Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat (17)

Penjelasan kitab Kasyfu Syubuhat

Yang dimaksud dengan kalimat ini [1] adalah maknanya, bukan sekedar lafazhnya. Orang-orang kafir yang bodoh pun mengetahui bahwa maksud perkataan Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam adalah mengesakan ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala dengan selalu bergantung kepada-NYA dan mengingkari serta berlepas diri dari semua bentuk sesembahan selain ALLOH. Maka dari itu ketika Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam menyeru kepada mereka,

"Katakanlah, 'Laa ilaaha illaLLOOH'. Mereka menjawab, 'Apakah dia hendak menjadikan sesembahan yang banyak ini menjadi satu sesembahan saja? Sungguh, ini adalah sesuatu yang sangat mengherankan."
(Qur-an Suroh ash-Shod: ayat 5) [2]

Penjelasan

[1] Yakni kalimat laa ilaaha illaLLOOH.

[2] Kalimat ini sama dengan kalimat sebelumnya. Syaikh (Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab) rohimahuLLOOH hendak menjelaskan bahwa laa ilaaha illaLLOOH bermakna 'Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan ALLOH' telah dipahami betul oleh orang-orang musyrik. Dan mereka tahu persis bahwa yang dituntut dari kalimat itu bukan sekedar melafazhkan, tetapi meyakini makna yang disebutkan di atas. Inilah yang mereka tolak. Mereka tidak mengingkari bahwa ALLOH satu-satunya yang mencipta dan memberi rizqi.

===

Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT