Skip to main content

Sekilas tentang biografi Shalahuddin al-Ayubi (3)

Sekilas tentang biografi Shalahuddin al-Ayubi (3)

Kematian raja Nuruddin Zinki

Pada tahun 569 H raja Nuruddin Zinki wafat, maka mulailah terjadi gejolak di Syam. Kemudian Shalahuddin langsung pergi ke Damaskus untuk menyatukan kembali kerajaan Imaduddin Zinki pada tahun 570 H.

Perbaikan yang dilakukan oleh Shalahuddin

Para ahli sejarah mengatakan bahwa setelah Shalahuddin berkuasa, maka ia mengadakan dua macam perbaikan:

Yang pertama, perbaikan di dalam yaitu dengan mengadakan pengaturan di wilayah Mesir, Syam dan sekitarnya dengan membangun banyak madrasah dan rumah sakit. Dan termasuk dalam hal ini juga adalah memberantas berbagai macam bid'ah yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin, dan di antara bid'ah terbesarnya adalah acara perayaan maulidan yang biasa dilangsungkan oleh pembesar kerajaan 'Ubaidiyyah (Fathimiyyah) di Mesir dan sekitarnya.

Yang kedua, perbaikan di luar yaitu dengan mengadakan peperangan melawan tentara salib dari Eropa. Jadi, sebelum Shalahuddin memerangi musuh yang ada di luar, maka beliau terlebih dahulu memperbaiki keadaan di dalam tubuh kaum muslimin. Begitulah seharusnya kita mengadakan perbaikan (ishlah) pada masa kita hidup ini.

Peristiwa Hiththin (583 H)

Peperangan terbesar yang pernah dialami oleh Shalahuddin adalah perang Hiththin pada tahun 583 H yang berujung kepada pembebasan beberapa wilayah negeri kaum muslimin di Palestina dan pinggiran wilayah Syam, seperti: Thabariyyah, 'Akka, dan Yafa.

Pembebasan Baitul Maqdis (583 H)

Pada tahun yang sama Shalahuddin juga berhasil membebaskan Baitul Maqdis dari tangan tentara salib setelah mereka berkuasa di sana hampir satu abad lamanya. (9)

Perjanjian damai dengan pasukan salib

Setelah itu terjadi perjanjian damai dengan pemimpin pasukan salib yang berasal dari Inggris dan Perancis, Richard Coeur de Lion. Yang berisi pembolehan bagi penganut agama kristen untuk berziarah ke Baitul Maqdis. Setelah itu raja Richard pun kembali ke negerinya.

Adapun rincian dari perjalanan perang salib, maka hal itu telah diterangkan oleh para 'ulama di dalam kitab-kitab mereka.

Shalahuddin membangun Baitul Maqdis

Setelah Shalahuddin berhasil menguasai Baitul Maqdis, maka ia pun pergi meninggalkannya, setelah ia banyak membangun madrasah (sekolah) dan rumah sakit di sana.

Wafat

Kemudian ia tinggal di Damaskus beberapa saat, sampai ia wafat di sana tepat setelah adzan Shubuh pada hari rabu tanggal 27 Shafar tahun 589 H yang bertepatan dengan bulan Februari tahun 1193 M, rahimahullaahu Ta'ala.

Itulah sekilas tentang perjalanan hidup Shalahuddin al-Ayubi, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran global tentang kehidupan yang bersahaja dari beliau.

===

(9) Ini merupakan pelajaran yang tinggi kepada kita bahwa dahulu orang-orang kristen juga pernah menguasai wilayah Palestina dan Masjidil Aqsha hampir selama satu abad, entah berapa ribu kaum muslimin disembelih oleh tentara salib di sana. Silahkan merujuk buku Mendulang Faidah dari Kisah Perjanjian Hudaibiyyah karya guru kami Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat, karena di dalamnya ada faidah dalam masalah ini.

===

Maroji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT