Uniknya nasib kolesterol dua di antaranya akan menjadi cairan empedu dan komponen surfaktan (penurun tegangan permukaan udara di paru-paru). Sementara di satu sisi, pada bayi yang lahir prematur sering terjadi kasus kesulitan bernafas karena paru-paru tidak dapat terbuka dan cairan banyak melumuri bagian dalam paru-paru akibat kurangnya steroid yang bahan asalnya dari kolesterol.
Diketahui juga, ternyata air susu ibu mengandung kolesterol yang peranannya sangat penting bagi fungsi tubuh yang sehat, misalnya untuk pembentukan jaringan saraf dalam perkembangan otak dan juga karena bentuknya yang berikatan dengan beberapa senyawa lain, kolesterol di ASI berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh untuk melawan kuman.
Adapun kolesterol yang dihasilkan oleh hati dipergunakan untuk pembentukan selaput dinding hati dan sebagian besar hasil pembentukan kolesterol juga dilepaskan dari sel hati dalam tiga bentuk, yaitu ester kolesterol, kolesterol empedu atau juga asam empedu.
Kolesterol yang teresterifikasi tidak dapat larut dalam air, ini akan menjadi masalah bagi tubuh karena kebutuhan sel terhadap kolesterol tidak dapat terpenuhi. Guna mencapai tujuan tersebut, maka hati membungkus kolesterol dengan lipoprotein agar kolesterol dapat terkirim dengan baik.
Ada beberapa bentuk paket pembungkus agar ester kolesterol dapat dikirim ke seluruh tubuh dan kemudian dibawa kembali ke hati. Apolipoprotein berkolaborasi dengan fosfolipid, kolesterol dan trigliserida dengan takaran yang berbeda-beda menjadi komponen pembentuk bola pembungkus dimana ester kolesterol yang siap dipaketkan ada di dalamnya.
Apabila lemak dikonsumsi, makanan yang mengandung lemak akan dicacah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol larut dalam air, jadi mudah diserap oleh usus, namun asam lemak tidak larut dalam air dan ini menjadi masalah.
Nah, untuk mengatasi ketidaklarutan asam lemak agar tidak terjadi penumpukan dalam usus, sebagian kolesterol yang dibuat di hati akan diubah menjadi asam kolik kemudian diubah menjadi garam empedu.
Hebatnya, jika kolesterol sukar larut dalam air, maka cairan empedu ini justru larut dalam air. Garam empedu kemudian disimpan pada kandung empedu agar pelepasannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Seperti sabun yang mengangkat sisa lemak di piring, pelepasan cairan empedu berfungsi sebagai deterjen yang membersihkan asam lemak dari hasil pencernaan. Singkatnya, cairan empedu mengemulsi asam lemak sehingga dapat diserap oleh usus.
Setelah melewati dinding usus, ikatan garam empedu dan asam lemak kembali menjalin ikatan dengan gliserol membentuk molekul lemak (trigliserida). Sedangkan garam empedu diserap kembali oleh usus dan dikembalikan ke hati melalui pembuluh vena yang menuju hati.
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT