Skip to main content

Bantahan atas pertanyaan: Untuk apa membahas hal-hal seperti ini?

Pembahasan buku ini berkaitan dengan apa yang telah saya sebutkan di atas, yakni tentang penyelisihan umumnya kaum muslimin di negeri ini dari apa yang telah diajarkan dan digariskan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam Sunnah beliau dengan slogan "Cinta Rasul" yakni dengan cara mengadakan perkara yang baru yang tidak pernah diadakan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan mengadakan perayaan hari ulang tahun Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang lebih dikenal dengan sebutan maulidan. Kemudian telah banyak beredar di masyarakat kita pernyataan bahwa panglima besar Islam yang bernama Shalahuddin al-Ayubi adalah seorang yang turut memarakkan atau bahkan yang pertama kali mengadakan acara maulidan, sedangkan keterangan yang ada dari para 'ulama justru menerangkan sebaliknya; bahwa beliau adalah seorang yang memerangi perayaaan maulidan yang biasa dirayakan di Mesir oleh kerajaan 'Ubaidiyyah (yang biasa disebut dengan Fathimiyyah). Untuk itu, kemudian saya ingin menunjukkan bukti sejarah ini kepada para pembaca sekalian lewat buku ini, insya Allahu Ta'ala.

Bila ada orang-orang bodoh yang mengatakan: "Untuk apa membahas hal-hal seperti ini? Padahal inilah yang membuat kaum muslimin mundur dan terpuruk."

Maka dijawab:

Para pembesar 'ulama yang akan dinukil keterangannya di dalam buku ini, seperti Imam Ghazali dan Imam Abu Bakar bin al-Baqilani dan yang lainnya telah menulis satu buku khusus yang menerangkan keadaan para penguasa kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) dalam hal ini (3), maka kita harus mengikuti jejak mereka (para 'ulama, -ed), karena merekalah para pewaris Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Dan pada zaman mereka kaum muslimin maju dan menguasai dunia (4). Dan sejarah telah mencatat semua itu dengan rinci dan jelas dan hanya orang bodohlah yang tidak mengetahui hal tersebut.

Bersambung...

===

(3) Begitu juga dengan pembesar 'ulama negeri ini KH. Muhammad Hasyim Asy'ari yang juga telah menulis satu kitab khusus dalam menerangkan penyimpangan kaum muslimin Indonesia dalam perayaan maulidan dengan at-Tanbihat al-Wajibat Liman Yashna'ul Maulid bil Munkarat (Peringatan yang wajib untuk disampaikan bagi siapa saja yang merayakan maulidan dengan kemungkaran). Nanti akan datang sebagin nukilannya, insya Allahu Ta'ala.

(4) Bahkan di dalam buku ini nanti kita akan dapati keterangan dari Syaikh al-'Allamah Muhammad Rasyid Ridha yang telah menyebutkan bahwa di antara penyebab terbesar kemunduran kaum muslimin adalah perayaan-perayaan maulid dan yang semisal dengannya, insya Allahu Ta'ala.

===

Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantai
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog