Sebagaimana mereka (kaum musyrikin) senantiasa berdo'a kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala malam dan siang hari. Kemudian di antara mereka ada yang berdo'a kepada Malaikat karena kesholihan dan kedekatannya kepada ALLOH dengan harapan dapat memberikan syafa'aat kepada mereka. Atau ada juga dari mereka yang berdo'a kepada orang-orang sholih seperti Latta, atau (kepada) seorang Nabi, misalnya 'Isa 'alay-his salam. [1]
Penjelasan
[1] Yakni bahwa kaum musyrikin mau ber'ibadah kepada ALLOH dan berdo'a kepada-NYA di saat mereka butuh. Di antara mereka ada yang berdo'a kepada para Malaikat karena kedekatannya kepada ALLOH 'Azza wa Jalla. Mereka mengira bahwa sesuatu yang dekat dengan ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala mempunyai hak untuk di'ibadahi. Inilah kebodohan mereka, karena sesungguhnya 'ibadah itu adalah hak ALLOH saja, tidak ada sekutu bagi-NYA.
Di antara mereka juga ada yang berdo'a kepada Latta. Latta adalah bentuk isim fa'il (pelaku) dari kata al-Latu yang asalnya adalah nama seorang laki-laki yang suka membuat roti bagi para jama'ah hajji. Tatkala dia meninggal maka orang-orang beri'tikaf di kuburnya kemudian ber'ibadah kepadanya.
Di antara mereka ada yang ber'ibadah kepada Nabi 'Isa 'alay-his salam, karena beliau merupakan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan ALLOH.
Di antara mereka ada yang ber'ibadah kepada para wali karena kedekatannya dengan ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala. Semua itu merupakan tipu daya syaithon terhadap 'amalan-'amalan mereka sehingga menyesatkan mereka dari jalan yang lurus.
ALLOH berfirman,
"Katakanlah, 'Maukah KAMI beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi 'amalannya, yaitu orang-orang yang telah sia-sia 'amalannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya? Mereka adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat ROBB mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan DIA. Maka hapuslah 'amalan-'amalan mereka, dan KAMI tidak mengadakan suatu penilaian bagi 'amalan mereka pada hari Kiamat."
(Qur-an Suroh al-Kahfi: ayat 103-105)
===
Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT