Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit (2) | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah
Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha.
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah.
Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah.
Bab I.
Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit.
2. Dan dia juga harus benar-benar berada dalam keadaan antara rasa takut dan berharap, takut kepada siksa Allah atas dosa-dosanya dan mengharapkan rahmat-Nya. Yang demikian itu didasarkan pada hadits Anas (radhiyallahu 'anhu):
"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang pemuda yang tengah menghadapi kematian, lalu beliau bersabda: 'Apa yang engkau rasakan?' Dia menjawab: 'Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kepada Allah dan sesungguhnya aku takut akan dosa-dosaku.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak akan bersatu di dalam hati seorang hamba kedua hal tersebut dalam keadaan seperti itu melainkan Allah akan merealisasikan harapannya dan memberikan rasa aman dari apa yang ditakutinya.'"
Diriwayatkan at-Tirmidzi dan sanadnya hasan, Ibnu Majah, 'Abdullah bin Ahmad di dalam kitab Zawaa-id az-Zuhd (hal. 24-25), Ibnu Abid Dun-ya, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab at-Targhiib (IV/ 141). Dan lihat pula kitab al-Misykaah (no. 1612).
Baca selanjutnya:
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Ma'arif, Riyadh - Saudi Arabia, Cetakan I, Tahun 1412 H/ 1993 M, Judul terjemahan: Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M., Pengedit Isi: Badrus Salam Lc, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Muharram 1426 H/ Maret 2005 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah.
Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah.
Bab I.
Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit.
2. Dan dia juga harus benar-benar berada dalam keadaan antara rasa takut dan berharap, takut kepada siksa Allah atas dosa-dosanya dan mengharapkan rahmat-Nya. Yang demikian itu didasarkan pada hadits Anas (radhiyallahu 'anhu):
"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang pemuda yang tengah menghadapi kematian, lalu beliau bersabda: 'Apa yang engkau rasakan?' Dia menjawab: 'Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kepada Allah dan sesungguhnya aku takut akan dosa-dosaku.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak akan bersatu di dalam hati seorang hamba kedua hal tersebut dalam keadaan seperti itu melainkan Allah akan merealisasikan harapannya dan memberikan rasa aman dari apa yang ditakutinya.'"
Diriwayatkan at-Tirmidzi dan sanadnya hasan, Ibnu Majah, 'Abdullah bin Ahmad di dalam kitab Zawaa-id az-Zuhd (hal. 24-25), Ibnu Abid Dun-ya, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab at-Targhiib (IV/ 141). Dan lihat pula kitab al-Misykaah (no. 1612).
Baca selanjutnya:
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Ma'arif, Riyadh - Saudi Arabia, Cetakan I, Tahun 1412 H/ 1993 M, Judul terjemahan: Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M., Pengedit Isi: Badrus Salam Lc, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Muharram 1426 H/ Maret 2005 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT