Bagaimana manusia dikumpulkan?
Pada hari Kiamat manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang kaki, tidak mengenakan pakaian dan kulup (tidak disunat) seperti saat diciptakan ALLOH. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,
"Sebagaimana KAMI telah memulai penciptaan pertama begitulah KAMI akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti KAMI tepati; sesungguhnya KAMI-lah yang akan melaksanakannya."
(Qur-an Suroh al-Anbiya': ayat 104)
Imam Ibnu Katsir rohimahuLLOOH menafsirkan, firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala: "Sebagaimana KAMI telah memulai penciptaan pertama begitulah KAMI akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti KAMI tepati; sesungguhnya KAMI-lah yang akan melaksanakannya," yaitu kebangkitan adalah sebuah keniscayaan, tidak mustahil, ALLOH akan menghidupkan kembali seluruh makhluq seperti saat mereka diciptakan, IA Maha Kuasa untuk menghidupkan mereka kembali dan ini harus terjadi karena termasuk dalam rangkaian janji ALLOH yang tidak akan diingkari dan dirubah, IA Kuasa untuk itu, karena itulah IA berfirman, "sesungguhnya KAMI-lah yang akan melaksanakannya."
Imam Ahmad rohimahuLLOOH meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma, ia berkata,
"Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam berdiri menyampaikan nasihat, Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda, 'Kalian akan dikumpulkan menghadap ALLOH dalam keadaan telanjang dan kulup, (kemudian Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam membaca): 'Sebagaimana KAMI telah memulai penciptaan pertama begitulah KAMI akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti KAMI tepati; sesungguhnya KAMI-lah yang akan melaksanakannya'.'" (9)
Diriwayatkan dari 'Aisyah ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma, ia berkata, "Aku mendengar Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda,
'Pada hari Kiamat manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup.' Aku berkata, 'Wahai Rosululloh, semua kaum lelaki dan wanita, saling melihat satu sama lain?!' Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda, 'Wahai 'Aisyah, urusannya terlalu berat bagi mereka untuk memikirkan hal itu.'" (10)
Syaikh Ibnu 'Utsaimin rohimahuLLOOH menjelaskan, hufat artinya mereka tidak mengenakan sandal atau sepatu.
'Urot artinya tidak mengenakan baju.
Ghurlan artinya fisik mereka tidak berkurang sedikitpun. Ghurol adalah jamak dari aghrol, artinya orang yang belum dikhitan. Dengan kata lain, kulup yang dipotong di dunia akan kembali lagi pada hari Kiamat, karena ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: "Sebagaimana KAMI telah memulai penciptaan pertama begitulah KAMI akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti KAMI tepati; sesungguhnya KAMI-lah yang akan melaksanakannya." (Qur-an Suroh al-Anbiya': ayat 104) Manusia dihidupkan kembali dalam keadaan utuh tidak kurang sedikitpun, kembali dalam kondisi seperti itu, lelaki dan perempuan membaur jadi satu. (11)
===
(9) Riwayat Imam al-Bukhori, Imam Muslim nomor 2860, al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fat-hul Baari 6/3349, lihat kitab Mukhtashor Tafsir Ibni Katsir 2/642-643.
(10) Riwayat Imam al-Bukhori 11/334, Imam Muslim nomor 2859.
(11) Kitab Syarh al-Wasithiyah halaman 352.
===
Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadiroh fii Shohiih ad-Daaril Akhiroh, Penulis: Dr. Ahmad Musthofa Mutawalli, judul terjemahan: Seri ke-2 (Serial Trilogi Alam Akhiroh) Prahara padang mahsyar, ulasan mendalam tentang peristiwa pengumpulan manusia di padang mahsyar, huru-hara Kiamat, hisab, mizan, telaga, shiroth, syafa'at dan fatwa-fatwa tentang akhiroh, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing - Bogor, Cetakan II, Robiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT