Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.
Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.
Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Keduabelas.
Yang Boleh Dilakukan oleh Orang yang Berpuasa (2).
2. Diperbolehkan Bersiwak Bagi Orang yang Berpuasa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Seandainya aku tidak takut akan memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali berwudhu'." (82)
Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hanya mengkhususkan hal itu bagi orang yang berpuasa saja tetapi juga yang lainnya. Dan dalam hal ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa siwak itu boleh dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa dan yang tidak berpuasa pada setiap kali wudhu' dan shalat. (83)
Selain itu, siwak bersifat umum yang bisa dilakukan setiap saat sebelum atau sesudah zawal. Wallaahu a'lam.
===
(82) Diriwayatkan oleh al-Bukhari (II/ 311). Hadits senada juga diriwayatkan oleh Muslim (1109).
(83) Dan inilah yang menjadi pendapat Imam al-Bukhari rahimahullah. Demikian juga Ibnu Khuzaimah dan selainnya. Lihat kitab, Fat-hul Baari (IV/ 185), Shahih Ibni Khuzaimah (III/ 247), serta Syarhus Sunnah (VI/ 298).
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.
Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Keduabelas.
Yang Boleh Dilakukan oleh Orang yang Berpuasa (2).
2. Diperbolehkan Bersiwak Bagi Orang yang Berpuasa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Seandainya aku tidak takut akan memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali berwudhu'." (82)
Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hanya mengkhususkan hal itu bagi orang yang berpuasa saja tetapi juga yang lainnya. Dan dalam hal ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa siwak itu boleh dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa dan yang tidak berpuasa pada setiap kali wudhu' dan shalat. (83)
Selain itu, siwak bersifat umum yang bisa dilakukan setiap saat sebelum atau sesudah zawal. Wallaahu a'lam.
===
(82) Diriwayatkan oleh al-Bukhari (II/ 311). Hadits senada juga diriwayatkan oleh Muslim (1109).
(83) Dan inilah yang menjadi pendapat Imam al-Bukhari rahimahullah. Demikian juga Ibnu Khuzaimah dan selainnya. Lihat kitab, Fat-hul Baari (IV/ 185), Shahih Ibni Khuzaimah (III/ 247), serta Syarhus Sunnah (VI/ 298).
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT