Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat (6)

Penjelasan kitab Kasyfu Syubuhat

Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam lah yang telah menghancurkan patung orang-orang sholih tersebut [1]. Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam diutus oleh ALLOH kepada suatu kaum yang senantiasa ber'ibadah, berhajji, bershodaqoh, dan banyak berdzikir kepada ALLOH [2]. Akan tetapi, mereka masih menjadikan sebagian makhluq sebagai perantara antara mereka dengan ALLOH. Mereka mengatakan: "Kami inginkan dari mereka (para perantara tersebut) sebagai pendekat diri kami kepada ALLOH. Kami menginginkan mereka seperti para Malaikat, 'Isa, Maryam, dan orang-orang sholih lainnya memberi syafa'at (kepada kami) di hadapan ALLOH [3].

Penjelasan

[1] Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam menghancurkan patung-patung tersebut pada peristiwa Fathu Makkah. Waktu itu Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam masuk ke Ka'bah dan melihat ada tiga ratus enam puluh buah patung di sekitar Ka'bah, lalu Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam hancurkan patung-patung tersebut dengan tongkatnya seraya membaca firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Telah datang kebenaran dan telah binasalah kebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu pasti binasa."
(Qur-an Suroh al-Isro': ayat 81)

[2] ALLOH mengutus Rosul-NYA, Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam kepada suatu kaum yang ta'at ber'ibadah, akan tetapi 'ibadah mereka tidak diterima karena tidak didasari petunjuk yang benar. Mereka bershodaqoh dan banyak melakukan kebaikan, akan tetapi semua itu tidak mendatangkan manfaat kepada mereka karena kekafiran yang mereka perbuat, padahal syarat diterimanya taqorrub (pendekatan diri atau 'ibadah) seseorang kepada ALLOH adalah dia harus muslim.

[3] Yakni bahwa mereka ber'ibadah kepada patung-patung tersebut sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada ALLOH sedekat-dekatnya. Mereka mengakui bahwa patung tersebut bukanlah ALLOH; patung itu tidak mampu memberi manfaat kepada mereka atau menolak mudhorot dari mereka sedikitpun. Namun patung-patung tersebut mereka yakini dapat memberi syafa'at kepada mereka di sisi ALLOH 'Azza wa Jalla. Akan tetapi, syafa'at mereka itu tidak diterima sehingga tidak bermanfaat sedikitpun bagi para pemohonnya. ALLOH berfirman,

"Maka tidak bisa memberi manfaat kepada mereka syafa'at orang-orang yang memberi syafa'at."
(Qur-an Suroh al-Muddatsir: 48)

Yang demikian itu karena ALLOH tidak ridho kepada orang musyrik. ALLOH tidak akan mengizinkan mereka untuk memberikan syafa'at, karena tidak ada syafa'at bagi orang yang tidak diridhoi ALLOH 'Azza wa Jalla. ALLOH juga tidak akan meridhoi kekufuran dan tidak menyukai kerusakan pada hamba-hamba-NYA. Kaum musyrik selalu bergantung kepada sesembahan-sesembahan yang mereka sembah seraya berkata,

"Mereka itu adalah pemberi-pemberi syafa'at kami di sisi ALLOH."
(Qur-an Suroh Yunus: 18)

Kebergantungan mereka kepada sesembahannya itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun, bahkan hanya akan menjauhkan mereka dari ALLOH 'Azza wa Jalla.

Orang-orang musyrik mengharapkan syafa'at dari sesembahan mereka. Akan tetapi 'ibadah mereka kepada ALLOH dengan menggunakan wasilah (perantara) seperti itu adalah 'ibadah yang batil. Perbuatan mereka ini menunjukkan kebodohan dan kedunguan mereka. Mereka bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada ALLOH 'Azza wa Jalla dengan cara yang justru menjadikan mereka semakin jauh dari ALLOH 'Azza wa Jalla.

===

Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===