Skip to main content

Adab Membaca al-Qur-an (5) | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Ketigabelas.

Adab Membaca al-Qur-an (5).

5. Membaca ta'awwudz.

Hendaklah membaca ta'awwudz, yaitu memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, ketika hendak membaca al-Qur-an. Allah berfirman: "Apabila kamu membaca al-Qur-an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (Qur-an Surat an-Nahl (16): ayat 98)

Tujuannya adalah agar tidak digoda dan dihalangi oleh setan untuk membacanya atau menyelesaikan bacaannya.

Adapun berkenaan dengan bacaan basmalah, jika dalam membacanya diawali dari tengah-tengah surat, maka tidak perlu membaca basmalah, dan jika dimulai dari awal surat maka hendaklah membaca basmalah, kecuali pada awal surat at-Taubah yang pada bagian permulaannya tidak menggunakan basmalah. Sebab, para shahabat radhiyallaahu 'anhum mendapatkan persoalan ketika menulis mushaf, apakah surat at-Taubah itu merupakan surat tersendiri ataukah kelanjutan dari surat al-Anfal. Akhirnya mereka memisahkan antara kedua surat ini tanpa menuliskan basmalah. Ijtihad ini sejalan dengan kenyataan. Sebab, jika basmalah itu turun pada bagian awalnya, maka ia tetap akan terpelihara dengan pemeliharaan dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, berdasarkan firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur-an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Qur-an Surat al-Hijr (15): ayat 9)

Baca selanjutnya: Adab Membaca al-Qur-an (6)

==

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT