Skip to main content

Adab Membaca al-Qur-an (6) | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Ketigabelas.

Adab Membaca al-Qur-an (6).

6. Memperindah suara.

Adab lainnya adalah memperindah suara ketika membaca dan melantunkan al-Qur-an serta menyenandungkannya. Dalam kitab Shahihain disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Allah tidak pernah mendengarkan sesuatu sebagaimana mendengarkan seorang Nabi bersuara merdu yang sedang menyenandungkan al-Qur-an dengan suara yang keras."

Dalam kitab Shahihain juga disebutkan hadits dari Jubair bin Muth'im radhiyallaahu 'anhu bahwa ia berkata:

"Aku telah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membaca surat ath-Thur dalam shalat maghrib, dan aku tidak pernah mendengar seorang pun yang lebih bagus suaranya atau bacaannya dari beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam."

Akan tetapi jika di sekitar orang yang sedang membaca al-Qur-an itu ada orang yang bisa terganggu bila ia membacanya dengan keras, seperti ada orang yang sedang tidur atau sedang shalat dan semisalnya, maka ia tidak boleh mengeraskan bacaannya sampai menyebabkan orang lain terganggu. Sebab, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menemui para shahabat radhiyallaahu 'anhum ketika mereka sedang mengerjakan shalat, dan mereka mengeraskan bacaan (al-Qur-an). Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kemudian bersabda:

"Sesungguhnya orang yang sedang mengerjakan shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya. Maka dari itu perhatikanlah apa yang ia munajatkan kepada-Nya, dan janganlah sebagian dari kalian mengeraskan bacaan sehingga mengganggu yang lain." (Hadits Riwayat Imam Malik dalam kitab al-Muwaththa'. Imam Ibnu 'Abdil Barr mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Baca selanjutnya: Adab Membaca al-Qur-an (7)

==

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog