Skip to main content

Ketika tradisi ritual hajji menjamur (4) | Dana Talangan Haji

Ketika tradisi ritual hajji menjamur (4)

Al-Mab-hats

Disusun oleh Ustadz Zaenal Abidin Lc hafizhohuLLOOH

Solusi mendasar

Munculnya berbagai macam problem kehidupan agama terutama bid'ah seputar ritual dan tradisi sebelum dan sesudah hajji sering timbul akibat kebodohan ummat terhadap 'ilmu agama, dan sebagai obatnya adalah belajar. Sebagaimana sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam kepada teman seseorang yang terluka, lalu dia memberi fatwa kepadanya wajib mandi, sehingga meninggal dunia: "Mereka membunuhnya, semoga ALLOH membunuh mereka, kenapa mereka tidak bertanya jika tidak tahu sesungguhnya sembuhnya kebisuan berasal dari bertanya." (11)

Kedunguan hati dari 'ilmu dan kebisuan lisan dari berbicara, dinyatakan sebagai penyakit dan obatnya adalah bertanya kepada 'ulama, sehingga dengannya 'ilmu yang bermanfaat bisa diraih. Sebab 'ilmu yang bermanfaat adalah 'ilmu yang terpancar dari lentera al-Kitab (al-Qur-an) dan as-Sunnah (al-Hadits), sesuai dengan pemahaman para Shohabat dan Tabi'in, termasuk perkara yang terkait dengan ma'rifat kepada ALLOH 'Azza wa Jalla, hukum halal - harom, zuhud, kebersihan hati dan akhlaq mulia serta dalam mengatur kehidupan rumah tangga.

Agar ummat tidak menjadi korban kebodohan dan kejumudan harus membekali diri dengan 'ilmu sehingga tidak bingung dalam menghadapi berbagai macam isu agama dan polemik pemikiran. 'Ilmu yang bermanfaat ibarat senjata paling ampuh dalam berperang. 'Ilmu bermanfaat merupakan pemusnah dua penyakit rohani yang paling berbahaya yang menjadi akar segala penyakit hati, yaitu syubhat dan syahwat. Bila 'ilmu telah meresap ke dalam hati, maka akan melenyapkan dan mencabut sampai ke akar-akarnya kedua penyakit syubhat dan syahwat. Seperti orang yang sedang minum obat mujarab, mudah terserap oleh tubuh dan segala macam kuman akan hancur dan musnah, bukan obat yang membuat kuman semakin kebal.

Kemudian didukung dengan jihad yang besar maka pasti ALLOH 'Azza wa Jalla akan memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus sebagaimana firman ALLOH 'Azza wa Jalla,

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoaan) KAMI, benar-benar akan KAMI tunjukkan kepada mereka jalan-jalan KAMI."
(Qur-an Suroh al-Ankabut: ayat 69)

Imam Ibnul Qoyyim rohimahuLLOOH berkata, "ALLOH 'Azza wa Jalla menggantungkan atau mengaitkan hidayah dengan jihad. Dengan demikian orang yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling besar jihadnya. Dan jihad yang paling fardhu adalah memerangi nafsu syahwat, memerangi hawa nafsu, memerangi godaan syaithon dan memerangi cinta dunia. Barangsiapa yang telah memerangi empat tersebut karena ALLOH 'Azza wa Jalla, maka ALLOH 'Azza wa Jalla akan menunjukkan berbagai jalan keridhoan-NYA yang menghantarkan ke Surga-NYA." (12)

Ibnu Wadhdhoh rohimahuLLOOH meriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal ro-dhiyaLLOOHU 'anhu bahwa beliau ro-dhiyaLLOOHU 'anhu berkhutbah di Syam dan berkata, "Wahai ummat manusia, carilah 'ilmu sebelum sirna dan pertanda sirnanya 'ilmu adalah dengan meninggalnya para 'ulama, maka berhati-hatilah terhadap perkara bid'ah dan sikap berlebihan (ghuluw), berpegang teguhlah terhadap ajaran yang murni." (13)

===

(11) Hasan. Hadits diriwayatkan Imam Abu Dawud dalam kitab Sunannya 337, dan Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunannya 572, dan dihasankan Imam al-Albani dalam kitab Shohih Sunan Abu Dawud 337.

(12) Lihat kitab al-Fawaid, Ibnul Qoyyim, halaman 91.

(13) Kitab al-Bida' wa an-Nahyu Anha, halaman 26.

===

Sumber:
Majalah as-Sunnah nomor 5/ tahun XVI, Syawwal 1433 H/ September 2012 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT