Skip to main content

Keutamaan Sahur (2) | Sahur | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Kesepuluh.

Sahur.

2. Keutamaan Sahur (2).

b. Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

Berkah sahur yang paling agung adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melimpahkan ampunan kepada orang-orang yang makan sahur serta menuangkan rahmat-Nya kepada mereka. Di sisi lain, para Malaikat-Nya juga memohonkan ampunan bagi mereka seraya berdo'a agar Dia memberi maaf kepada mereka, agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan dari api Neraka oleh Allah yang Mahapermurah pada bulan al-Qur-an ini.

Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sahur adalah makanan penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun salah seorang di antara kalian hanya minum seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (66)

Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang muslim tidak kehilangan pahala yang besar yang berasal dari Rabb yang Mahapenyayang ini.

Sebaik-baik makan sahur seorang mukmin adalah kurma.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik makan sahur seorang mukmin adalah kurma." (67)

Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak memiliki makanan apa-apa maka hendaklah dia berusaha sahur meski dengan seteguk air, karena alasan di atas dan juga karena sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Makan sahurlah kalian meski hanya dengan seteguk air." (68)

===

(66) Takhrijnya telah diberikan sebelumnya.

(67) Diriwayatkan oleh Abu Dawud (II/ 3030), Ibnu Majah (223), al-Baihaqi (IV/ 237), melalui beberapa jalan dari Muhammad bin Musa, dari Sa'id al-Maqbari dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Sanadnya shahih.

(68) Takhrij hadits ini juga sudah diberikan sebelumnya.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT