Skip to main content

Kelahiran Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam

Siroh Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam ringkas, mudah dan akurat

Kelahirannya

Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dilahirkan pada tahun Gajah. Ada yang mengatakan, tiga puluh tahun setelahnya.

Al-Hakim Abu Ahmad mengatakan, "Ada yang mengatakan, empat puluh tahun setelahnya. Ada pula yang mengatakan, sepuluh tahun setelahnya." Penjelasan ini diriwayatkan al-Hafizh Abul Qosim bin Asakir dalam Taariikh Dimasyq (halaman 53. Al-Hafizh adz-Dzahabi mengatakan, "Tidak mustahil bahwa kesalahan itu terjadi pada orang yang mengatakan tiga puluh tahun atau empat puluh tahun, seakan-akan ia hendak mengatakan hari, lalu ia mengatakan tahun." Lihat kitab as-Siiroh halaman 27)

Yang shohih lagi masyhur adalah bahwa Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dilahirkan pada tahun Gajah.

Imam Ibrohim bin al-Mundzir al-Hizami, yaitu Syaikh (gurunya) Imam al-Bukhori, Kholifah bin Khoyyath dan selainnya menukil ijma' atas hal itu, dan mereka bersepakat bahwa Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dilahirkan pada hari senin (Hadits Riwayat Imam Muslim - kitab Shohih nya 2/820 bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam ditanya tentang puasa hari senin? Maka Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam menjawab, "Senin adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana wahyu diturunkan kepadaku.") bulan Robi-ul Awwal. Sementara itu mereka berbeda pendapat apakah pada hari kedua, kedelapan, kesepuluh, atau kedua belas? Ini adalah empat pendapat yang masyhur.
(Perbedaan pendapat mengenai masalah ini sangat tajam, dan tidak mungkin bisa diputuskan. Sebab masing-masing pendapat memiliki pendukung dari kalangan 'Ulama. Di antara yang perlu diperingatkan di sini ialah kesalahan sebagian kaum Muslimin ketika mengadakan berbagai perayaan untuk memperingati kelahiran Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam setiap tahun pada tanggal 12 Robi-ul Awwal. Ini adalah bid'ah yang mungkar. Dari segi pembatasan dengan tanggal dua belas, mengesankan bahwa inilah pendapat yang benar, padahal bukan yang paling benar. Kemudian andaikata benar, maka perayaan ini termasuk kemungkaran karena Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak pernah melakukannya semasa hidupnya, tidak pernah pula dilakukan oleh para Shohabatnya sepeninggalnya dan tidak pernah pula dilakukan oleh orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik (Tabi'in). Lihat tulisan Samahah asy-Syaikh al-'Allamah 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz tentang masalah ini, dalam risalah yang berjudul at-Tahdziir Minal Bida').

Maroji (rujukan):
Kitab: Tahdziibus Siroh an-Nabawiyyah, Penulis: Imam Yahya bin Syarof an-Nawawi, Penerbit: Darush Shumay'i, Judul terjemah: Siroh Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam ringkas, mudah dan akurat, Penerjemah: Akhmad Syaikhu, Penerbit: Pustaka Ibnu 'Umar, Cetakan II, 1434 H/ 2013 M.

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog