Skip to main content

Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Keduapuluh Satu.

Kajian Ramadhan.

Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan.

Segala puji bagi Allah, Dzat yang memiliki keagungan dan kekekalan, kebesaran dan kesombongan, keperkasaan yang tiada bandingnya, Maha Esa, Rabb yang menjadi sandaran, Raja yang tidak membutuhkan seseorang, dan Mahaagung yang tidak bisa ditangkap oleh penalaran pikiran. Dia Mahakaya sehingga tidak pernah membutuhkan makhluk-Nya, sedangkan selain-Nya selalu butuh kepada-Nya. Dia memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Ia kehendaki sehingga orang itu akhirnya menjadi beriman kepada-Nya dan beristiqamah kemudian mendapatkan kenikmatan tidur malam, lalu ikut bersama orang-orang yang jauh dari tempat tidur untuk melaksanakan shalat malam demi meraih kedudukan yang mulia di sisi Allah. Jika engkau melihat mereka, maka dalam kegelapan malam sebagian dari mereka ada yang memohon ampunan kepada Allah mengenai kesalahannya, yang lain mengadukan kesedihannya, dan yang lain lagi sibuk berdzikir menyebut nama Allah tanpa memohon apa-apa kepadanya.

Mahasuci Allah yang telah membangunkan mereka pada saat manusia lain terlelap dalam tidur. Mahasuci Allah yang memberikan ampunan dan maaf, menutupi kesalahan hamba-Nya, serta menyempurnakan nikmat kepada seluruh makhluk-Nya.

Aku memuji Allah atas segala nikmat-Nya yang sangat agung, dan aku bersyukur kepada-Nya. Aku memohon kepada-Nya kiranya berkenan memelihara nikmat Islam.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sungguh akan mulia orang yang mulia dengan peribadahan kepada-Nya, dan sungguh akan menjadi hina orang yang sombong sehingga tidak mau melakukan ketaatan kepada-Nya dan justru memilih banyak melakukan dosa.

Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang telah menjelaskan yang halal dan yang haram. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau, kepada Abu Bakar ash-Shiddiq yang pernah menemani beliau di dalam gua dan menjadi sebaik-baik teman beliau, kepada 'Umar bin al-Khaththab yang diberi petunjuk kepada jalan yang benar, kepada 'Utsman yang senantiasa bersabar di dalam menghadapi segala bencana dan menemui kesyahidan agung dari tangan musuh, kepada putera paman beliau sendiri, 'Ali bin Abi Thalib, serta kepada seluruh shahabat dan tabi'in yang mengikuti jejak mereka hingga hari Kiamat.

Saudara sekalian, telah turun kepada kalian sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Di dalamnya banyak sekali pahala, keutamaan dan keistimewaan.

Di antara keistimewaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini adalah bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam senantiasa meningkatkan kesungguhan (mujahadah) di dalam beramal, dengan melakukan amalan yang lebih banyak lagi dari hari-hari selainnya. Dalam Shahiih Muslim disebutkan riwayat dari 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam meningkatkan kesungguhan di dalam beramal pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau pada hari yang lain.

Baca selanjutnya: Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan (2)

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog