Skip to main content

Lakukan 'amal yang berpahala ganda: Penuhi adab shalat Jum'at

Hal-hal yang menyebabkan panjang umur

Lakukan 'amal yang berpahala ganda

1. Shalat

d. Penuhi adab shalat Jum'at.

Terdapat sejumlah adab shalat Jum'at yang harus kita pelajari dalam rangka memuliakan hri Jum'at, dimana Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan kemuliaannya. Kami hanya menjelaskan sejumlah adab yang terkait dengan pembahasan kita saat ini, tentang bagaimana memanjangkan umur. Kami menekankan pada lima adab yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aus bin Aus ats-Tsaqafi radhiyallaahu 'anhu, ia pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang menggauli isterinya (ghassala) lalu ia mandi, berangkat di awal waktu dan mendapatkan awal khutbah, berjalan dan tidak berkendaraan, dekat dengan imam, mendengarkannya, dan tidak melakukan perbuatan sia-sia, maka setiap satu langkah (dihitung) sama dengan amal puasa dan shalat selama setahun." (52)

Tapi lihatlah tingkah kaum muslimin di hari Jum'at. Banyak yang mengabaikan adab-adab shalat Jum'at sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits, kecuali mandi. Itupun kita tidak tahu, apakah mereka mengerjakannya sebagai suatu kebiasaan atau sebagai ibadah. Padahal mandi pada hari Jum'at mempunyai keutamaan tersendiri, karena dapat membersihkan kesalahan.

Ada yang berpendapat, makna lafazh "ghassala" dalam hadits di atas bermakna "menggauli isterinya". Karena perbuatan itu mengharuskan seseorang mandi, sehingga seolah-olah hal itu memandikannya (ghassala). Namun ada juga yang berpendapat bahwa makna "ghassala" adalah membersihkan rambut. "Bakkara" bermakna "berangkat ke tempat shalat lebih awal". Sedang makna "ibtakara" adalah menghadiri awal khutbah. Adapun makna "masya wa lam yarkab" adalah tidak menggunakan alat transportasi, seperti kuda, mobil, dan lainnya untuk berangka ke masjid jami'.

Seorang muslim hendaknya menunaikan shalat Jum'at di masjid jami' terdekat dari tempat tinggalnya. Ia tak perlu shalat di masjid yang jauh dan tidak bisa dijangkau kecuali dengan kendaraan. Sebab, dengan begitu ia tetap mendapatkan ganjaran besar.

Banyak contoh tindakan sia-sia yang dilakukan sebagian kaum muslimin, dimana mereka tidak menyadarinya. Untuk itu, sepantasnya setiap muslim yang tak ingin kehilangan keutamaan pahala untuk bergegas mempelajari adab-adab dan hukum-hukum seputar shalat Jum'at.

Bayangkan, jika engkau mengerjakan amal-amal sunnah ini, sementara jarak dari rumah ke masjid jami' sekitar seribu langkah. Dengan begitu, insya Allah, engkau akan mendapatkan pahala puasa dan shalat selama 1000 tahun. Bukan hanya sampai di situ, engkau pun akan memperoleh pahala puasa dan shalat dalam sebulan yang sebanding 4000 tahun. Berapa pahala yang engkau akan dapatkan dalam setahun, 25 tahun atau lebih lama dari itu? Jika engkau menggunakan umur untuk berpuasa dan shalat, niscaya engkau tak sanggup bertahan selama 100 tahun lamanya. Tapi karunia Allah sangat luas. Dia menganugerahkannya pada hamba-Nya yang lemah dan memiliki usia pendek seperti kita. Keutamaan tersebut akan diperoleh bagi mereka yang mengerjakan sunnah-sunnah yang tersebut dalam hadits di atas. Apakah engkau rela kehilangan keutamaan itu? Semoga saja tidak.

Mungkin saja, seorang muslimah merasa merugi kehilangan pahala besar tersebut, setelah ia mengetahui betapa besar pahala yang akan diperoleh kaum pria yang melaksanakan sunnah-sunnah shalat Jum'at. Memang shalat Jum'at tidak wajib untuknya. Namun, ia tak perlu berkecil hati, lalu berkata, "Seandainya aku pria, pasti aku akan mendapatkan pahala seperti mereka." Tak ada yang menghalanginya. Ia dapat memperoleh pahala itu dengan mendorong suaminya setiap pekan untuk melaksanakan adab-adab shalat Jum'at. Pasalnya, orang yang memberikan petunjuk pada kebaikan akan memperoleh pahala seperti pahala pelaku kebaikan tersebut.

Hikmah di balik pemberian pahala berlipat ganda tersebut adalah sebagai dorongan untuk segera mendatangi shalat Jum'at. Yakni, agar mereka dapat menyimak nasihat khatib dari awal, dengan akal dan hati yang sadar dan jernih. Harapannya, mereka akan selalu konsisten dan komitmen di jalan Allah.

Renungkanlah, saudaraku. Manusia saat ini makin jauh menyimpang dari nilai-nilai agama. Salah satu sebabnya adalah karena mereka tidak bersegera ke masjid untuk mendengarkan khutbah. Kalaupun mereka datang, khatib telah di atas mimbar. Karena itu, tidak heran jika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengingatkan, barangsiapa yang tidak menghadiri tiga Jum'at secara berturut-turut, dengan sengaja, maka Allah akan menutup hatinya sehingga iaa termasuk orang yang lalai.

Abu Ja'd adh-Dhamiri meriwayatkan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Barangsiapa yang meninggalkan shalat Jum'at sebanyak tiga kali secara sengaja, maka Allah akaan mengunci mata hatinya." (54)

Bersambung...

===

(52) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, kitab Fath ar-Rabbani 6/51, Imam Abu Dawud 2/10, Imam at-Tirmidzi 2/271, Imam an-Nasa-i 3/95, Imam Ibnu Majah 1/337, Imam Ibnu Khuzaimah 3/128, Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahiih-nya, Imam al-Hakim berkata: Hadits ini shahih. Diriwayatjan juga oleh Imam ath-Thabrani dalam kitab al-Kabir 1/214 dan dihasankan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 6405.

(53) Kitab Fath ar-Rabbani 6/51. Imam Abu Dawud berkata: Makhul menjelaskan ketika ditanya makna ghassala wa ightasala, yaitu membersihkan rambut dan badan. Lihat kitab Jami' al-Ushul 9/430.

(54) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Fath ar-Rabbani 6/22, Imam at-Tirmidzi 2/287, Imam Abu Dawud 3/377, Imam an-Nasa-i 3/88, Imam Ibnu Majah 1/346, Imam al-Hakim 1/280, dan disepakati Imam adz-Dzahabi, Imam Ibnu Khuzaimah 3/176. Hadits ini dishahihkan oleh al-Arnauth dalam kitab Syarh as-Sunnah, oleh Imam al-Baghawi 4/213, dan Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 6143.

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrohim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Sholih bin Ghonim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrohim bin Ibrohim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhoir, Dammam - Arob Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Robi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog