Menurut Dr. Krauss diet kaya akan lemak jenuh menaikkan jumlah partikel LDL besar, sementara diet rendah lemak yang kaya karbohidrat memperbanyak bentuk partikel LDL yang lebih kecil. Partikel LDL besar yang lunak tidak berbahaya, sementara yang kecil, padat bentuknya inilah yang diidentifikasi sebagai masalah.
Berlandaskan temuan ukuran partikel LDL lah Dr. Krauss mengetahui bahwasanya LDL yang lebih kecil berjalan sejalur dengan HDL, jadi jika LDL jenis tersebut banyak maka porsi HDL akan berkurang dan begitu sebaliknya.
Maka Dr. Krauss mengelompokkan orang yang LDL besarnya dominan dilabeli sebagai LDL pola A, sementara yang LDL kecilnya dominan (biasanya diikuti dengan rendahnya HDL dan tingginya trigliserida) disebut dengan LDL pola B. Nah, menurut Dr. Krauss kelompok kedua lah (LDL-B) yang resiko terhadap penyakit jantungnya meningkat, sementara kelompok pertama (LDL-A) tidak berbahaya.
Sementara buku Mark's Essentials of Medical Biochemistry, 2nd Edition mengungkapkan hampir 60 persen LDL dikirim kembali ke hati. Adapun sisanya dibawa ke jaringan di luar hati seperti adrenokortikal dan sel gonad agar kolesterol dalam LDL tersebut dapat digunakan untuk membuat hormon steroid, seperti estrogen dan testoteron.
Selain itu seperti telah disebutkan di muka, kolesterol dalam LDL akan digunakan untuk pembentukan selaput dinding sel dan selebihnya bereaksi dengan sinar matahari membentuk vitamin D. Tingginya tingkat LDL pada sel endotel (permukaan arteri) diketahui juga dapat merangsang respon anti peradangan.
Adapun jenis terakhir dari paket pengangkut kolesterol adalah HDL (High Density Lipoprotein) yang dibuat dengan beberapa cara. Pertama, HDL dibentuk di hati dan usus. Kedua, HDL dibentuk dari hasil perubahan bentuk partikel kilomikron dan VLDL. Sedangkan jalur ketiga dapat dibentuk dari molekul apoA-I (baca: apoliprotein A-I) bebas.
HDL bekerja untuk memindahkan muatan kolesterol dari dalam sel dan dikembalikan ke hati agar tidak terjadi pembentukan sel busa akibat kerja sel imunitas yang bernama makrofag. Kolesterol yang telah usang bukan berarti tak terpakai. Setelah diangkut oleh HDL kolesterol tersebut bisa digunakan untuk pembentukan hormon steroid.
Begitulah sebagian gambaran pembuatan, pengiriman, pengolahan, dan penggunaan kolesterol dalam berbagai bentuknya. Perlu diketahui pula, hanya sekitar 25 persen kolesterol dalam tubuh yang diambil dari makanan, sedang sejumlah besar sisanya dihasilkan sendiri oleh tubuh. Hebatnya, jika asupan kolesterol meningkat maka produksi kolesterol oleh tubuh akan diturunkan dan begitu sebaliknya.
Maka bagaimana pun juga kolesterol akan mendampingi manusia sepanjang hidupnya, suka atau tidak suka kenyataannya ia ada di setiap sel tubuh manusia. WALLOOHU a'lam.
(Joko/tb/berbagai sumber)
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 16/ Tahun 3/ 2013.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT