Muqaddimah Ibnu Katsir (4)
Maka wajib atas kita kaum muslimin untuk menjauhi perbuatan mereka yang dicela oleh Allah, dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada kita, yaitu mempelajari dan mengajarkan Kitabullah yang diturunkan kepada kita. Allah Ta'ala berfirman:
"Belum tibakah saatnya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)? Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi setelah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya." (Qur-an Surat al-Hadiid: ayat 16-17)
Dalam ayat ini Allah Ta'ala memberikan peringatan bahwa sebagaimana Dia menghidupkan bumi setelah matinya, maka demikian pula Allah melembutkan hati dengan iman dan petunjuk yang sebelumnya keras karena dosa dan maksiat. Hanya Allah sajalah yang kita harapkan dan kita pinta agar mewujudkan semua itu untuk kita. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
Ushuulut Tafsiir
Jika ada yang bertanya, "Apakah metode tafsir yang paling bagus?"
Maka jawabnya: Metode yang paling shahih dalam hal ini adalah menafsirkan ayat al-Qur-an dengan ayat al-Qur-an. Perkara-perkara yang disebutkan secara global di satu ayat dapat ditemukan rinciannya di ayat lain. Jika tidak menemukannya, maka hendaklah mencarinya di dalam Sunnah (Hadits), karena Sunnah adalah penjelas bagi al-Qur-an.
Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili di antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (Qur-an Surat an-Nisaa': ayat 105)
Allah juga berfirman:
"Dan tidaklah Kami menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur-an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Qur-an Surat an-Nahl: ayat 64)
Dia juga berfirman:
"...dan Kami turunkan kepadamu al-Qur-an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan." (Qur-an Surat an-Nahl: ayat 44)
Bersambung...
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT