Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.
Kajian Ramadhan.
Kajian Kedelapan Belas.
Perang Badar (4).
Berkenaan dengan para tawanan perang Badar ini, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengajak para shahabat radhiyallaahu 'anhum untuk bermusyawarah dan meminta usulan mereka. Sa'd bin Muadz adalah salah seorang yang merasa dibuat jengkel oleh mereka. Sa'd berkata: "Perang Badar merupakan kehancuran pertama yang ditimpakan oleh Allah terhadap kaum musyrikin. Perang hancur-hancuran lebih aku sukai daripada gembong-gembong itu masih hidup."
Sedangkan Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu 'anhu berkata kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Aku ingin agar engkau berkenan memberi kesempatan kepada kami untuk memenggal leher-leher mereka dan memberikan pula kesempatan yang sama kepada 'Ali untuk memenggal leher musuh tandingannya, karena sesungguhnya mereka itu adalah para pimpinan dan pentolan kafir."
Abu Bakar radhiyallaahu 'anhu berkata: "Mereka itu adalah anak-anak paman kami dan kerabat kami. Maka aku ingin kiranya engkau menjadikan mereka sebagai tebusan sehingga hal itu menjadi kekuatan tersendiri bagi kami dalam menghadapi orang-orang kafir. Semoga Allah memberikan hidayah untuk memeluk Islam."
Akhirnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengambil tebusan, dan kebanyakan dari mereka menebus dengan harta, mulai dari empat ribu dirham hingga seribu dirham. Di antara mereka ada yang menebus dengan mengajarkan anak-anak Madinah baca tulis. Ada pula yang melakukan barter tawanan dengan membebaskan tawanan muslim yang ada di tangan orang Quraisy. Ada pula yang dibunuh oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengingat kerasnya tindak permusuhan yang ia lakukan. Ada pula sebagian dari mereka yang dibebaskan tanpa tebusan apa-apa demi kemaslahatan.
Demikianlah peristiwa perang Badar terjadi, yang berakhir dengan kemenangan di pihak kelompok kecil yang mengalahkan kelompok besar. "Segolongan berperang di jalan Allah dan segolongan lain kelompok kafir yang melihat dengan mata kepala seakan orang-orang Muslim itu dua kali jumlah yang sebenarnya." (Quran Surat Ali 'Imran (3): ayat 13)
Kelompok yang kecil inilah yang meraih kemenangan karena mereka menegakkan agama Allah dan berperang untuk meninggikan kalimat Allat serta membela agama-Nya. Allah akhirnya memberikan pertolongan dan kemenangan kepada mereka. Oleh karena itu, tegakkanlah agama kalian, wahai kaum muslimin, agar kalian dimenangkan oleh Allah dalam menghadapi musuh-musuh kalian. Bersabarlah dan terus kuatkan kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Ya Allah, menangkan kami dengan Islam, dan jadikanlah kami sebagai para pembela Islam dan orang-orang yang mendakwahkannya. Teguhkanlah kami di atas agama ini sampai kami berjumpa dengan-Mu.
Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, serta kepada keluarga dan para shahabat seluruhnya.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT