Skip to main content

Sejarah Maulidan (7)

Sejarah Maulidan (7)

Kelima: al-Hakim biamrillah 386-411 H = 996-1021 M (37)

Ia adalah raja ke-6, nama aslinya adalah Manshur bin Nizar (gelarnya: al-'Aziz billah) bin Ma'ad (gelarnya: al-Mu'idz lidinillah) bin Isma'il (gelarnya: al-Manshur billah) bin Muhammad (gelarnya: al-Qaa-im biamrillah) bin 'Ubaidillah (gelarnya: al-Mahdi).

Ia berasal dari Maroko dan lahir dan besar di Mesir, raja ke-6 dari para raja kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) di Mesir. Lahir pada tahun 375 H, ia menduduki tahta kerajaan pada usia 11 tahun.

Di antara kejahatan yang dilakukannya adalah:

* Ia memiliki perjalanan hidup yang aneh.

* Ia mengaku sebagai tuhan, seperti halnya fir'aun dahulu kala.

* Bahkan ia memerintahkan kepada seluruh manusia untuk sujud, bila namanya disebut di masjid-masjid.

* Ia telah banyak sekali menyiksa kaum muslimin, khususnya mereka yang berada di Mesir. Bahkan ia sampai berani membakar wilayah negeri Mesir, dan merampas setengah dari harta penduduk Mesir. Ia juga seringkali merampas kehormatan banyak kaum wanita baik yang dewasa maupun yang masih kecil dengan cara memperkosa mereka.

* Ia sangat benci kepada Sunnah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

* Pada tahun 393 H pernah terjadi penangkapan terhadap 13 orang laki-laki, mereka semua dipukuli dan diarak keliling kota di atas kendaraan unta dan dipenjara selama 3 hari hanya lantaran mereka kedapatan sedang melaksanakan shalat sunnah Dhuha.

* Pada tahun 395 H tepatnya di bulan Shafar, pemerintah kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) memerintahkan rakyatnya untuk memasang sebuah tulisan yang berisi celaan kepada para 'ulama Salafush Shalih dan dipampangkan di kantor-kantor pemerintahan, di pasar-pasar dan di atas kuburan. Merekapun telah memaksa banyak orang untuk melakukan hal itu.

Keenam: al-Mustanshir billah 427-487 H = 1036-1094 M (38)

Ia adalah raja ke-8 dan dikenal sebagai seorang raja yang zhalim. Nama aslinya adalah Ma'd bin Zhahir bin Hakim al-'Ubaidi, Abu Tamin.

Pada masa pemerintahannya yang berjalan selama 60-an tahun terjadi banyak hal yang menyedihkan, di antaranya:

* Telah terjadi kenaikan harga bahan pokok yang sangat tinggi sekali, sehingga banyak dari rakyat Mesir yang kelaparan. Sebagian ahli sejarah menggambarkan keadaan mereka, bahwa sebagian mereka telah memakan sebagian yang lainnya. Dan belum pernah terjadi kelaparan yang lebih parah daripada masa itu semenjak masa Nabi Yusuf 'alaihis salaam. Dan peristiwa ini terus berlangsung selama 7 tahun.

* Sehingga datang masa pemerintahan wazir Badr al-Jamali yang berhasil mengadakan perubahan.

Ketujuh: al-Amir biahkamillah 495-525 H = 1101-1130 M (39)

Ia adalah raja ke-10 dan dikenal sebagai seorang raja yang zhalim. Nama aslinya adalah Manshur bin Ahmad bin Ma'ad al-'Ubaidi lahir pada tahun 490 H dan wafat pada tahun 525 H. Ia menduduki tahta kerajaan pada usia 5 tahun.

Selama 20 tahun ia ditahan oleh seorang wazir yang bermadzhab Ahlus Sunnah yang disebut dengan al-Afdhal Syahansah, sehingga akhirnya ia dapat lepas dan memerintah sendiri.

Di antara kejahatannya adalah:

* Di penghujung masa pemerintahannya terjadi lagi kenaikan harga bahan pokok yang sangat tinggi.

* Dan ia dikenal sebagai seorang yang berani dan mudah membunuh orang-orang yang tidak berdosa.

* Dan ia juga dikenal sebagai seorang yang sering melanggar larangan agama. Dan menganggap baik perbuatannya yang buruk itu.

* Disebutkan bahwa ia pernah memberikan bantuan kepada para ahli 'ibadah dari orang-orang kristen sejumlah 10.000 dirham.

* Membunuh seorang wazirnya dan wazir ayahnya yang bermadzhab Ahlus Sunnah yang disebut dengan al-Afdhal Syahansah pada tahun 515 H dengan zhalim.

* Sehingga akhirnya al-Amir -penguasa yang zhalim inipun- mati dibunuh pada tahun 525 H dalam usia 34 tahun. Setelah ia memerintah selama 29 tahun.

Kedelapan: al-'Adhid lidinillah 555-567 H = 1160-1171 M (40)

Ia adalah raja yang paling terakhir bercokol di negeri Mesir dari para penguasa kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah). Namanya adalah 'Abdullah bin Yusuf bin Hafizh bin Muhammad 546-567 H. Ia adalah seorang raja yang:

* Sangat kuat sikap fanatismenya terhadap ajaran syi'ah rafidhah.

* Sangat besar usahanya untuk mencela para Shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Sampai bila ia bertemu dengan pengikut Ahlus Sunnah di jalan, maka ia memerintahkan untuk membunuhnya.

* Sangat gemar untuk menumpahkan darah manusia yang tak berdosa.

* Menghalalkan untuk membunuh para 'ulama Ahlus Sunnah.

* Dan banyak membela orang-orang syi'ah rafidhah yang bersikap ghuluw dalam ajaran agama mereka.

* Seringkali mengadakan makar terhadap wazirnya yang shalih yang bernama Shalahuddin al-Ayubi dan mengundang tentara salib dari Eropa dalam upaya membunuh Shalahuddin al-Ayubi. Sehingga saat raja ini sakit, maka Shalahuddin al-Ayubi memerintahkan untuk tidak lagi menyebut namanya saat khutbah Jum'at. Untuk kemudian diganti nantinya dengan penyebutan khalifah kaum muslimin dari Bani 'Abbasiyyah di Baghdad.

Itulah sekilas tentang perjalanan sejarah hitam dari kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) di Mesir. Dan telah dirincikan beberapa kejahatan yang mereka lkukan terhadap Islam dan kaum muslimin, yang semuanya telah disebutkan oleh para ahli sejarah Islam. (41) Untuk itulah maka banyak fatwa yang dikeluarkan oleh para 'ulama Islam yang menghukuminya.

Bersambung...

===

(37) Lihat: Wafayatul A'yan 5/292-299 nomor 742, dan Siyar A'lamin Nubala 15/173-183.

(38) Lihat: Wafayatul A'yan nomor 728, Syadziratudz Dzahab 3/382-383, al-Bida' al-Hauliyyah halaman 153-154.

(39) Lihat: Wafayatul A'yan 5/299-302 nomor 743, dan Siyar A'lamin Nubala 15/197-199.

(40) Lihat riwayat hidupny di: Wafayatul A'yan 3/109-112 nomor 354 dan Siyar A'lamin Nubala 15/207-215.

(41) Silahkan para pembaca merujuk ke kitab yang berjudul Khiyanatusy Syi'ah wa Atsaruha fi Hazaa-imil Ummah al-Islamiyyah karya DR. Imad 'Ali 'Abdus Sami', dan buku ini telah diterjemahkan dengan judul Pengkhianatan-pengkhianatan syi'ah dan pengaruhnya terhadap kekalahan ummat Islam. Di dalam buku itu dibuat satu bab khusus dengan judul Pembahasan kelima: Pengkhianatan Daulah Fathimiyyah dalam menghapus Sunnah dan menyebarkan Tasyayyu' (faham syi'ah rafidhah).

===

Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog