Mengenali cara merusak usus halus (3)
Pencampuran makanan yang berbahaya
Banyak pihak yang terlibat dalam pengobatan memeriksa (mendiagnosa) penyakit yang diderita pasien lantaran bakteri, virus, angin, cuaca, penyumbatan, pembekuan, kerusakan atau gangguan organ, sehingga mereka memutuskan obat yang harus diminum dan terapi pendukungnya.
Padahal ada faktor lain yang perlu diamati dan dijelaskan kepada pasien tentang kebiasaan mengkonsumsi ragam atau mencampur makanan yang justru membahayakan kesehatannya bila disantap bersamaan.
Di sisi lain kecenderungan menyantap ragam makanan juga mempengaruhi kepribadian, apalagi seseorang tidak lagi memperhatikan jenis dan unsur suhu pada makanan tersebut, serta kesesuaian makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan musim yang ada, apakah panas, dingin, kering dan lainnya.
Pasalnya seorang yang suka menyantap makanan asin, manis, asam akan memberikan pengaruh pada kepribadiannya. Imam adz-Dzahabi rohimahuLLOOH mengatakan memperbanyak macam-macam makanan membingungkan tabiat (perilaku/ kebiasaan).
Menurutnya makanan yang enak lebih baik bila tidak diperbanyak. Lalu membiasakan makanan beku mematikan syahwat dan membuat malas, memperbanyak yang masam mempercepat tua, ketagihan yang manis melemaskan libido dan membuat badan demam, makanan yang asin dapat mengeringkan badan dan menguruskannya.
"Barangsiapa terus membiasakan makan makanan bergizi maka janganlah merubahnya, hendaknya menghindari makanan basi dan buah-buahan busuk," pesan Imam adz-Dzahabi.
Selanjutnya dia melarang menggabungkan susu dan ikan, cuka dan susu, buah-buahan dan susu, sayur dan ikan, antara bawang putih dan bawang merah, dendeng dan daging segar, yang masam dan pedas, pohon samak dan cuka, antara cuka dan nasi, anggur dan buah rusia magmumah, antara delima dan bubur harisah (campuran tepung dan daging), antara dua makanan dingin, antara dua yang panas atau makanan yang dipanggang.
Sementara Ibnu Muflih menuliskan tidak baik menggabungkan di dalam perut antara dua zat yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sama-sama larut menjadi satu unsur, sama-sama pencahar, sama-sama keras, atau sama-sama membuat lembek. Atau mencampur antara dua zat yang kontradiktif. Seperti mencampur antara dua zat pengerut dan pencahar, yang cepat dicerna dan yang lambat, makanan yang dibakar dan direbus, daging dan ikan, daging segar dan dendeng atau asam dan susu.
Dia menjelaskan, menggabungkan telur dan ikan bisa menyebabkan wasir, sembelit, lumpuh separuh, laqwah (sebuah penyakit yang menyerang bagian wajah sehingga membuatnya miring ke salah satu sisi/ perot/ belspalsi) dan sakit gigi. Menggabungkan ikan dengan susu bisa mengakibatkan penyakit belang (vitiligo), panu, kusta, dan encok.
Susu dengan nabidz (air jus kurma) bisa mengakibatkan penyakit belang dan encok. Bawang merah dengan ikan bisa menyebabkan terjadinya flek hitam di wajah. Menggabungkan antara fasd (memotong urat) dengan hijamah (bekam) dan makan makanan yang manis-manis -dan ada yang menambahkan setelah mandi air hangat (sauna)- bisa mengakibatkan penyakit kudis (scabies) dan panu. Masuk ke dalam air setelah makan ikan terkadang menyebabkan lumpuh separuh (stroke). Tidak baik mengkonsumsi sesuatu yang asam setelah berhubungan badan.
Makan ikan sehabis marah atau berhubungan badan lalu tidur, terkadang bisa menimbulkan laqwah/ perot. Terlalu sering makan telur rebus bisa menimbulkan gangguan pada limpa dan liver, dan banyak lagi larangan percampuran makanan yang membahayakan kesehatan, dalam arti bertemunya dua jenis makanan tersebut dapat merusak gizi atau vitaminnya, serta dapat mengganggu keseimbangan tubuh.
Bila makanan yang masuk mengalami kerusakan tentunya akan mencederai organ pencernaan baik lambung maupun usus. Ibnu Muflih juga menganjurkan sebaiknya makanan dibatasi satu macam saja, karena tabiat (perilaku/ daya tahan) fisik bisa kebingungan akibat makanan yang bermacam-macam dan tidak mampu mencerna secara sempurna. Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam adalah teladan terbaik dalam pola makan, dimana Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam hanya makan satu atau dua jenis makanan dengan kombinasi sangat sempurna dan saling melengkapi, misalnya menyantap kurma dengan timun, atau makan roti dengan kuah daging. Karena itu kesehatannya sangat prima, sehingga dia menjadi manusia paling sehat di dunia sampai akhir zaman.
===
Sumber:
Tabloid Bekam Edisi 15/ Tahun ke-3/ Tahun 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Pencampuran makanan yang berbahaya
Banyak pihak yang terlibat dalam pengobatan memeriksa (mendiagnosa) penyakit yang diderita pasien lantaran bakteri, virus, angin, cuaca, penyumbatan, pembekuan, kerusakan atau gangguan organ, sehingga mereka memutuskan obat yang harus diminum dan terapi pendukungnya.
Padahal ada faktor lain yang perlu diamati dan dijelaskan kepada pasien tentang kebiasaan mengkonsumsi ragam atau mencampur makanan yang justru membahayakan kesehatannya bila disantap bersamaan.
Di sisi lain kecenderungan menyantap ragam makanan juga mempengaruhi kepribadian, apalagi seseorang tidak lagi memperhatikan jenis dan unsur suhu pada makanan tersebut, serta kesesuaian makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan musim yang ada, apakah panas, dingin, kering dan lainnya.
Pasalnya seorang yang suka menyantap makanan asin, manis, asam akan memberikan pengaruh pada kepribadiannya. Imam adz-Dzahabi rohimahuLLOOH mengatakan memperbanyak macam-macam makanan membingungkan tabiat (perilaku/ kebiasaan).
Menurutnya makanan yang enak lebih baik bila tidak diperbanyak. Lalu membiasakan makanan beku mematikan syahwat dan membuat malas, memperbanyak yang masam mempercepat tua, ketagihan yang manis melemaskan libido dan membuat badan demam, makanan yang asin dapat mengeringkan badan dan menguruskannya.
"Barangsiapa terus membiasakan makan makanan bergizi maka janganlah merubahnya, hendaknya menghindari makanan basi dan buah-buahan busuk," pesan Imam adz-Dzahabi.
Selanjutnya dia melarang menggabungkan susu dan ikan, cuka dan susu, buah-buahan dan susu, sayur dan ikan, antara bawang putih dan bawang merah, dendeng dan daging segar, yang masam dan pedas, pohon samak dan cuka, antara cuka dan nasi, anggur dan buah rusia magmumah, antara delima dan bubur harisah (campuran tepung dan daging), antara dua makanan dingin, antara dua yang panas atau makanan yang dipanggang.
Sementara Ibnu Muflih menuliskan tidak baik menggabungkan di dalam perut antara dua zat yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sama-sama larut menjadi satu unsur, sama-sama pencahar, sama-sama keras, atau sama-sama membuat lembek. Atau mencampur antara dua zat yang kontradiktif. Seperti mencampur antara dua zat pengerut dan pencahar, yang cepat dicerna dan yang lambat, makanan yang dibakar dan direbus, daging dan ikan, daging segar dan dendeng atau asam dan susu.
Dia menjelaskan, menggabungkan telur dan ikan bisa menyebabkan wasir, sembelit, lumpuh separuh, laqwah (sebuah penyakit yang menyerang bagian wajah sehingga membuatnya miring ke salah satu sisi/ perot/ belspalsi) dan sakit gigi. Menggabungkan ikan dengan susu bisa mengakibatkan penyakit belang (vitiligo), panu, kusta, dan encok.
Susu dengan nabidz (air jus kurma) bisa mengakibatkan penyakit belang dan encok. Bawang merah dengan ikan bisa menyebabkan terjadinya flek hitam di wajah. Menggabungkan antara fasd (memotong urat) dengan hijamah (bekam) dan makan makanan yang manis-manis -dan ada yang menambahkan setelah mandi air hangat (sauna)- bisa mengakibatkan penyakit kudis (scabies) dan panu. Masuk ke dalam air setelah makan ikan terkadang menyebabkan lumpuh separuh (stroke). Tidak baik mengkonsumsi sesuatu yang asam setelah berhubungan badan.
Makan ikan sehabis marah atau berhubungan badan lalu tidur, terkadang bisa menimbulkan laqwah/ perot. Terlalu sering makan telur rebus bisa menimbulkan gangguan pada limpa dan liver, dan banyak lagi larangan percampuran makanan yang membahayakan kesehatan, dalam arti bertemunya dua jenis makanan tersebut dapat merusak gizi atau vitaminnya, serta dapat mengganggu keseimbangan tubuh.
Bila makanan yang masuk mengalami kerusakan tentunya akan mencederai organ pencernaan baik lambung maupun usus. Ibnu Muflih juga menganjurkan sebaiknya makanan dibatasi satu macam saja, karena tabiat (perilaku/ daya tahan) fisik bisa kebingungan akibat makanan yang bermacam-macam dan tidak mampu mencerna secara sempurna. Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam adalah teladan terbaik dalam pola makan, dimana Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam hanya makan satu atau dua jenis makanan dengan kombinasi sangat sempurna dan saling melengkapi, misalnya menyantap kurma dengan timun, atau makan roti dengan kuah daging. Karena itu kesehatannya sangat prima, sehingga dia menjadi manusia paling sehat di dunia sampai akhir zaman.
===
Sumber:
Tabloid Bekam Edisi 15/ Tahun ke-3/ Tahun 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===