Skip to main content

Jenis Tilawatul Qur-an yang Kedua (2) | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Keduabelas.

Jenis Tilawatul Qur-an yang Kedua (2).

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

"...maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: 'Wahai Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.' Dan, demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Rabbnya. Dan sesungguhnya adzab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal."
(Qur-an Surat Thaha (20): ayat 123-127)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan pahala orang yang mengikuti petunjuk-Nya yang telah Dia wahyukan kepada para Rasul-Nya, dan yang paling agung adalah al-Qur-an. Allah juga menjelaskan hukuman terhadap orang-orang yang berpaling dari petunjuk tersebut. Balasan bagi orang yang mengikuti petunjuk adalah tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara. Peniadaan kesesatan dan kesengsaraan dari mereka menjamin kesempurnaan hidayah dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun balasan terhadap orang-orang yang berpaling darinya dan sombong sehingga tidak mau mengamalkannya adalah kesengsaraan dan kesesatan hidup di dunia dan akhirat. Ia akan merasakan hidup celaka. Di dunia ia akan merasakan kegundahan dan kekacauan jiwa karena tidak mempunyai aqidah (keyakinan) yang benar dan amal yang shalih. "Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Qur-an Surat al-A'raf (7): ayat 179)

Di dalam kubur ia merasakan kesempitan dan himpitan yang keras sehingga tulang-tulangnya menjadi remuk, dan ketika dihimpun di aakhirat nanti ia dalam keadaan buta tidak bisa melihat. "Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah Neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." (Qur-an Surat al-Isra' (17): ayat 97)

Mereka itu, ketika di dunia buta dari melihat kebenaran, tuli dari mendengar kebenaran dan bisu dari mengucap kebenaran, "mereka berkata: 'Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) dari apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan, serta di antara kami dan kamu ada dinding'." (Qur-an Surat Fushshilat (41): ayat 5), maka Allah memberikan balasan di akhirat serupa dengan keberadaan mereka di dunia, dan Allah menyia-nyiakan mereka sebagaimana mereka dahulu menyia-nyiakan syari'at-Nya.

Berkatalah ia: "Wahai Rabb, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan." (Qur-an Surat Thaha (20): ayat 125-126)

"Sebagai pembalasan yang setimpal." (Qur-an Surat an-Naba' (78): ayat 26)

"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu, dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (Qur-an Surat al-Qashash (28): ayat 84)

Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyampaikan khutbah di hadapan orang banyak pada haji wada' lalu bersabda:

"Sesungguhnya setan sudah berputus asa untuk disembah di bumi kalian, akan tetapi ia rela dipatuhi dalam persoalan selain itu di antara amalan-amalan yang kalian remehkan. Karena itu waspadailah! Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian mau berpegang kepadanya, maka kalian tidak akan pernah sesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya." (Hadits Riwayat Imam al-Hakim, ia mengatakan shahihul isnad) (28)

Dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa ia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Pada hari Kiamat nanti, al-Qur-an akan dijelmakan menjadi seorang laki-laki. Ia kemudian didatangkan kepada seseorang yang dahulu telah membawa al-Qur-an namun ia menyelisihi perintahnya. Dijelmakan untuknya seorang musuh dan berkata: 'Wahai Rabbku, Engkau telah pikulkan aku padanya, namun ternyata ia adalah sejelek-jelek pemikul. Ia melanggar aturan-aturanku, menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban yang aku tentukan, berbuat durhaka padaku, tidak mau mematuhiku...dst.' Ia masih terus menyampaikan alasan sampai kemudian dikatakan kepadanya: 'Sudah cukup.' Ia kemudian dibawa dan tidak dilepas sehingga ia didesak menuju lubang Neraka." (29)

Baca selanjutnya: Jenis Tilawatul Qur-an yang Kedua (3)

===

(28) Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad yang berasal dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.

(29) Hadits dha'if. Dikutip oleh al-Hafizh Ibnu Hajar, beliau menilainya sebagai hadits hasan. Jika memang hasan, maka yang dijelmakan itu adalah bacaan al-Qur-an seseorang atau pahalanya. Karena keduanya merupakan makhluk. Atau bisa juga dikatakan bahwa penjelmaan ini mengharuskan bahwa jelmaan itu bukanlah al-Qur-an itu sendiri yang dijelmakan, sehingga tidak mengharuskan bahwa al-Qur-an itu makhluk.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog