Skip to main content

Penutup buku Rumah Tangga Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam

Penutup

Inilah sebagian akhlaq Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, sirah dan penjelasan petunjuk beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam menyikapi keluarga dan isterinya. Kami hanyalah ingin mengingatkan, karena Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah sebaik-baik suri tauladan. Dan wajib bagi suami untuk bertaqwa kepada Allah terhadap isteri-isterinya. Akan tetapi engkau akan mendapati hal yang sangat disayangkan yaitu seorang suami yang shalat malam, dan berpuasa di siang hari serta berlaku baik terhadap manusia, tetapi ketika kembali ke rumahnya tiba-tiba berubah menjadi buas (wal'iyadzu billah) suka memukul, mencaci, melaknat, dan mencela. Dia mengira hal itulah yang dinamakan kejantanan, padahal hal itu adalah perkara yang diharamkan oleh Allah Ta'ala. Perintah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Berbuat baiklah kepada wanita" (64) umum untuk seluruh ummatnya, maka wajib bagi para suami untuk bertaqwa kepada Allah terhadap isteri-isteri mereka karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat. Jika suami tidak ada kebaikannya dalam rumah tangga, maka kebaikan apa yang diharapkan darinya setelah itu?

Itulah nasihat dan wasiatku untuk para suami, agar mereka bertaqw kepada Allah terhadap isteri-isterinya, karena mereka adalah tanggungannya (65) sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

Ada baiknya aku menutup pembahasan ini dengan menyebutkan perkataan Ibnu Hazm rahimahullaah tentang akhlaq Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam kitabnya Jawami" Sirah Nabawiyyah.

Kata beliau: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mempunyai akhlaq yang sangat agung sebagaimana disifati oleh Allah Ta'ala, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling bijak, berani, adil, dan paling menjaga kehormatannya ('afif). Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah menyentuh tangan wanita yang bukan mahramnya, atau wanita yang tidak dinikahinya. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling dermawan sehingga tidak ada sisa uang padanya sepeserpun. Jika beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mempunyai kelebihan dan tidak ada orang yang berhak diberi sementara malam mulai kelam, maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam belum akan kembali ke rumahnya sampai memberikan kepada orang yang membutuhkannya. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak mengambil dari apa yang Allah berikan kepadanya kecuali makanan pokok tahunannya berupa gandum dan kurma, adapun yang lainnya beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam infaqkan di jalan Allah. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah meminta kepada Allah kecuali diberi, kemudian kembali kepada makanan pokoknya serta menyimpan sebagiannya sampai beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membutuhkannya sebelum habis setahun.

Bersambung...

===

(64) Telah terdahulu takhrijnya.

(65) Bagian dari hadits yang lalu dan telah berlalu takhrijnya.

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: an-Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam fii baitihi, Penulis: Syaikh Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr hafizhahullaah, Judul terjemahan: Rumah Tangga Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Badrus Salam, Penerbit: Pustaka Imam Bukhori, Solo - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT