Skip to main content

Persamaan dalam memiliki hak menggunakan harta miliknya (6)

Muqaddimah

Persamaan dalam memiliki hak menggunakan harta miliknya (6)

Inti dari semua yang telah aku paparkan itu adalah, bahwa para penulis muslim dan para da'inya tidaklah dituntut kecuali hendaknya dia mampu memahami syari'at Islam sesuai dengan hakikat yang sebenarnya, lalu kemudian menyampaikannya sebagaimana adanya, tanpa adanya penambahan dan pengurangan, yang justru hanya akan menggerogoti (mereduksi) kebenaran dan keagungan Islam itu sendiri.

Dengan cara yang seperti inilah, justru tidak akan pernah mengurangi jumlah semangat orang yang memahami agama fitrah ini, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya.

Bukan sedikit penulis yang memaparkan Islam sebagaimana adanya, tapi dengan seperti itu, ia malah sering membuat orang-orang yang pernah menentangnya jadi sadar, mau kembali melihat dengan seksama apa yang telah dia serukan, sehingga pada akhirnya dia berusaha untuk memahami beberapa pandangan yang sebelumnya telah disepelekan dan tidak mereka perhatikan. Akhirnya, bahwa sikap komitmen dan konsistensi seseorang terhadap kebenaran yang dia yakini, itu akan mampu menarik orang-orang yang berbeda pendapat dan pandangan dengannya, dan dia akan mendapat penghormatan atas sikapnya itu.

Sedangkan orang-orang yang justru berusaha untuk memakai 'kedok' modernisme dan pluralisme dengan mengorbankan kebenaran yang hakiki, maka dia laksana orang yang memakai baju palsu dan semu. Sebab apa yang dia lakukan tidak akan banyak menarik orang-orang yang berbeda pandangan dengannya, bahkan dia tidak akan dipandang dengan pandangan terhormat. Kecuali, hanya jika dia bertemu dengan orang-orang bodoh yang tidak memiliki bobot apa-apa, dan orang-orang yang tidak punya pendirian, yang dengan mudah dan cepat mengikuti sikap orang lain meskipun menyimpang dan menyeret dirinya.

Akhirnya, Allah Ta'ala berfirman,

"Katakanlah, 'Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Rabbmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."
(Qur-an Surah al-Isra': ayat 84)

"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam al-Qur-an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari(nya)."
(Qur-an Surah al-Isra': ayat 89)

Sebelum kita memulai bahasan ini, kami sengaja mengawalinya dengan surah al-Fatihah dengan harapan agar kita mendapatkan berkah dari al-Fatihah itu. Karena dia merupakan Ummu al-Kitab (inti al-Qur-an) yang tidak Allah turunkan sesuatu yang serupa dengannya, baik di Taurat ataupun di Injil.

Dan dengan tujuan agar para wanita muslimah bisa mengetahui secara global kandungan surah ini. Lebih-lebih bagi dia yang selalu membacanya siang dan malam minimal tujuh belas kali.

Sebagaimana di sini perlu kami beri catatan, bahwa kadangkala kami melakukan sedikit editing dan peringkasan tatkala kami menukil dari buku tertentu. Ini kami lakukan, jika penulis buku membahas sebuah masalah dengan panjang lebar. Maka kami hanya mengutip tentang apa yang ada kaitannya dengan masalah yang menyangkut bahasan kita saja, tanpa mengisyaratkannya. Maka kami harap para pembaca bisa jeli dalam masalah ini.

Ini, kami lakukan dengan tujuan untuk mempermudah, tetapi dengan tetap tanpa mengurangi substansi maknanya.

Dan penutup do'a kita bersama adalah: Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin. (1)

Ditulis oleh,

Abu Amr Imad Zaki al-Barudi

===

(1) Dalam pengantar ini, aku banyak mengambil faidah dari sebagian bahasan yang ada dalam buku Makanat al-Mar'ah fi al-Qur-an al-Karim wa as-Sunnah ash-Shahihah, Dr. Muhammad Baltaji, guru besar dan ketua jurusan fakultas syari'ah Darul Ulum, Universitas Kairo, serta mantan dekan fakultas tersebut.

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: Tafsir al-Qur-an al-Azhim li an-Nisa', Penulis: Syaikh Imad Zaki al-Barudi, Penerbit: al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Kairo - Mesir, Judul terjemahan: Tafsir wanita, Penerjemah: Samson Rahman MA, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan pertama, Juni 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog