)
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Bacalah al-Qur-an dan carilah wajah Allah (keridhaan-Nya) 'Azza wa Jalla dalam membacanya sebelum datang suatu kaum yang membacakan al-Qur-an seperti orang yang sedang mengadakan undian. Mereka mengharapkan hasil yang cepat (imbalan duniawi) dan tidak mengharapkan hasil yang lambat (pahala ukhrawi)." (Hadits Riwayat Imam Ahmad) (31)
Baca selanjutnya: Adab Membaca al-Qur-an (2)
===
(31) Sanad hadits ini hasan.
==
Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT