Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mensol sandal dan menambal bajunya, serta membantu pekerjaan isterinya memotong daging bersama-sama. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang sangat pemalu, tidak pernah memelototi wajah seseorang. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu memenuhi undangan, baik hamba sahaya maupun orang merdeka. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menerima hadiah walaupun hanya seteguk susu atau sepaha kelinci tetap diterima dan dimakannya. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menerima shadaqah juga tidak memakannya. (Jika) seorang budak perempuan membutuhkannya, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun memenuhi kebutuhannya.
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak marah untuk (membela) dirinya tetapi beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam marah karena Allah, menjalankan yang haq walaupun memberi kemudharatan pada dirinya dan para shahabatnya. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengikat batu di perutnya karena lapar. Terkadang dimakannya makanan yang ditemui, tidak menolak yang ada dan tidak berharap sesuatu yang tidak ada. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak wara' (gengsi) terhadap makanan yang halal, jika ada kurma tanpa roti beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memakannya, jika yang ada hanya daging panggang dimakannya pula. Demikian pula jika yang didapatinya hanya roti kering. Jika yang ada manisan, madu, susu tanpa roti atau kurma muda atau mentimun beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun tetap memakannya.
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah makan sambil menyandar, tidak pernah makan di atas meja. Pernah beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak kenyang dari roti gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat karena lebih mengutamakan (ummatnya) daripada dirinya, bukan karena faqir atau bakhil. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memenuhi undangan walimahan, menjenguk orang yang sakit dan menyaksikan jenazah, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah berjalan di hadapan musuh tanpa pengawal.
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling tawadhu', paling tenang tanpa ada rasa sombong, paling fasih tanpa berlebih-lebihan dan orang yang paling baik. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah takut karena urusan dunia. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memakai pakaian seadanya, terkadang memakai toga (sejenis jubah), terkadang memakai kain bergaris yang berasal dari yaman, terkadang jugaa memakai jubah dari wool dan pakaian lainnya yang mubah.
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memakai cincin perak yang batu matanya berukirkan (nama) beliau. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memakai di jari manis kanannya, terkadang di tangan kirinya. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah diboncengi seorang hamba sahaya dan lainnya, menunggangi apa yang bisa, terkadang menunggang kuda, terkadang unta, terkadang keledai, terkadang bighal yang berwarna kelabu dan terkadang berjalan kaki tanpa memakai rida (kain penutup atas badan), sorban dan peci.
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjenguk orang sakit yang berada di ujung Madinah, menyukai minyak wangi dan membenci bau yang tidak sedap. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam suka duduk dengan orang-orang faqir dan makan bersama orang-orang miskin. Bergaul dengan orang-orang yang berakhlaq baik dan berbuat baik kepada oraang-orang teras atas.
Bersambung...
===
Maroji'/ Sumber:
Kitab: an-Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam fii baitihi, Penulis: Syaikh Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr hafizhahullaah, Judul terjemahan: Rumah Tangga Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Badrus Salam, Penerbit: Pustaka Imam Bukhori, Solo - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT