Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Muqaddimah Ibnu Katsir (5)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Muqaddimah Ibnu Katsir (5)

Oleh karena itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Ketahuilah bahwasanya telah diturunkan kepadaku al-Qur-an dan yang semisalnya bersamanya." (3)

Yakni as-Sunnah (al-Hadits).

As-Sunnah juga diwahyukan sebagaimana al-Qur-an, hanya saja as-Sunnah tidak dibaca sebagaimana al-Qur-an.

Maksudnya, hendaklah engkau mencari tafsir ayat al-Qur-an pada ayat yang lain. Jika tidak mendapatinya, maka hendaklah menafsirkannya dengan as-Sunnah. Apabila kita tidak mendapati tafsirnya di dalam al-Qur-an ataupun as-Sunnah, maka kita merujuk kepada ucapan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum, karena mereka lebih mengetahui tentang hal itu. Mereka menyaksikan langsung indikasi-indikasi dan keadaan-keadaannya yang khusus. Mereka memiliki pemahaman yang sempurna, ilmu yang shahih, dan amal yang shalih, terlebih lagi para ulama mereka, tokoh-tokoh mereka seperti empat orang Khulafa-ur Rasyidin dan para imam yang mendapat petunjuk, di antaranya adalah 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu.

Imam Abu Ja'far bin Jarir meriwayatkan dari 'Abdullah, yakni 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata: "Demi Allah yang tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, tidaklah turun satu ayat pun dari Kitabullah, melainkan aku mengetahui berkaitan dengan siapa ayat itu diturunkan dan dimana ayat itu diturunkan. Sekiranya ada seseorang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dariku yang berada di tempat yang bisa dijangkau kendaraan, niscaya aku akan mendatanginya." (4)

Di antara mereka adalah al-Habrul Bahr (samudera ilmu), 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallaahu 'anhu, anak paman Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan turjumanul Qur-an (juru bahasa al-Qur-an) dengan berkah do'a Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dimana beliau berdo'a:

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

Allaahumma faqqih-hu fid diini wa 'allim-hut ta'-wiila
"Ya Allah, berilah ia pemahaman dalam agama dan ajarkanlah kepadanya ta'-wil (tafsir)." (5)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari 'Abdullah, yakni 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata: "Sebaik-baik turjumanul Qur-an adalah Ibnu 'Abbas." (6) Sanad ini shahih.

Ibnu Mas'ud wafat pada tahun 32 (H) menurut riwayat yang shahih. Dan 'Abdullah bin 'Abbas dipanjangkan umurnya hingga 36 tahun setelahnya. Lalu bagaimana pula dengan ilmu yang diperolehnya setelah kepergian 'Abdullah bin Mas'ud?!

Al-A'masy meriwayatkan dari Abu Wa-il, ia berkata: "Ali menunjuk Ibnu 'Abbas sebagai amir haji. Maka beliau berkhutbah di hadapan orang-orang lalu membaca surat al-Baqarah -dalam riwayat lain, surat an-Nuur- lalu menafsirkannya dengan penafsiran yang sekiranya penduduk Romawi, Turki dan Dailam mendengarnya, niscaya mereka akan masuk Islam." (7)

Oleh karena itu Isma'il bin 'Abdirrahman as-Suddi al-Kabir dalam tafsirnya banyak meriwayatkan dari dua Shahabat ini, yaitu Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas. Akan tetapi kadangkala ia menukil dari mereka ucapan-ucapan Ahli Kitab yang memang diperbolehkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

"Sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat, dan sampaikan riwayat dari Bani Israil, hal itu tidak berdosa. Dan barangsiapa sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di Neraka."

Hadits riwayat al-Bukhari dari 'Abdullah bin 'Amr. (8)

Bersambung...

===

(3) Ahmad 4/131. Shahih. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullaah dalam kitabnya Shahiih Jaami'ush Shaghiir nomor 2643. Abu Dawud nomor 4604.

(4) Tafsiir ath-Thabari 1/80.

(5) Fat-hul Baari 1/205. Shahiih al-Bukhari nomor 143.

(6) Tafsiir ath-Thabari 1/90.

(7) Tafsiir ath-Thabari 1/81.

(8) Fat-hul Baari 6/572. Shahiih al-Bukhari nomor 3461. Diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi nomor 2669, Ahmad 2/159.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog