Skip to main content

Bolehkah berdo'a agar panjang umur? (3)

Memahami tujuan hidup

Bolehkah berdo'a agar panjang umur? (3)

Penulis pernah bertanya kepada Syaikh Athiyah Salim ketika ia berkunjung ke Ahsa, tentang pendapat Imam an-Nawawi rahimahullaah yang melarang seseorang berdo'a panjang umur dan perbedaan pendapat para 'ulama tentang masalah itu. Ia menjawab:

"Dalam hadits itu tidak terdapat lafazh larangan. Tapi pemberitahuan tentang hal yang lebih utama dan lebih baik, sebagaimana tersebut dalam hadits itu. Lafazh afdhal dan khair (lebih baik) mengandung makna lebih. Sebagai contoh, Zaid lebih tinggi dari Amr. Dalam hadits di atas, terdapat isyarat perintah, tetapi dengan mengemukakan sisi keutamaannya. Seandainya ungkapan itu dilarang, pastilah ada lafazh tegas yang melarangnya. Seandainya ada larangan berdo'a seperti ini, hal itu akan menutup ruang bagi seseorang untuk berdo'a meminta hal-hal lain yang sudah ditetapkan. Adapun rizqi dan umur yang tersebut dalam hadits Anas radhiyallaahu 'anhu juga merupakan dua hal yang sudah ditentukan oleh Allah."

Karena itu, kami berpendapat, berdo'a agar dipanjangkan umur hukumnya mubah. Sebab, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah mendo'akan pembantunya Anas bin Malik agar dipanjangkan umurnya. Namun lebih disukai dan lebih utama agar seseorang berdo'a supaya diselamatkan dari adzab kubur dan api Neraka serta mendapatkan kejayaan di Surga, seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada isteri beliau Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha. Walau begitu, orang yang ingin berdo'a agar dipanjangkan umurnya di dunia, maka hendaknya ia meminta dipanjangkan umur dalam kebaikan dan ketaqwaan, serta selalu dipenuhi keberkahan.

Imam an-Nawawi rahimahullaah mengomentari hadits Anas radhiyallaahu 'anhu di atasa, "Dalam hadits ini terdapat isyarat tentang keutamaan Anas bin Malik dan lebih disukainya hidup yang berkecukupan daripada menderita. Sebab, do'a Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam agar Anas mendapatkan keberkahan hidup, telah menyebabkan dirinya terhindar dari segala macam fitnah. Dianjurkan pula, jika seseorang meminta sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan dunianya, hendaknya tidak lupa agar ia juga diberikan keberkahan."

Syaikh al-'Utsaimin rahimahullaah menasihatkan, "Hendaknya waktu-waktu yang dilewatkan oleh seseorang diisi dengan segala bentuk kebaikan sebagaimana yang diperintahkan syari'at."

===

Maroji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrohim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Sholih bin Ghonim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrohim bin Ibrohim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhoir, Dammam - Arob Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Robi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog