Jika engkau telah benar-benar mengetahui apa yang aku paparkan kepadamu di muka [1], dan engkau pun sudah mengetahui makna syirik yang difirmankan ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
"Sesungguhnya ALLOH tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-NYA."
(Qur-an Suroh an-Nisa': ayat 48) [2]
Dan engkau juga sudah mengetahui agama ALLOH, yang ALLOH telah mengutus para Rosul-NYA sejak pertama hingga yang terakhir untuk membawa agama ini, dan mengetahui bahwa hanya agama inilah yang diterima di sisi ALLOH [3], di samping itu, engkau juga mengetahui bahwa banyak manusia terjerumus ke dalam kesyirikan karena tidak memahami makna kalimat ini [4].
Penjelasan
[1] Yakni engkau mengetahui makna sebenarnya dari kalimat tauhid laa ilaaha illaLLOOH.
[2] Para 'ulama berselisih tentang masalah ini, apakah mencakup semua jenis syirik atau khusus hanya syirik yang besar saja. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa ayat itu mencakup semua jenis syirik. Jadi, walaupun syirik kecil, seperti bersumpah dengan nama selain ALLOH, ALLOH tetap tidak akan mengampuninya. Sebagian yang lain mengatakan bahwa ayat itu khusus untuk syirik besar yang tidak akan diampuni oleh ALLOH. Dan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahuLLOOH mempunyai pendapat yang berbeda-beda, terkadang beliau berpendapat mencakup semua jenis syirik dan terkadang berpendapat khusus untuk syirik besar saja. Apapun pendapat yang dikemukakan, kita wajib secara mutlak berhati-hati terhadap syirik, karena keumuman lafazh tersebut juga mencakup syirik kecil. Pada lafazh "an-yusy-roka bihi", gabungan kata "an" dan kata sesudahnya merupakan perubahan dari kata "isy-rookan bihi". Bentuk kata nakiroh (dengan tanda tanwin) dalam konteks nafi (meniadakan) memberi makna umum.
[3] Yakni ber'ibadah kepada ALLOH saja, sebagaimana disebutkan dalam firman ALLOH,
"Dan tidaklah KAMI mengutus sebelum engkau seorang Rosul pun melainkan KAMI wahyukan kepadanya, 'Sesungguhnya tidak ada ROBB (yang berhak disembah) melainkan AKU, maka ber'ibadahlah kalian kepada-KU."
(Qur-an Suroh al-Anbiya: ayat 25)
Dan inilah Islam sebagaimana yang disebutkan oleh ALLOH dalam firman-NYA,
"Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka agama tersebut tidak akan diterima (oleh ALLOH)."
(Qur-an Suroh Ali 'Imron: ayat 85)
[4] Yakni tidak memahami kalimat ini dengan benar, sebagaimana telah disindir oleh Syaikh (Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab) rohimahuLLOOH dengan berkata, "Maka sangat aneh dan mengherankan jika ada orang yang mengaku Islam sementara dia tidak mengetahui makna kalimat tersebut."
===
Sumber:
Kitab: Syar-hu kasy-fusy syubuhaati wa yaliihi syar-hul u-shuulus sittah, Penulis: Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Dar ats-Tsaroyya - Kerajaan Saudi Arobia, 1416 H/ 1996 M, Judul terjemah: Syaroh kasyfu syubuhat membongkar akar kesyirikan dilengkapi syaroh ushulus sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrohman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Robi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT