Skip to main content

Dalil-dalil tentang disyari'atkannya 'aqiqah (4) | Aqiqah | Ketika Anak Itu Lahir | Menanti Buah Hati dan Hadiah Untuk Yang Dinanti

Menanti Buah Hati dan Hadiah Untuk Yang Dinanti.

Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullah.

Bab II.

Ketika Anak Itu Lahir.

23. Aqiqah (اَلْعَقِيْقَةُ).

2. Dalil-dalil tentang disyari'atkannya 'aqiqah (4).

Keenam: Hadits 'Abdullah bin Amr bin 'Ash (radhiyallahu 'anhu):

Artinya: Dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya (Syu'aib bin Muhammad) dari kakeknya (yaitu 'Abdullah bin Amr bin 'Ash), ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang 'aqiqah.

Maka beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Allah 'Azza wa Jalla tidak mencintai al-'uquq.'

(Berkata salah seorang rawi:) -Seolah-olah beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak menyukai nama tersebut-

Lalu ditanyakan lagi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Sesungguhnya yang kami tanyakan kepadamu ialah (apabila) salah seorang dari kami mendapat anak?'

Beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda, "Barang siapa yang suka menyembelih (kambing) untuk anaknya (ketika lahir), maka hendaklah dia menyembelih (kambing) untuk (anak)nya (yakni meng'aqiqahkannya). Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama (umurnya) dan untuk anak perempuan seekor kambing."

Dalam riwayat yang lain, "Barang siapa yang mendapat anak, lalu dia ingin menyembelih (kambing) untuknya, maka hendaklah dua menyembelihnya... (seperti di atas)."

Hadits shahih dikeluarkan Abu Dawud (no. 2842), an-Nasa'i (juz 7 hal. 162-164 no. 4212) dan Ahmad (2/ 182-183 dan 194) dan lain-lain sebagaimana telah ditakhrij oleh Syaikh al-Albani di Irwaa'-nya (juz 4 hal. 392-393).

Sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, "Allah 'Azza wa Jalla tidak mencintai al-'uquq (اَلْعُقُوْق) yang dimaksud beliau -wallahu a'lam- ialah al-'uquq dalam arti keduhakaan kepada orang tua. Lantaran lafazh al-'uquq dan al-'Aqiqah datangnya dari satu akar kata yaitu, 'aq (عق), agar supaya tidak terjadi kesamaran maka beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) menjelaskan bahwa yang tidak dicintai Allah adalah al-'uquq (durhakan kepada orang tua) bukan 'aqiqah (menyembelih kambing untuk anak yang lahir).

Perkataan, "Seolah-olah beliau tidak menyukai nama tersebut," adalah perkataan sebagian rawi yang masuk ke dalam lafazh hadits (mudraj) tidak diketahui siapa rawi yang berkata demikian. Walhasil, kalau yang dimaksud dengan perkataan di atas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyukai lafazh 'aqiqah lemah sekali. Karena dalam sejumlah hadits beliau menyebut tentang 'aqiqah, kalau sekiranya lafazh 'aqiqah tidak disukai beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) tentu beliau telah menggantinya dengan yang lain. Karena yang termasuk Sunnah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam ialah mengganti nama-nama yang buruk sebagaimana telah kami jelaskan di dalam fasal 20 masalah ke-4. Wallahu a'lam.

===

Maraji'/ Sumber:
Buku: Menanti Buah Hati dan Hadiah Untuk Yang Dinanti, Penulis: Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan III, Tahun 1425 H/ 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog