Menyorot sholat arba'in di Masjid Nabawi (3)
Disusun oleh ustadz Anas Burhanuddin MA hafizhohuLLOOH
Ada arba'in lain
Selain arba'in di atas ada arba'in dengan bentuk lain dengan dalil yang lebih shohih, yaitu hadits berikut:
Dari Anas bin Malik ro-dhiyaLLOOHU 'anhu, Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang sholat karena ALLOH 'Azza wa Jalla empat puluh hari secara berjama'ah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari Neraka dan kebebasan dari kemunafikan."
(Hadits Riwayat Imam at-Tirmidzi nomor 241, dihukumi hasan oleh Imam al-Albani, dan Imam al-'Iroqi mengatakan: Para perowi tsiqoh) (6)
Di banding arba'in yang di atas, arba'in ini memiliki beberapa perbedaan, yaitu:
1. Jumlah bilangan sholatnya dua ratus sholat dalam empat puluh hari. Bandingkan dengan empat puluh sholat dalam delapan hari. Karenanya, sebagian orang yang pernah mencoba meng'amalkannya mengalami kesulitan yang cukup besar, kira-kira sebanding dengan besarnya pahala yang dijanjikan.
2. Arba'in ini pelaksanaannya tidak terbatas pada Masjid Nabawi, tapi bisa dilakukan di Masjid manapun di atas muka bumi ini.
Jangan lewatkan pahala jihad di Masjid Nabawi
Di akhir pembahasan ini, saya (penyusun) ingin mengajak para peziaroh kota Madinah untuk tidak melewatkan sebuah peluang pahala besar selama di Madinah, yakni sebuah 'amalan yang tidak hanya akan bermanfaat selama musim hajji saja, tapi diharapkan bisa menerangi sisa kehidupan mereka yang akan datang. Hal ini termaktub dalam hadits berikut:
Dari Abu Huroiroh ro-dhiyaLLOOHU 'anhu, dia berkata, Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mendatangi Masjidku ini, tidak datang kecuali untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau ajarkan, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan ALLOH. Dan barangsiapa datang untuk selain itu, maka ia laksana orang yang hanya memandang barang orang lain."
(Hadits Riwayat Imam Ibnu Majah nomor 227, dihukumi shohih oleh Imam al-Albani)
Memandang barang orang lain maksudnya adalah ia seperti orang yang masuk ke pasar, tapi tidak menjual atau membeli, dan hanya memandang barang orang lain sehingga tidak mendapat apa-apa. Hadits ini juga menunjukkan bahwa Masjid Nabawi adalah suq al 'ilmi (pasar 'ilmu), dan selayaknya bagi orang yang masuk ke dalamnya untuk berdagang 'ilmu, baik dengan menuntut 'ilmu atau mengajarkannya. (7)
Jika anda paham bahasa Arob, anda bisa belajar langsung kepada para 'ulama di Masjid Nabawi. Jika tidak, anda bisa membawa kitab untuk dibaca, berdiskusi atau membaca al-Qur-an dan terjemahnya. Atau menghadiri pengajian berbahasa Indonesia yang dimulai tahun ini (2012) insya ALLOH 'Azza wa Jalla akan dibuka di kursi-kursi resmi dalam Masjid Nabawi dan diampu para mahasiswa senior di Universitas Islam Madinah. Yang penting setiap langkah anda dari penginapan menuju Masjid Nabawi tidak lepas dari niat mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, agar pahala jihad tidak luput dari anda.
Musin hajji selain menjadi musin 'ibadah juga merupakan titik temu para 'ulama dan penuntut 'ilmu. Para jama'ah hajji yang ingin melipatgandakan keuntungan mereka menimba 'ilmu dari para 'ulama haromain atau para 'ulama yang datang dari berbagai penjuru dunia, kemudian menda'wahkannya di negeri masing-masing. Mereka menjadi duta da'wah sebagaimana dahulu para Shohabat ro-dhiyaLLOOHU 'anhum meninggalkan tanah suci yang mereka cintai untuk menebar hidayah. Atau jika tidak menda'wahkannya secara luas, paling tidak mereka mengenal Islam yang murni langsung dari sumbernya dan bermanfaat untuk mereka dan keluarga mereka, dan ini sungguh keuntungan yang tidak sedikit.
Khotimah
Dari paparan di atas, jelaslah bagi kita keutamaan sholat di Masjid Nabawi. Keutamaan ini sangat cukup memotivasi kita untuk melakukan sholat jama'ah sebanyak mungkin di Masjid Nabawi. Lemahnya hadits arba'in, ditambah adanya praktek-praktek yang salah sebagaimana telah dijelaskan di atas membuat kita tidak memerlukannya. Semoga ALLOH 'Azza wa Jalla membimbing kita dan kaum muslimin untuk ber'ilmu sebelum ber'amal, dan membimbing kita semua kepada apa yang DIA cinta dan ridhoi, Aamiiiin.
===
(6) Kitab Shohiihut Targhiib wat Tarhiib 1/98 nomor 409, kitab Takhriij Ahaadiits Ihya Uluumiddiin 1/334.
(7) Kitab Mir'atul Mafaatiih Syarh Misykaatil Mashoobih 2/456.
===
Sumber:
Majalah as-Sunnah nomor 5/ tahun XVI, Syawwal 1433 H/ September 2012 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT