7) Ia boleh mewasiatkan hartanya, tetapi tidak boleh lebih dari sepertiganya, bahkan jika kurang dari sepertiga hal itu lebih baik.
Hal ini berdasarkan hadits Sa'ad bin Abi Waqqosh rodhiyaLLOOHU 'anhu dalam kitab ash-Shohihain, "Aku bersama Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam di waktu hajji wada', pada saat itu aku sakit dan hampir mati, maka ketika Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam menjengukku, aku bertanya, 'Wahai Rosululloh, sesungguhnya aku mempunyai harta yang banyak, sementara tidak ada yang mewarisiku selain seorang putriku, bolehkah aku mewasiatkan dua pertiga dari hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Jangan!' Aku bertanya lagi, 'Setengah hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Jangan!' Aku bertanya, 'Sepertiga hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Sepertiga, sepertiga itu banyak, wahai Sa'ad! Sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin meminta-minta kepada manusia. Wahai Sa'ad! Sesungguhnya engkau tiada menafkahkan suatu nafkah demi mencari wajah ALLOH Ta'ala melainkan engkau akan diberi pahala atas nafkah itu, sampai satu suap makananpun yang engkau suguhkan di mulut isterimu." Sa'ad berkata, "Maka mewasiatkan harta kurang dari sepertiga dibolehkan."
Ibnu 'Abbas rodhiyaLLOOHU 'anhuma berkata, "Aku berharap agar kaum Muslimin menahan diri untuk mewasiatkan harta sebanyak sepertiga dari hartanya dan hendaknya berwasiat seperempatnya saja, karena Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Sepertiga itu banyak'."
Maroji:
Kitab: Talkhiish ahkaamul janaa-iz wa bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Panduan praktis hukum jenazah, Penerjemah: Muhammad Dahri Lc dkk, Penerbit: Darus Sunnah Press - Jakarta, Cetakan I, 2005 M.
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Hal ini berdasarkan hadits Sa'ad bin Abi Waqqosh rodhiyaLLOOHU 'anhu dalam kitab ash-Shohihain, "Aku bersama Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam di waktu hajji wada', pada saat itu aku sakit dan hampir mati, maka ketika Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam menjengukku, aku bertanya, 'Wahai Rosululloh, sesungguhnya aku mempunyai harta yang banyak, sementara tidak ada yang mewarisiku selain seorang putriku, bolehkah aku mewasiatkan dua pertiga dari hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Jangan!' Aku bertanya lagi, 'Setengah hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Jangan!' Aku bertanya, 'Sepertiga hartaku?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Sepertiga, sepertiga itu banyak, wahai Sa'ad! Sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin meminta-minta kepada manusia. Wahai Sa'ad! Sesungguhnya engkau tiada menafkahkan suatu nafkah demi mencari wajah ALLOH Ta'ala melainkan engkau akan diberi pahala atas nafkah itu, sampai satu suap makananpun yang engkau suguhkan di mulut isterimu." Sa'ad berkata, "Maka mewasiatkan harta kurang dari sepertiga dibolehkan."
Ibnu 'Abbas rodhiyaLLOOHU 'anhuma berkata, "Aku berharap agar kaum Muslimin menahan diri untuk mewasiatkan harta sebanyak sepertiga dari hartanya dan hendaknya berwasiat seperempatnya saja, karena Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Sepertiga itu banyak'."
Maroji:
Kitab: Talkhiish ahkaamul janaa-iz wa bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Panduan praktis hukum jenazah, Penerjemah: Muhammad Dahri Lc dkk, Penerbit: Darus Sunnah Press - Jakarta, Cetakan I, 2005 M.
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT