Skip to main content

Kun-yah (nama pengganti) dan Nama Rosululloh

Siroh Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam ringkas, mudah dan akurat

Kun-yah dan Nama Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam.
(Kun-yah adalah panggilan pengganti nama asli, biasanya dengan memakai istilah Abu Fulan atau Ummu Fulan, (yang berarti bapaknya si Fulan atau ibunya si Fulan), biasanya nama itu diambil dari nama anak yang paling besar)

Kun-yah Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam yang masyhur ialah Abul Qosim.(Al-Hafizh adz-Dzahabi mengatakan dalam Taariikhul Islam (hal. 33), "Diriwayatkan secara mutawatir bahwa kun-yah Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam adalah Abul Qosim.")

Jibril 'alayhis salam memberikan kun-yah kepada Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dengan Abu Ibrohim.
(Lihat kitab, Tahdziib Taariikh Dimasyq, karya Imam Ibnu Asakir (1/278). Ia mengatakan, "Hadits ini diriwayatkan Imam ad-Darimi dan Imam al-Baihaqi dari Anas rodhiyaLLOOHU 'anhu, tetapi dalam sanadnya terdapat Ibnu Luhai'ah. Al-Hafizh adz-Dzahabi mengatakan, "Ia memiliki kelemahan." Kitab Taariikhul Islaam (hal.34). Saya (Abu 'Abdirrohman Kholid bin 'Abdirrohman bin Hamd asy-Syayi') katakan: Hadits ini juga diriwayatkan Imam al-Hakim 2/604, dan di dalamnya pun terdapat Ibnu Luhai'ah)

Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam memiliki banyak nama (Al-Qoshtholani mengatakan dalam al-Mawaahib al-Laduniyyah 2/11, "Banyak nama itu menunjukkan kemuliaan orang yang diberi nama), yang dipilah secara tersendiri oleh Imam al-Hafizh Abul Qosim 'Ali bin al-Hasan bin Hibatulloh bin 'Abdillah asy-Syafi'i ad-Dimasyqi, yang dikenal Imam Ibnu Asakir, pada satu bab dalam kitab Taariikh Dimasyq (hal. 12, lihat juga kitab Tahdziibnya 1/274). Di dalamnya, ia menyebutkan banyak nama yang sebagiannya disebutkan dalam ash-Shohihain (Shohih Imam al-Bukhori dan Shohih Imam Muslim) dan sisanya di luar ash-Shohihain, di antaranya:

Muhammad, Ahmad, al-Haasyir, al-'Aaqib, al-Muqoffi, al-Maahi, Khootamun Nabiyyiin, Nabiyyur Rohmah, Nabiyyul Malhamah -dalam suatu riwayat: Nabiyyul Malahim-. Nabiyyut Taubah, al-Faatih, Thoohaa, Yaasiin, dan 'Abdulloh.
(Sebagian yang disebutkan itu adalah nama dan sebagiannya lagi adalah sifat. Semuanya sah berdasarkan hadits-hadits shohih atau hasan, selain al-Faatih, Thoohaa, dan Yaasiin, karena tidak ada ketetapan bahwa itu adalah termasuk nama Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam. Adapun al-Faatih, maka al-Hafizh adz-Dzahabi mengatakan dalam kitab as-Siiroh dari kitab Taariikhul Islaam hal. 33 bahwa ini diriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Abu ath-Thufail. Sedangkan Thoohaa itu diriwayatkan dari Shohabat Ibnu 'Abbas rodhiyaLLOOHU 'anhuma, dan dinukil darinya oleh al-Kalbi, namun ia adalah perowi matruk (yang tidak ditulis haditsnya). Bahkan, yang shohih dari Shohabat Ibnu 'Abbas rodhiyaLLOOHU 'anhuma bahwa makna Thoohaa adalah yaa rojul (hai laki-laki), pendapat ini dipilih oleh Imam Mufassirin, Ibnu Jarir ath-Thobari, sebagaimana dalam kitab tafsirnya 16/136. Adapun Yaasiin dan juga Thoohaa, maka tidak shohih bahwa keduanya merupakan nama Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, tapi keduanya adalah nama suroh dari al-Qur-an. Keduanya sebagaimana Shood, Nuun, dan semisalnya)

Imam al-Hafizh Abu Bakar Ahmad bin al-Hushoin bin 'Ali al-Baihaqi mengatakan, "Sebagian 'Ulama menambahkan, ALLOH menyebut Beliau dalam al-Qur-an dengan sebutan Rosul, Nabi, Ummiy (yang tidak membaca dan menulis), Syaahid (saksi), Mubasysyir (pemberi kabar gembira), Nadziir (pemberi peringatan), Daa'iyan illaahi bi-idznihii wa Siroojan Muniiran (penyeru kepada agama ALLOH 'Azza wa Jalla dengan seizin-NYA dan pelita yang menerangi), Ro-uuf (yang belas kasih), Rohiim (penyayang), Mudzakkir (yang mengingatkan), dan ALLOH menjadikannya sebagai rohmat, ni'mat, dan Haadi (petunjuk).
(Lihat kitab Dalaa-ilun Nubuwwah 1/160)

Dari Ibnu 'Abbas rodhiyaLLOOHU 'anhuma, ia berkata, Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, "Namaku dalam al-Qur-an adalah Muhammad, dalam injil adalah Ahmad, dan dalam taurot adalah Ahid. Aku disebut Ahid karena aku menghalangi ummatku dari Api Neraka Jahannam."
(Hadits Riwayat Imam Ibnu Adi, lihat kitab Tahdziib Taariikh Dimasyq 1/275, Imam Ibnu Asakir - kitab Taariikh Dimasyq hal. 24, dalam sanad terdapat Ishaq bin Basyar, dan ia adalah pendusta lagi matruk. Lihat kitab Miizaan al-I'tidaal 1/184 - Imam adz-Dzahabi, berdasarkan hal itu, maka hadits ini tidak boleh dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan nama Ahid. Adapun dua nama yang pertama: Muhammad dan Ahmad, maka keduanya sah berdasarkan nash al-Qur-an.

Saya (Abu 'Abdirrohman Kholid bin 'Abdirrohman bin Hamd asy-Syayi') katakan: Sebagian dari nama yang disebutkan adalah sifat (mereka menyebutnya sebagai nama adalah sebagai majaz).

Imam al-Hafizh al-Qodhi Abu Bakar al-'Arobi al-Maliki dalam kitabnya, al-Ahwadzi fii Syarh at-Tirmidzi 10/280-287, mengatakan, "Sebagian kaum sufi mengatakan, ALLOH memiliki seribu nama, dan Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam memiliki seribu nama."
(Pembatasan mereka terhadap nama ALLOH bahwa jumlahnya seribu adalah bertentangan dengan hadits shohih yang menyebutkan, "Aku memohon kepada-MU dengan semua nama yang menjadi milik-MU, yang dengannya ENGKAU menamakan diri-MU, atau ENGKAU turunkan dalam kitab-MU, atau ENGKAU ajarkan kepada seorang dari makhluq-MU, atau ENGKAU khususkan bagi diri-MU dalam ilmu ghoib di sisi-MU..." (Hadits Riwayat Imam Ahmad 1/391, 452, Imam Ibnu Hibban 2372, Imam al-Hakim 1/509), hadits ini menunjukkan bahwa ALLOH memiliki nama-nama yang hanya DIA sendiri yang mengetahuinya. Adapun perkataan mereka bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam memiliki seribu nama, maka jawabannya bahwa Beliau memiliki semua nama yang bagus dan semua sifat yang mulia. Hanya saja apa yang dikatakan oleh kaum sufi itu tidak ada dalilnya, dan ini merupakan bersikap berlebih-lebihan mereka terhadap Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dan mengangkat Beliau melebihi kedudukan Beliau, padahal Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam telah memperingatkan hal itu dengan keras)

Imam Ibnul 'Arobi mengatakan, "Adapun nama-nama ALLOH 'Azza wa Jalla, maka jumlah ini sangatlah sedikit. Adapun nama-nama Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, maka aku tidak menghitungnya, kecuali dari aspek riwayat yang jelas yang menyebutkan dengan shighot nama yang jelas, ternyata aku mendapati darinya ada 64 nama." Kemudian ia menyebutkannya secara terperinci disertai penjelasan yang panjang lebar dan bagus. Kemudian ia mengatakan, "Beliau pun memiliki selain nama-nama ini."

Maroji (rujukan):
Kitab: Tahdziibus Siroh an-Nabawiyyah, Penulis: Imam Yahya bin Syarof an-Nawawi, Penerbit: Darush Shumay'i, Judul terjemah: Siroh Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam ringkas, mudah dan akurat, Penerjemah: Akhmad Syaikhu, Penerbit: Pustaka Ibnu 'Umar, Cetakan II, 1434 H/ 2013 M.

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT