Penjelasan kitab Kasyfu Syubuhat
Maka ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala mengutus Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk memperbaharui agama nenek moyang mereka, Ibrohim 'alay-his salam, dan memberitahukan kepada mereka bahwa segala bentuk taqorrub (pendekatan diri) dan i'tiqod (keyakinan hati) semata-mata menjadi hak ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, tidak boleh sedikit pun diberikan kepada selain ALLOH, baik kepada Malaikat yang didekatkan (kepada-NYA) atau kepada Nabi yang diutus, apalagi kepada selain keduanya. [1]
Penjelasan
[1] Syaikh (Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab) rohimahuLLOOH berkata, "Sesungguhnya mereka terus menerus dalam kekafiran seperti ini. Mereka ber'ibadah kepada patung-patung sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala. Begitulah persangkaan mereka. Oleh karena itu, ALLOH 'Azza wa Jalla mengutus Rosul-NYA, Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, sekaligus sebagai penutup para Nabi-NYA dengan membawa ajaran tauhid yang murni yang mengajak manusia untuk ber'ibadah hanya kepada ALLOH saja dan menjauhkan mereka dari perbuatan syirik."
ALLOH Ta'ala berfirman,
"Sungguh, barangsiapa yang berbuat syirik kepada ALLOH, maka ALLOH mengharomkan Surga baginya. Tempat kembali baginya adalah Jahannam dan bagi orang zholim itu tidak ada penolong sama sekali."
(Qur-an Suroh al-Maa-idah: ayat 72)
Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam juga menjelaskan kepada mereka bahwa segala bentuk per'ibadahan adalah hak ALLOH semata. Tidak boleh seseorang memalingkan sedikitpun tujuan 'ibadahnya kepada selain ALLOH, baik kepada Malaikat yang dekat (dengan ALLOH) atau kepada Nabi yang diutus, apalagi kepada selain keduanya.
ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,
"Bukankah AKU telah mengambil perjanjian dengan kalian, hai Bani Adam, bahwa engkau tidak akan menyembah kepada syaithon? Sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata bagi engkau. Dan hendaklah engkau menyembah kepada-KU. Inilah jalan yang lurus."
(Qur-an Suroh Yasin: ayat 60-61)
Sedang perkataan beliau 'untuk memperbaharui agama nenek moyang mereka, Ibrohim 'alay-his salam' nampaknya berdasarkan pada firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
"Kemudian KAMI wahyukan kepadamu, 'Ikutilah agama Ibrohim yang hanif dan bukanlah dia termasuk orang musyrik."
(Qur-an Suroh an-Nahl: ayat 123)
===
Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Maka ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala mengutus Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk memperbaharui agama nenek moyang mereka, Ibrohim 'alay-his salam, dan memberitahukan kepada mereka bahwa segala bentuk taqorrub (pendekatan diri) dan i'tiqod (keyakinan hati) semata-mata menjadi hak ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, tidak boleh sedikit pun diberikan kepada selain ALLOH, baik kepada Malaikat yang didekatkan (kepada-NYA) atau kepada Nabi yang diutus, apalagi kepada selain keduanya. [1]
Penjelasan
[1] Syaikh (Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab) rohimahuLLOOH berkata, "Sesungguhnya mereka terus menerus dalam kekafiran seperti ini. Mereka ber'ibadah kepada patung-patung sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala. Begitulah persangkaan mereka. Oleh karena itu, ALLOH 'Azza wa Jalla mengutus Rosul-NYA, Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, sekaligus sebagai penutup para Nabi-NYA dengan membawa ajaran tauhid yang murni yang mengajak manusia untuk ber'ibadah hanya kepada ALLOH saja dan menjauhkan mereka dari perbuatan syirik."
ALLOH Ta'ala berfirman,
"Sungguh, barangsiapa yang berbuat syirik kepada ALLOH, maka ALLOH mengharomkan Surga baginya. Tempat kembali baginya adalah Jahannam dan bagi orang zholim itu tidak ada penolong sama sekali."
(Qur-an Suroh al-Maa-idah: ayat 72)
Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam juga menjelaskan kepada mereka bahwa segala bentuk per'ibadahan adalah hak ALLOH semata. Tidak boleh seseorang memalingkan sedikitpun tujuan 'ibadahnya kepada selain ALLOH, baik kepada Malaikat yang dekat (dengan ALLOH) atau kepada Nabi yang diutus, apalagi kepada selain keduanya.
ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,
"Bukankah AKU telah mengambil perjanjian dengan kalian, hai Bani Adam, bahwa engkau tidak akan menyembah kepada syaithon? Sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata bagi engkau. Dan hendaklah engkau menyembah kepada-KU. Inilah jalan yang lurus."
(Qur-an Suroh Yasin: ayat 60-61)
Sedang perkataan beliau 'untuk memperbaharui agama nenek moyang mereka, Ibrohim 'alay-his salam' nampaknya berdasarkan pada firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
"Kemudian KAMI wahyukan kepadamu, 'Ikutilah agama Ibrohim yang hanif dan bukanlah dia termasuk orang musyrik."
(Qur-an Suroh an-Nahl: ayat 123)
===
Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===