Skip to main content

Lakukan 'amal yang berpahala ganda: Shalat jama'ah di masjid

Hal-hal yang menyebabkan panjang umur

Lakukan 'amal yang berpahala ganda

1. Shalat

b. Shalat jama'ah di masjid

Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:

"Shalat bersama imam lebih utama daripada 25 kali shalat sendirian." (45)

Dalam riwayat Ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhuma, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Shalat berjama'ah lebih utama daripada shalat sendiri sebanyak 27 derajat." (46)

Mari kita lakukan perbandingan. Dua orang meninggal dunia pada umur yang sama. Salah satunya biasa menunaikan shalat fardhu sendirian di rumah selama hidupnya. Yang satu lagi, menunaikannya di masjid secara berjama'ah. Dengan begitu, jumlah pahala shalat orang yang kedua lebih banyak daripada yang pertama sebanyak 25 atau 27 kali.

Bukankah orang kedua seakan hidup lebih lama daripada yang pertama sebanyak 25 atau 27 kali? Dengan kata lain, pahala yang diperoleh orang yang mengerjakan shalat wajib di rumah selama 25 atau 27 tahun, hanya membutuhkan waktu selama setahun jika dikerjakan dengan berjama'ah. Renungkanlah!

Banyak orang yang rela meninggalkan negerinya, shahabat dan keluarga hanya demi mencari tambahan gaji. Bukankah lebih baik jika engkau berdiam diri sejenak di masjid untuk shalat berjama'ah. Lalu setelah itu engkau pulang dan telah tercatat untuk engkau pahala yang berlipat ganda.

Kami mengenal seorang pemuda shalih yang tak pernah ketinggalan shalat berjama'ah di masjid. Jika ia tidak dapat mengerjakan di masjid yang dituju, ia lalu berusaha mengarahkan kendaraannya ke masjid lain dengan harapan ia dapat melaksanakan shalat berjama'ah di sana. Jika ia masih juga terlambat, ia segera pulang menemui keluarganya agar dapat shalat bersama, meski mereka telah menunaikan shalat.

Tidak tertutup kesempatan bagi kaum wanita untuk memperoleh pahala berlipat ganda. Jangan menyangka mereka terhalang memperoleh keutamaan. Sebab, bagi mereka, shalat di rumah lebih utama daripada shalat di masjid, walaupun tempat itu adalah masjid Nabawi, dimana pahala shalat dilipatgandakan sampai 1.000 kali.

Ummu Hamid, isteri Abu Hamid as-Sa'idi pernah mendatangi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata, "Wahai Rasulullah! Sungguh aku menyukai shalat bersama engkau." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sungguh aku telah mengetahui bahwa engkau menyukai shalat bersamaku. Tapi shalatmu di bilikmu (mushalla dalam rumah) lebih utama daripada shalat di rumahmu. Shalat di rumahmu lebih utama daripada shalat di masjid kaummu. Dan shalat di masjid kaummu lebih utama daripada shalatmu di masjidku." Wanita itu pun memerintahkan agar dibangunkan untuknya sebuah mushalla di salah satu sudut rumahnya. Ia selalu shalat di sana hingga ia wafat. (47)

Renungkanlah saudaraku, tentang pahala bagi kaum wanita. Mereka lebih diutamakan shalat di rumah. Itu dimaksudkan untuk menjaga kehormatannya dan agar terhindar dari ikhtilath (campur baur) dengan kaum pria, walaupun di masjid Nabawi.

Jika seorang perempuan mau merenungkan maksud hadits ini, tentu ia akan lebih mengutamakan shalat di rumahnya. Sebab, ia tak akan kehilangan pahala. Bahkan Allah senantiasa ridha padanya. Umurnya pun akan lebih produktif.

Bersambung...

===

(45) Kitab Shahiih Muslim 5/152.

(46) Kitab Shahiih al-Bukhari 2/154, kitab Shahiih Muslim 5/152.

(47) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab al-Fath ar-Rabbani 5/198. Imam al-Haitsami berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan perawinya shahih kecuali 'Abdullah bin Suwaib al-Anshari, dan Imam Ibnu Hibban 2/34. Diriwayatkan juga oleh Imam ath-Thabrani dan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahiih-nya. Hadits ini dihasankan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahiih Ibnu Khuzaimah. Ia mengomentari bahwa hadits ini juga diperuntukkan untuk kaum wanita dan tidak menafikan keutamaan shalat mereka di rumah sebagaimana kaum laki-laki apabila mereka shalat sunnah di masjid Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, maka ia akan mendapatkan keutamaan, tapi shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama, 3/94.

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrohim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Sholih bin Ghonim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrohim bin Ibrohim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhoir, Dammam - Arob Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Robi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT