"Sesungguhnya, diantara ganjaran yang akan didapat oleh seorang mukmin setelah wafatnya adalah: 'ilmu yang dia ajarkan dan dia sebarkan (kepada manusia)..." (5)
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga telah bersabda:
"Barangsiapa yang menyeru manusia kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi dari ganjaran mereka (sama sekali)..." (6)
Manusia tidak dapat berbuat sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhaanahu wa Ta'aala semata. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta'aala merahmati Imam al-Muzani -muridnya Imam Syafi'i- yang telah berkata:
"Seandainya sebuah kitab itu dilihat dan dibaca (berulang-ulang) sebanyak tujuh puluh kali, maka niscaya akan tetap didapati di dalamnya kesalahan, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak menginginkan satupun kitab yang sempurna keshahihannya kecuali kitab-Nya yang mulia."
Seorang hakim (qadhi) yang bernama 'Abdurrahim bin 'Ali yang wafat pada tahun 596 H, berkata dalam sebuah tulisannya yang ia tunjukkan kepada al-'Amaad al-Asbahani:
"Sesungguhnya aku berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang menulis satu kitab pada suatu hari, maka di keesokan harinya dia akan berkata, 'Seandainya bagian dari buku ini diubah, niscaya akan lebih baik', atau dia akan berkata, 'Kalau bagian buku ini didahulukan, niscaya akan lebih baik', atau dia akan berkata, 'Kalau bagian ini dihapus, niscaya akan menjadi lebih bagus'. Dan ini semua merupakan bukti terbesar bahwa manusia selalu memiliki sifat kurang." (7)
Untuk itu saya berkata: Kalau apa yang ada di buku ini benar, maka itu semata-mata hanyalah dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan saya mengharap taufik dan hidayah-Nya. Dan apabilaa salah, maka itu semata-mata dari kekurangan saya pribadi dan syaithan, dan saya berlindung kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dari kesesatan dan penyimpangan.
Semoga Allh Subhaanahu wa Ta'aala merahmati seorang hamba yang berkenan menerangkan kesalahan-kesalahan yang ada dalam tulisan ini dan saya aakaan berlepas diri dari segala penyimpangan dan kesesatan yang ada dalam tulisan ini.
Akhirnya saya memohon kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang Maha tinggi yang bersemayam di atas 'Arsy-Nya, berkenan untuk menerima 'amalan ini sekaligus mengampuni dosa-dosa saya, kedua orang tua saya, keluarga saya, dan semua muslim yang mengaminkan do'a ini, dan saya berlindung kepada Engkau, ya Allah, dari syirik asghar yaitu riya, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mudah-mudahan semua 'amal ini diterima oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan dijadikan sebagai 'amal 'ibadah yang akan memberatkan timbangan (mizan) kebaikan kami di akhirah kelak... Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik, padahal kami mengetahuinya. Dan kami memohon ampunan-Mu dalam hal yang tidak kami ketahui.
Jakarta, 10 Dzulhijjah 1429 H/ 5 Des 2008 H
Penulis
===
(5) Hasan: Diriwayatkaan oleh Imam Ibnu Majah nomor 242 dengan sanad yang hasan, sebagaimana disebutkan oleh al-Hafizh al-Mundziri dalam kitabnya at-Targhib wat Tarhib. Lihat kitab Shahihut Targhib nomor 77, 112, 275.
(6) Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 2673.
(7) Lihat semua nukilan ini di muqaddimah buku saya yang berjudul: Wasiat dan Prinsip Imam Syafi'i dalam Taqlid Buta dan Fanatisme Madzhab.
===
Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT