Sejarah maulidan (16)
Pembahasan ketiga: Sejarah perkembangan maulidan di dunia Islam
Periode kelima:
Para peneliti sejarah maulidan juga menyebutkan:
Perayaan maulid ini berlanjut seperti itu (yakni terus dimarakkan oleh para raja kerajaan Fathimiyyah setelah kematian al-Afdhal) sampai datangnya seorang panglima besar Islam yang terkenal yang bernama Shalahuddin al-Ayubi (564-589 H = 1169-1193 M), maka iapun melenyapkan perayaan-perayaan maulid yang biasa dirayakan oleh para penguasa kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) -bahkan iapun meruntuhkan kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) di Mesir dan sekitarnya, sehingga tidak menyisakan bagi kerajaan itu sedikitpun juga- dimana ia berhasil melenyapkan bid'ah perayaan maulidan dari permukaan bumi, yang masuk wilayah kekuasaan kerajaan Ayubiyyah. (56)
Kesimpulan:
Dari keterangan ini kita dapat memastikan bahwa Shalahuddin al-Ayubi adalah seorang raja dan panglima Islam yang telah melenyapkan perayaan maulidan dari permukaan negeri kaum muslimin. Sedangkan mereka yang mengatakan sebaliknya; bahwa Shalahuddin al-Ayubi adalah seorang yang telah memarakkan maulidan, maka pernyataan tersebut tidak memiliki bukti sama sekali. Wallaahu a'lam.
Bersambung...
===
(56) Lihat keterangannya di dalam kitab Tabshir Ulil Abshar halaman 232 dan kitab al-'Aqliyyah al-Islamiyyah wa Fikratul Maulid halaman 117-118. Lihat pula catatan kaki kitab al-Ba'its 'ala Inkaril Bida' wal Hawadits halaman 31.
===
Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Pembahasan ketiga: Sejarah perkembangan maulidan di dunia Islam
Periode kelima:
Para peneliti sejarah maulidan juga menyebutkan:
Perayaan maulid ini berlanjut seperti itu (yakni terus dimarakkan oleh para raja kerajaan Fathimiyyah setelah kematian al-Afdhal) sampai datangnya seorang panglima besar Islam yang terkenal yang bernama Shalahuddin al-Ayubi (564-589 H = 1169-1193 M), maka iapun melenyapkan perayaan-perayaan maulid yang biasa dirayakan oleh para penguasa kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) -bahkan iapun meruntuhkan kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) di Mesir dan sekitarnya, sehingga tidak menyisakan bagi kerajaan itu sedikitpun juga- dimana ia berhasil melenyapkan bid'ah perayaan maulidan dari permukaan bumi, yang masuk wilayah kekuasaan kerajaan Ayubiyyah. (56)
Kesimpulan:
Dari keterangan ini kita dapat memastikan bahwa Shalahuddin al-Ayubi adalah seorang raja dan panglima Islam yang telah melenyapkan perayaan maulidan dari permukaan negeri kaum muslimin. Sedangkan mereka yang mengatakan sebaliknya; bahwa Shalahuddin al-Ayubi adalah seorang yang telah memarakkan maulidan, maka pernyataan tersebut tidak memiliki bukti sama sekali. Wallaahu a'lam.
Bersambung...
===
(56) Lihat keterangannya di dalam kitab Tabshir Ulil Abshar halaman 232 dan kitab al-'Aqliyyah al-Islamiyyah wa Fikratul Maulid halaman 117-118. Lihat pula catatan kaki kitab al-Ba'its 'ala Inkaril Bida' wal Hawadits halaman 31.
===
Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT