Skip to main content

Catatan pertama atas buku Dialog dengan jin Muslim

Bab ketiga

Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim

Catatan pertama

Pada halaman 34 dan 35. Dari catatan kaki pengarang, yaitu Muhammad Isa Dawud halaman 34, dalam pembahasan sebuah hadits, ia mengatakan:

Ditakhrij oleh Imam Abu Dawud dari jalan Ibnu Mas'ud, "Bunuhlah semua ular, kecuali jin putih, yang bentuknya seperti tongkat perak." (37) Ular putih merupakan penjelmaan jin Muslim yang sangat jarang ditemukan seakan-akan ia mirip tongkat perak. Terhadap riwayat ini, al-Mundziri (38) memberi komentar, "Hadits ini munqati', karena (seorang perawinya yaitu) Ibrahim tidak pernah mendengarnya dari Ibnu Mas'ud (tidak sezaman)." (39)

Saya berkata: Demikian keterangan dari Imam al-Mundziri, yang merupakan keterangan dari seorang ahli hadits besar.

Kemudian Muhammad Isa Dawud mengatakan:

Dengan seluruh rasa hormat kita terhadap pendapat para pendahulu kita, yang kadang-kadang mengandung kemungkinan menafikan eksitensi jin yang menampakkan diri dalam wujud ular putih, jin Muslim sahabat saya itu menyatakan tentang shahihnya riwayat ini.

Saya berkata: Pernyataan ini yang akan saya berkomentar. Seorang jin Muslim yang tidak dikenal, apakah dia seorang muhaddits (ahli hadits) atau bukan, telah berani menshahihkan satu hadits yang telah dilemahkan oleh salah seorang imam besar kita di atas. Berapa banyak lagi nanti hadits dha'if yang akan dishahihkannya. Ada beberapa hal yang harus saya terangkan di sini:

Pertama: Apakah seorang jin berhak untuk menshahihkan sebuah hadits bagi manusia? Tidak ada satupun undang-undang 'ilmu hadits dari para 'ulama kita dengan 'ilmu ushul haditsnya yang menyatakan bahwa jin mempunyai hak menshahihkan dan mendha'ifkan hadits atau kaidah mana yang mengatakan bahwa jin bisa menshahihkan dan mendha'ifkan sebuah hadits.

Kalau pintu ini dibuka lebar-lebar, maka akan banyak nanti orang yang berhubungan dengan jin untuk mengetahui kedudukan sebuah hadits, shahih atau tidak, karena jin berumur panjang (40) dan mengetahui langsung tentang rawi-rawi hadits itu. Hilanglah sejumlah pembahasan 'ilmiah dari para 'ulama kita.

Kedua: Dengan dasar apa sahabat kita si jin Muslim ini menshahihkan hadits ini. Tidak diterangkan bagaimana cara jin menshahihkan hadits ini. Sedangkan Imam al-Mundziri telah mendha'ifkan hadits ini dengan keterangan, yakni hadits ini munqati', terputus sanadnya lantaran salah seorang rawinya tidak berjumpa dengan Ibnu Mas'ud. Jin Muslim sahabat Muhammad Isa Dawud ini menyatakan, "Hadits ini shahih riwayatnya," tetapi tidak dijelaskan apa yang menyebabkan shahihnya. Bagaimana cara dia membantah Imam al-Mundziri? Cukupkah hanya dengan mengatakan, "Jin Muslim sahabat saya itu menyatakan shahihnya riwayat ini." Apakah dibatalkan begitu saja perjuangan seorang imam besar, seperti Imam al-Mundziri yang telah bersusah payah meneliti kedudukan hadits tersebut? Perjuangannya ini telah diketahui oleh dunia, bahkan saya kira jin itu juga telah mengetahuinya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Bersambung...

===

(37) Ini merupakan hadits 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu, dengan lafazh sebagai berikut:

"Bunuhlah semua ular, kecuali jannal Abyadh (sejenis ular) yang bentuknya seperti potongan perak."

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab Sunannya nomor 5261. Dan hadits telah dishahihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud 3/292 dan dalam tahqiqnya atas kitab Misykatul Mashaabih nomor 4142 dengan berkata: Shahih secara mauquf (sampai kepada Shahabat, yakni shahih dari perkataan Ibnu Mas'ud), wallahu a'lam bish shawaab.

(38) Yakni seorang imam besar, yang di antara karangannya ialah kitab at-Targhib wat Tarhib yang terdiri dari empat jilid besar, yang disusun langsung dengan hafalannya tanpa dia merujuk kepada satu kitab pun (dari perkataan penulis).

(39) Perkataan Imam al-Mundziri ini telah dinukil bersama dengan naskah kitab Sunan Abi Dawud 5/416.

(40) Perkataan ini berdasarkan kesimpulan yang diambil dari firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala di dalam al-Qur-an:

"Sesungguhnya kami telah mendengar sebuah kitab yang diturunkan sesudah Musa..."
(Qur-an Surah al-Ahqaaf: ayat 30)

Akan tetapi di dalam kitab 'Alamul jin wasy syayathin halaman 30 diterangkan bahwa tidak diketahui tentang ukuran umur-umur mereka, kecuali iblis yang telah diakhirkan sampai hari Kiamat, Allah berfirman:

"Iblis menjawab, 'Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh'."
(Qur-an Surah al-A'raaf: ayat 14-15)

===

Maroji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog