Skip to main content

Lakukan 'amal yang berpahala ganda: Mengerjakan shalat sunnah di rumah

Hal-hal yang menyebabkan panjang umur

Lakukan 'amal yang berpahala ganda

1. Shalat

c. Mengerjakan shalat sunnah di rumah

Percayakah engkau bahwa orang yang shalat sunnah di rumahnya akan memperoleh pahala berlipat ganda sebanyak 25 kali dibanding orang yang shalat sunnah di masjid di hadapan orang banyak, meski di masjid Nabawi?

Shuhaib ar-Rumi meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:

"Shalat sunnah seseorang dimana ia tidak dilihat oleh manusia lebih utama 25 kali daripada shalat yang disaksikan oleh manusia." (48)

Dalam hadits marfu' (dihubungkan kepada sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, -ed) salah seorang shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam meriwayatkan, "Keutamaan shalat seseorang di rumahnya daripada shalat yang dilihat manusia seperti keutamaan shalat wajib atas (shalat) sunnah." (49)

Menurut kami, hal ini bersifat relatif. Perbedaan keutamaan shalat sunnah antara masjid dan rumah dilihat berdasarkan perbedaan negeri, wallaahu a'lam. Sebab, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbicaraa kepada para shahabatnya radhiyallaahu 'anhum di Madinah. Dan beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tahu bahwa shalat sekali di masjidnya sama dengan 1.000 kali shalat di tempat lain.

Ini berarti bahwa jumlah kebaikan yang diperoleh bagi orang yang shalat sunnah di masjid selama 25 tahun dapat engkau kerjakan selama setahun. Jika engkau mengerjakannya di rumah atau di tempat yang tidak dilihat manusia, apakah engkau rela kehilangan pahala sebesar ini? Kami yakin tidak. Karena itu, usahakanlah agar engkau mengerjakan shalat sunnah jauh dari penglihatan manusia. Sebab, itu lebih jauh dari perbuatan riya, selain lebih besar pahalanya.

Selain itu, semakin kita ikhlash dalam beribadah, semakin besar pula pahala yang diperoleh. Abu Sa'id meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:

"Shalat seseorang secara berjama'ah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 25 derajat. Jika ia shalat di tanah lapang, lalu ia menyempurnakan wudhu', ruku', dan sujudnya maka ia akan memperoleh 50 derajat." (50)

Seseorang memperoleh pahala lebih banyak karena shalatnya tidak dilatari rasa takut atau ia merasa disaksikan oleh orang lain. Tapi ia melakukannya semata karena takut kepada Allah. Ia merasa diawasi oleh-Nya. Karena itu, hiasilah diri engkau dengan sifat ikhlash. Sinari rumah engkau dengan shalat sunnah, niscaya engkau dapatkan pahala berlipat ganda. Zaid bin Tsabit radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Kerjakanlah shalat di rumah kalian. Sebab, sesungguhnya shalat seseorang yang paling utama adalah yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib." (51)

Bersambung...

===

(48) Diriwayatkan oleh Imam Abu Ya'la dalam kitab Musnadnya, tapi didha'ifkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jami' ash-Shaghir nomor 5082. Hadits ini disetujui oleh Imam al-Manawi dalam kitab Faidh al-Qadir 4/220 dan dishahihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 3821. Imam al-Manawi mengomentari hadits ini: "Hal itu disebabkan karena 'ibadah sunnah disyari'atkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan dikerjakan atas dasar ikhlash. Semakin jauh dari penglihatan manusia maka semakin jauh dari riya. Adapun 'ibadah wajib disyari'atkan untuk syi'ar agama, maka sebaliknya dilakukan di hadapan orang banyak," 4/220.

(49) Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu'ab al-Iman 3/173. Ia pun menghasankannya. Imam as-Suyuthi dalam kitab Jami' ash-Shaghir nomor 5871 dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih at-Targhib wa at-Tarhib nomor 441.

(50) Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud 2/266 dan dishahihkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jami' ash-Shaghir nomor 5078, ia berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Humaid, Abu Ya'la, Ibnu Hibban, al-Hakim. Dan dishahihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 3824.

(51) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lafazhnya dari beliau, kitab Fath ar-Rabbani 4/196, Imam al-Bukhari 2/251, Imam Muslim 6/69.

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrohim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Sholih bin Ghonim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrohim bin Ibrohim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhoir, Dammam - Arob Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Robi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog