Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Faatihah (0)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Faatihah (0)
(Pembukaan)

Surat Makkiyah

Surat Ke-1: 7 Ayat

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:1) Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. (QS. 1:2) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:3) Yang menguasai hari Pembalasan. (QS. 1:4) Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. (QS. 1:5) Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. (QS. 1:6) (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. 1:7)

Nama al-Faatihah dan maknanya

Surat ini disebut al-Faatihah (pembuka) yang maknanya adalah pembuka kitab secara tertulis. Dengan surat inilah dibukanya bacaan dalam shalat. Surat ini disebut juga Ummul Kitab (induk al-Qur-an) berdasarkan pendapat jumhur.

At-Tirmidzi telah meriwayatkan sebuah hadits dan ia menshahihkannya dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

'Al-Hamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin adalah Ummul Qur-aan, Ummul Kitaab dan as-Sab'ul Matsaani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) dan al-Qur-aanul 'Azhiim.'" (*)

Surat al-Faatihah disebut juga al-Hamdu dan ash-Shalaah, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika meriwayatkan dari Rabbnya, Dia berfirman:

"Aku membagi ash-Shalaah antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Jika seorang hamba mengucapkan 'Al-Hamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin', maka Allah Ta'ala berfirman: 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.'" (1)

Surat al-Faatihah disebut ash-Shalaah karena termasuk syarat sahnya shalat.

Surat al-Faatihah disebut juga ar-Ruqyah berdasarkan hadits Abu Sa'id ketika ia meruqyah seorang laki-laki yang terkena sengatan dengan surat ini, maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidakkah engkau tahu bahwa al-Faatihah itu adalah ruqyah?" (2)

Surat ini termasuk surat Makkiyah (diturunkan sebelum hijrah ke Madinah). Demikian yang dikatakan Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, Qatadah, dan Abul 'Aliyah, berdasarkan firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala, "Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang." (QS. Al-Hijr: 87)

Wallaahu a'lam.

Bersambung...

===

(*) Shahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 1457, at-Tirmidzi, tanpa kalimat wal Qur-aanul 'Azhiim, Ahmad no. 9781, 9789.

(1) Tuhfatul Ahwadzi 8/283. Lihat hadits lengkapnya diriwayatkan oleh Muslim no. 395, Abu Dawud no. 821, at-Tirmidzi no. 2953, an-Nasa-i no. 909, Ibnu Majah no. 3784, Ahmad no. 7289, 7823, dan lihat pula Shahiih at-Targhiib no. 1455.

(2) Fat-hul Baari 4/529. Hadits lengkapnya diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 2276, at-Tirmidzi no. 2064. Lihat pula yang semisalnya yang diriwayatkan oleh Muslim no. 2201, Abu Dawud no. 3418, dan lihat kitab Irwaa-ul Ghaliil 6/12.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT